Gerindra Utamakan Kader di Buleleng
Walau Gerindra meminta kandidatnya siapkan diri soal finansial, namun Gerindra tidak menarik dana atau sogok-menyogok tiket calon bupati.
Maju Pilkada Elektabilitas Harus Bagus dan Didukung ‘Isi Tas’
DENPASAR, NusaBali
Partai Gerindra akan memprioritaskan kadernya untuk diusung dalam Pilkada Buleleng 2017 mendatang. Gerindra memastikan juga telah menggarap kekuatan koalisi untuk bisa mengusung calon dalam Pilkada yang akan dihelat sekitar bulan Februari 2017 di Gumi Panes Buleleng.
Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Putu Sukarta, Minggu (21/2) di Denpasar mengatakan sesuai dengan instruksi DPP Gerindra, untuk pilkada kader akan diprioritaskan untuk bisa diusung. Hal ini untuk menguatkan dan menancapkan ideologi dan perjuangan partai ke depan. Karena hanya kader sendiri yang paham garis perjuangan partai.
“Kader partai diprioritaskan untuk diusung di Pilkada. Itu sudah paket dan instruksi DPP,” ujar Gus Sukarta. Menurut Gus Sukarta untuk Pilkada Buleleng, Gerindra memiliki sejumlah kader yang memang layak diusulkan untuk berlaga di Pilkada Buleleng. Ada Jro Nyoman Ray Yusa yang tak lain Ketua DPC Gerindra. Ada juga I Ketut Mas Sewi Putra yang anggota Fraksi Gerindra DPRD Buleleng. Dua nama ini dinilai layak untuk diusulkan.
Ada nama lain, yakni Kadek Widana yang menjabat Ketua Fraksi Gerindra DPRD Buleleng. Hanya saja Widana sudah menyatakan belum siap berlaga. “Kita juga punya kader-kader yang layak diusulkan. Intinya kami akan mengutamakan dulu kader sendiri. Kalau mentok barulah kita akan menarik tokoh-tokoh,” ujar anggota Komisi X DPR RI ini.
Gus Sukarta mengatakan di Pilkada Buleleng memang Gerindra harus berkoalisi dengan partai lain, karena belum bisa mengusung calon secara mandiri. Saat ini posisi kekuatan politik Gerindra di Buleleng sebesar 13,30 persen suara pada Pileg 2014 atau setara dengan 6 kursi. Sementara syarat mengusung calon adalah 20 persen suara atau 8 kursi. “Kita masih kekurangan kursi untuk bisa mengusung calon sendiri. Maka kita akan koalisi di Pilkada Buleleng,” tegas politisi asal Geriya Buruan, Sanur, Denpasar Selatan ini.
Yang menarik menurut Gus Sukarta, dalam pertarungan Pilkada Buleleng 2017, kandidat yang akan diusung Gerindra harus memenuhi syarat. Yakni syarat elektabilitas (tingkat keterpilihan) dengan survei yang bagus. Kemudian yang terpenting isin (isi) tas atau bekal untuk bertarung. “Jangan kita munafik kalau tidak ada isin tas. Dari mana kita bisa menggerakkan orang kalau tidak punya bekal yang cukup? Era sekarang memang biaya atau finansial itu menentukan. Mau kampanye butuh transport kan? Elektabilitas bagus, didukung isi tas,” ujar Gus Sukarta.
Namun demikian walaupun Gerindra meminta kandidatnya siapkan diri soal finansial, mantan Wakil Ketua DPRD Bali ini menegaskan Gerindra tidak menarik dana atau sogok menyogok untuk mendapatkan tiket calon bupati. “Gerindra saya jamin bersih dari permainan uang untuk mendapatkan tiket sebagai calon kepala daerah. Nggak ada istilah bayar kendaraan. Cukup biaya diri sendiri kalau sudah menjadi calon. Ke partai nggak usah bayar,” ungkap Gus Sukarta.
Hal itu sudah diterapkan Gerindra ketika Pilkada serentak 2015 silam. “DPP dan DPD tidak pernah meminta biaya untuk membeli tiket. Kendaraan disediakan gratis dan silahkan berproses. Partai punya mekanisme dengan survei,” ujar Gus Sukarta. Untuk rekrutmen calon di Gerindra menurut Gus Sukarta sepenuhnya diserahkan kepada DPC Gerindra Buleleng.
“DPC akan membuka pendaftaran di Buleleng. Setelah itu digodok dan dimintakan rekomendasi kepada DPP. Kami di DPD Gerindra Bali memfasilitasi saja. Prosesnya kita serahkan di Buleleng. Silahkan galang dan tarik tokoh-tokoh dan kader untuk ikut berproses. Kita upayakan cari yang terbaik,” pungkas Gus Sukarta. 7 nat
KEKUATAN GERINDRA DI BULELENG
*. Miliki 6 Kursi (13,30 persen) dari total 45 kursi di DPRD Buleleng.
*. Syarat mengusung calon adalah 20 persen suara atau 8 kursi
*. Gerindra kekurangan 2 kursi untuk usung calon, harus berkoalisi
*. Dua kader layak diusung, yani Jro Nyoman Ray Yusa (Ketua DPC Gerindra Buleleng) dan I Ketut Mas Sewi Putra (anggota Fraksi Gerindra DPRD Buleleng). Ada nama lain, yakni Kadek Widana (Ketua Fraksi Gerindra DPRD Buleleng). Hanya saja Widana sudah menyatakan belum siap berlaga.
Komentar