nusabali

DLHK Denpasar Kekurangan 35 Dump Truck

  • www.nusabali.com-dlhk-denpasar-kekurangan-35-dump-truck

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar masih memerlukan tambahan sekitar 35 dump truck untuk pengangkut sampah di 13 Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

Lima Truk Diajukan pada Anggaran Perubahan

DENPASAR, NusaBali
Dengan tambahan tersebut diharapkan mampu mengefisienkan waktu pengangkutan tanpa harus bolak balik lagi dalam satu hari untuk membawa sampah ke TPA Suwung.

Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLHK Kota Denpasar I Ketut Darsana saat dikonfirmasi, Minggu (8/4) mengatakan, pihaknya saat ini hanya memiliki 45 dump truck yang diberdayakan. Namun kata Darsana, dengan truk yang dimiliki sangat jauh kekurangan dibanding volume sampah yang diangkut saat ini pada 13 depo. Apalagi kata Darsana, satu truk bolak balik bisa 3-7 kali dalam sehari.

Volume sampah dalam satu depo, lanjut Darsana bervariasi. Pengangkutan sampah dalam sehari bisa mencapai 24 kubik hingga 40 kubik. "Dengan volume sampah yang besar kami atasi dengan pengerahan tenaga ekstra. Tentunya 45 truk itu bisa bolak balik hingga tiga kali bahkan ada sampai 7 kali. Mau gimana lagi,  kita kekurangan armada jadi terpaksa kita lakukan itu, apalagi dengan adanya swakelola sampah pasti semakin menumpuk di depo sampah, " ungkapnya.

Idealnya kata Darsana, DLHK Denpasar setidaknya harus memiliki 90 dump truck dengan kapasitas sampah per mobilnya 6 kubik. "Contoh di depo Jalan Pulau Kawe memerlukan sedikitnya 13-14 truk dalam pengangkutan per harinya. Jika memang dikasi anggaran harusnya ada penambahan, sarana prasarana terpenuhi maka pengangkutan dengan cara gotong royong bisa cepat dilakukan. Namun seperti sekarang ini karena kekurangan sarana pengangkutannya bisa lebih lama lagi," imbuhnya.

Dikatakan Darsana,  pihaknya saat ini sudah mengajukan lima dump truck dengan kapasitas 6 kubik. Jika bisa direalisasikan, pihaknya berharap ada tambahan bantuan untuk meringankan pekerja di DLHK. Karena selama ini kendala yang paling besar dialami yakni masalah sarana dan prasarana. Untk tenaga pengangkutan, kata Darsana, pihaknya masih memiliki cukup tenaga SDM. "Kami sudah ajukan lima pengadaan truk pada anggaran perubahan 2018. Tapi kembali lagi anggaran daerah minim sehingga kami hanya bisa berharap terealisasi," ungkapnya.

Kelimanya lanjut Darsana masing-masing unitnya dianggarkan Rp 400 juta dengan total keseluruhan yang diajukan sekitar Rp 2 miliar. Sedangkan pihaknya baru dibantu dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebanyak satu unit truk berukuran 6 kubik dengan harga sekitar Rp 385 juta dan satu motor cikar seharga Rp 46 juta. "Itu juga baru akan datang pada pertengahan tahun ini. Kita masih menunggu keputusan dari anggaran perubahan semoga bisa terealisasi," jelasnya. *m

Komentar