Polisi Kantongi Terduga Pembunuh Pensiunan AL
Polisi sudah mengantongi orang yang dicurigai menjadi pembunuh pensiunan TNI AL.
JAKARTA, NusaBali
Namun, polisi masih mengumpulkan fakta-fakta untuk menguatkan dugaan itu."Yang kita curigai juga sudah ada, hanya kita masih terus mencari fakta-fakta," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar saat dihubungi detik, Minggu (8/4).
Selain mencari pelaku, polisi saat ini masih fokus mencari motif dan pihak-pihak yang diduga terlibat pembunuhan tersebut. Indra menjelaskan tim masih bekerja untuk mengungkap kasus ini. Sejauh ini, ada enam saksi yang telah diperiksa oleh polisi.
"Sekarang jelas masih bekerja karena harus mengungkap kasus ini. Tidak secepat yang dibayangkan. Semua sudah kita periksa saksi-saksi, yang terkait semua (kita) periksa," ujar dia.Selain itu, Indra meminta waktu selama seminggu untuk mencari pembunuh pensiunan TNI AL. Semua metode dikerahkan untuk mengungkap tabir kasus.
"Masih ada juga (anggota) di TKP. Kita minta waktu paling lama seminggu. Kita harapkan seminggu tuntas, paling cepat waktu. Kita gunakan scientific investigation," tutur dia.Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Stefanus Tamuntuan mengatakan polisi masih fokus memeriksa saksi-saksi termasuk istri Hunaidi, Sopiah (73) yang ikut diperiksa.
"Kita masih fokus pemeriksaan saksi untuk kejadiannya, kita fokus olah tempat kejadian perkara (TKP) dan lidiknya," kata Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Stefanus Tamuntuan saat dihubungi, Jumat (6/4).Polisi menduga pelaku pembunuhan Hunaidi lebih dari satu orang. Dugaan itu berasal dari jejak terakhir pelaku yang ditemukan polisi saat olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Itu baru dugaan saja apakah di titik terakhir itu, dia dijemput atau naik motor atau mobil sendiri kita nggak tahu, masih kita dalami," kata Indra Jafar.Hunaidi dibunuh pada Kamis (5/4) sekitar pukul 18.00 WIB. Korban sempat bergumul dengan pelaku sebelum tewas. Pensiunan TNI AL itu tewas dengan tiga luka tusuk di tubuhnya.
"Ada beberapa luka tusukan di dada, di bawah dada sebelah kiri. Ada tiga tusukan," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar.Saksi satu-satunya adalah istri korban. Malam itu, sekitar pukul 18.00 WIB, kedua korban sedang mengaji di ruangan yang berbeda.
Tiba-tiba terdengar suara seseorang mengetuk pintu rumah tersebut. Hunaedi yang sedang berada di ruang tengah menuju ke pintu dan membukakan pintu itu."Yang jelas saat itu istri korban sedang ngaji dikamar, suami di ruang tengah dan terjadi keributan," lanjutnya. *
Namun, polisi masih mengumpulkan fakta-fakta untuk menguatkan dugaan itu."Yang kita curigai juga sudah ada, hanya kita masih terus mencari fakta-fakta," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar saat dihubungi detik, Minggu (8/4).
Selain mencari pelaku, polisi saat ini masih fokus mencari motif dan pihak-pihak yang diduga terlibat pembunuhan tersebut. Indra menjelaskan tim masih bekerja untuk mengungkap kasus ini. Sejauh ini, ada enam saksi yang telah diperiksa oleh polisi.
"Sekarang jelas masih bekerja karena harus mengungkap kasus ini. Tidak secepat yang dibayangkan. Semua sudah kita periksa saksi-saksi, yang terkait semua (kita) periksa," ujar dia.Selain itu, Indra meminta waktu selama seminggu untuk mencari pembunuh pensiunan TNI AL. Semua metode dikerahkan untuk mengungkap tabir kasus.
"Masih ada juga (anggota) di TKP. Kita minta waktu paling lama seminggu. Kita harapkan seminggu tuntas, paling cepat waktu. Kita gunakan scientific investigation," tutur dia.Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Stefanus Tamuntuan mengatakan polisi masih fokus memeriksa saksi-saksi termasuk istri Hunaidi, Sopiah (73) yang ikut diperiksa.
"Kita masih fokus pemeriksaan saksi untuk kejadiannya, kita fokus olah tempat kejadian perkara (TKP) dan lidiknya," kata Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Stefanus Tamuntuan saat dihubungi, Jumat (6/4).Polisi menduga pelaku pembunuhan Hunaidi lebih dari satu orang. Dugaan itu berasal dari jejak terakhir pelaku yang ditemukan polisi saat olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Itu baru dugaan saja apakah di titik terakhir itu, dia dijemput atau naik motor atau mobil sendiri kita nggak tahu, masih kita dalami," kata Indra Jafar.Hunaidi dibunuh pada Kamis (5/4) sekitar pukul 18.00 WIB. Korban sempat bergumul dengan pelaku sebelum tewas. Pensiunan TNI AL itu tewas dengan tiga luka tusuk di tubuhnya.
"Ada beberapa luka tusukan di dada, di bawah dada sebelah kiri. Ada tiga tusukan," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar.Saksi satu-satunya adalah istri korban. Malam itu, sekitar pukul 18.00 WIB, kedua korban sedang mengaji di ruangan yang berbeda.
Tiba-tiba terdengar suara seseorang mengetuk pintu rumah tersebut. Hunaedi yang sedang berada di ruang tengah menuju ke pintu dan membukakan pintu itu."Yang jelas saat itu istri korban sedang ngaji dikamar, suami di ruang tengah dan terjadi keributan," lanjutnya. *
Komentar