Bali Siapkan 300 Ton Beras PUMP
Tidak kurang dari 300 ton beras disiapkan untuk menambah pasokan kebutuhan beras di Bali oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
Antisipasi Kebutuhan Beras
DENPASAR, NusaBali
Pengadaan beras tersebut berasal dari program Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) tahun 2017 lalu, kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di enam kabupaten/kota di Bali, Buleleng, Tabanan, Karangasem, Badung, Jembrana dan Gianyar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi I Wayan Mardiana mengatakan, beras PUPM tersebut merupakan salah satu alternatif pilihan beras konsumsi untuk masyarakat. “Termasuk antisipasi untuk kebutuhan beras jelang musim kemarau,” jelasnya, Senin (9/4).
Karenanya Mardiana menjamin stok pangan khususnya beras masih aman, walau pun Bali mulai memasuki musim kemarau. “Di beberapa tempat kan juga sedang berlangsung panen raya,” lanjut Mardiana.Beras PUPM, papar Mardiana memang berasal program PUPM Dinas Ketahanan Pangan Provinsi tahun 2017, untuk pengadaan pangan.
Delapan Gapoktan dari enam kabupaten/kota di Bali yang mendapat bantuan. Besarnya Rp 160 juta per Gapoktan. Rinciannya, Rp 60 juta untuk pembelian beras dari produksi gabah petani. Lalu Rp 100 juta untuk penanganan pasca panen.
Bantuan PUMP tersebut menurut Mardiana, memang bersyarat. Dikatakan tiap Gapoktan wajib menyerap beras dari produksi gabah petani sebanyak 38 ton. Dari pembelian itu, secara keseluruhan tersedia 304 ton beras. Angka itu berasal dari delapan Gapoktan dikali 38 ton beras yang wajib dibeli. Harga per kilogram beras PUPM yang dijual oleh TTI (Toko Tani Indonesia) Rp 9.100.
Sebelumnya TTI membelinya dengan harga Rp 8.900 per kilogram dari Gapoktan. “TTI hanya ditoleransi menaikkan Rp 200 per kilogram,” jelas Mardiana. *k17
DENPASAR, NusaBali
Pengadaan beras tersebut berasal dari program Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) tahun 2017 lalu, kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di enam kabupaten/kota di Bali, Buleleng, Tabanan, Karangasem, Badung, Jembrana dan Gianyar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi I Wayan Mardiana mengatakan, beras PUPM tersebut merupakan salah satu alternatif pilihan beras konsumsi untuk masyarakat. “Termasuk antisipasi untuk kebutuhan beras jelang musim kemarau,” jelasnya, Senin (9/4).
Karenanya Mardiana menjamin stok pangan khususnya beras masih aman, walau pun Bali mulai memasuki musim kemarau. “Di beberapa tempat kan juga sedang berlangsung panen raya,” lanjut Mardiana.Beras PUPM, papar Mardiana memang berasal program PUPM Dinas Ketahanan Pangan Provinsi tahun 2017, untuk pengadaan pangan.
Delapan Gapoktan dari enam kabupaten/kota di Bali yang mendapat bantuan. Besarnya Rp 160 juta per Gapoktan. Rinciannya, Rp 60 juta untuk pembelian beras dari produksi gabah petani. Lalu Rp 100 juta untuk penanganan pasca panen.
Bantuan PUMP tersebut menurut Mardiana, memang bersyarat. Dikatakan tiap Gapoktan wajib menyerap beras dari produksi gabah petani sebanyak 38 ton. Dari pembelian itu, secara keseluruhan tersedia 304 ton beras. Angka itu berasal dari delapan Gapoktan dikali 38 ton beras yang wajib dibeli. Harga per kilogram beras PUPM yang dijual oleh TTI (Toko Tani Indonesia) Rp 9.100.
Sebelumnya TTI membelinya dengan harga Rp 8.900 per kilogram dari Gapoktan. “TTI hanya ditoleransi menaikkan Rp 200 per kilogram,” jelas Mardiana. *k17
1
Komentar