Nilai Ekspor Bali Merosot
Nilai ekspor Bali pada Februari lalu mengalami penurunan signifikan, yakni 8.93 persen dibanding Januari.
DENPASAR, NusaBali
Ekspor Bali pada Februari tercatat 45.260.970 dollar. Sedang pada Januari nilai ekspor Bali tercatat 49.701.521 dollar. Penurunan nilai ekspor tersebut karena menurunnya ekspor ke beberapa Negara tujuan ekspor. Di antaranya Amerika Serikat menurun 19,32 persen. Australia dan China masing-masing 48,01 dan 27,05 persen. Juga Hongkong, serta Jerman mengalami penurunan nilai ekspor . Untuk Hongkong menurun 18,71 persen dan Jerman merosot 34,10 persen.
Kepala Bidang Distribusi dan Statistik BPS Bali I Nyoman Gede Subadri, menyatakan nilai ekspor Bali pada Februari mengalami penurunan dari bulan Januari. “Itu karena penurunan ekspor ke beberapa Negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat,” ujar Subadri, Senin (9/4).
Ada 10 komoditas yang mengalami penurunan. Ke -0 komoditas tersebut, ikan dan udang, perhiasan dan permata, kakao, daging dan ikan olahan, kopi, teh, rempah-rempah. Disusul kain perca, kapas, perabot penerangan rumah, benda-benda dari batu dan semen, serta bahan- bahan nabati.
“Kita di BPS hanya mencatat, hanya memotret perkembangan yang terjadi,” kata Subdari. Karena itulah, kata Subadri pihaknya mengelak memberi penjelasan lebih lanjut soal sebab-sebab penurunan nilai ekspor. Demikian juga soal impor Bali pada Februari mengalami peningkatan dibanding Januari sebesar 29,78 persen, yang disebutkan lebih banyak karena impor barang konsumsi, bukan karena impor barang modal. “Memang ada pendapat demikian. Namun BPS tidak bisa menyatakan demikian. Tugas kita hanya mendata,” ujar Subadri. Impor Bali 10.026.444. Sementara pada Januari nilai impor Bali 7.725.664 dollar. *k17
Ekspor Bali pada Februari tercatat 45.260.970 dollar. Sedang pada Januari nilai ekspor Bali tercatat 49.701.521 dollar. Penurunan nilai ekspor tersebut karena menurunnya ekspor ke beberapa Negara tujuan ekspor. Di antaranya Amerika Serikat menurun 19,32 persen. Australia dan China masing-masing 48,01 dan 27,05 persen. Juga Hongkong, serta Jerman mengalami penurunan nilai ekspor . Untuk Hongkong menurun 18,71 persen dan Jerman merosot 34,10 persen.
Kepala Bidang Distribusi dan Statistik BPS Bali I Nyoman Gede Subadri, menyatakan nilai ekspor Bali pada Februari mengalami penurunan dari bulan Januari. “Itu karena penurunan ekspor ke beberapa Negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat,” ujar Subadri, Senin (9/4).
Ada 10 komoditas yang mengalami penurunan. Ke -0 komoditas tersebut, ikan dan udang, perhiasan dan permata, kakao, daging dan ikan olahan, kopi, teh, rempah-rempah. Disusul kain perca, kapas, perabot penerangan rumah, benda-benda dari batu dan semen, serta bahan- bahan nabati.
“Kita di BPS hanya mencatat, hanya memotret perkembangan yang terjadi,” kata Subdari. Karena itulah, kata Subadri pihaknya mengelak memberi penjelasan lebih lanjut soal sebab-sebab penurunan nilai ekspor. Demikian juga soal impor Bali pada Februari mengalami peningkatan dibanding Januari sebesar 29,78 persen, yang disebutkan lebih banyak karena impor barang konsumsi, bukan karena impor barang modal. “Memang ada pendapat demikian. Namun BPS tidak bisa menyatakan demikian. Tugas kita hanya mendata,” ujar Subadri. Impor Bali 10.026.444. Sementara pada Januari nilai impor Bali 7.725.664 dollar. *k17
Komentar