KBS-Ace Geber Strategi Pembangunan Bali Utara-Bali Selatan
Kandidat Nomor 1 Cagub-Cawagub Bali 2018 Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace (KBS-Ace) menunjukan kalibernya sebagai cagub-cawagub yang layak memimpin Bali.
Tampil di Acara Kupas Kandidat
DENPASAR, NusaBali
Dalam acara ‘Kupas Kandidat’ di TVRI, Rabu (11/4) malam, KBS-Ace geber sejumlah strategi membangun Bali dari berbagai akar persoalan sampai solusinya.Wayan Koster yang berjuluk KBS (Koster Bali Satu) dan Cok Ace yang menjadi bintang tamu semalam menjawab dengan tepat setiap pertanyaan panelis, yakni Prof Firmansah (pengamat ekonomi), Siti Zuhro (pengamat/pakar politik LIPI), Sirojudin Abbas (pengamat kebijakan publik) dan Bimo Gunung Abdulkadir (Sekjen KPK).
Koster lebih dulu diberikan membeber sejumlah programnya kalau nanti terpilih menjadi Gubernur Bali bersama Wakil Gubernur Cok Ace. Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang bermakna menjaga dan memelihara alam Bali untuk mewujudkan krama Bali yang sejahtera sekala-niskala sesuai dengan ajaran Tri Sakti Bung Karno. KBS-Ace memfokuskan nanti pembangunan bidang sandang, pangan, papan. Kemudian kesehatan, jaminan sosial, adat-budaya-agama dan infrastruktur untuk pemerataan pembangunan Bali Utara dan Bali Selatan. Koster juga siap menjaga toleransi umat beragama di Bali, jaga keamanan Bali dengan meminimalisir terjadinya masalah benturan ormas.
Begitu selesai menggeber programnya para panelis langsung menguji program yang dicanangkan kandidat KBS-Ace yang diusung PDIP, PAN, Hanura, PKPI, PKB dan PPP ini. Hampir seluruh pertanyaan para panelis dijawab dengan tepat.
Prof Firmansah yang mempertanyakan isu pemerataan pembangunan Bali Selatan dan Bali Utara disambut oleh Koster dengan sejumlah strategi ketika nanti dipercaya sebagai gubernur.
Koster mengatakan pemerataan Bali Selatan dan Bali Utara perlu adanya konsep keseimbangan pembangunan Bali Utara Bali Selatan berbasis budaya. “Pembangunan pariwisata yang berkualitas, bukan hanya jumlah. Pembangunan di Bali Selatan harus dikendalikan, tidak hanya di Badung, Denpasar dan Gianyar. Konsep pembangunan satu kesatuan, satu pulau, satu perencanaan dan satu pengelolaan. Kami siapkan percepatan pembangunan infrastruktur di Bali Utara. Salah satunya Bandara di Bali Utara. Kita perlu buat tata ruang yang baru,” papar politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.
Koster juga menegaskan pariwisata Bali akan memberikan kesejahteraan Bagi krama Bali. Hasil pertanian petani, yakni buah lokal wajib dibeli pihak hotel. Tidak seperti sekarang harga petik buah lokal lebih tinggi ketimbang harga jualnya. Di sisi bidang jasa, seperti usaha taksi online dan taksi konvensional yang sekarang terjadi pro kontra harus diberikan kesempatan yang sama untuk hidup. “Kita harus berikan kesempatan sama untuk tumbuh, perkembangan teknologi tak bisa dihindari, tetapi kesempatan kita berikan sama,” ujar Koster.
Sementara Cok Ace mengungkap strategi pariwisata Bali yang harus diupayakan mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian di Bali. Sehingga harus dilakukan pemberdayaan terhadap petani lokal, di mana pertanian dan budaya yang tidak boleh dihilangkan. “Subak jadi atraksi budaya seperti Jatiluwih,” tegas Ketua BPD PHRI Bali ini.
Yang cukup menarik dalam Kupas Kandidat tersebut ketika menjawab pertanyaan panelis dari KPK, yakni Sekjen KPK Bimo Gunung Abdul Kadir, Koster menegaskan untuk maju ke Pilgub Bali 2018, selama ini kedepankan gotong royong dari relawan, partai pendukung. “Kami tidak mau berutang budi kepada mereka yang berkepentingan mencari untung proyek pemerintah. Kami kedepankan gotong-royong kader partai sehingga biaya tidak banyak untuk maju Pilgub Bali. Kami ingin mengabdi selurus-lurusnya,” tegas alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini. *nat
DENPASAR, NusaBali
Dalam acara ‘Kupas Kandidat’ di TVRI, Rabu (11/4) malam, KBS-Ace geber sejumlah strategi membangun Bali dari berbagai akar persoalan sampai solusinya.Wayan Koster yang berjuluk KBS (Koster Bali Satu) dan Cok Ace yang menjadi bintang tamu semalam menjawab dengan tepat setiap pertanyaan panelis, yakni Prof Firmansah (pengamat ekonomi), Siti Zuhro (pengamat/pakar politik LIPI), Sirojudin Abbas (pengamat kebijakan publik) dan Bimo Gunung Abdulkadir (Sekjen KPK).
Koster lebih dulu diberikan membeber sejumlah programnya kalau nanti terpilih menjadi Gubernur Bali bersama Wakil Gubernur Cok Ace. Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang bermakna menjaga dan memelihara alam Bali untuk mewujudkan krama Bali yang sejahtera sekala-niskala sesuai dengan ajaran Tri Sakti Bung Karno. KBS-Ace memfokuskan nanti pembangunan bidang sandang, pangan, papan. Kemudian kesehatan, jaminan sosial, adat-budaya-agama dan infrastruktur untuk pemerataan pembangunan Bali Utara dan Bali Selatan. Koster juga siap menjaga toleransi umat beragama di Bali, jaga keamanan Bali dengan meminimalisir terjadinya masalah benturan ormas.
Begitu selesai menggeber programnya para panelis langsung menguji program yang dicanangkan kandidat KBS-Ace yang diusung PDIP, PAN, Hanura, PKPI, PKB dan PPP ini. Hampir seluruh pertanyaan para panelis dijawab dengan tepat.
Prof Firmansah yang mempertanyakan isu pemerataan pembangunan Bali Selatan dan Bali Utara disambut oleh Koster dengan sejumlah strategi ketika nanti dipercaya sebagai gubernur.
Koster mengatakan pemerataan Bali Selatan dan Bali Utara perlu adanya konsep keseimbangan pembangunan Bali Utara Bali Selatan berbasis budaya. “Pembangunan pariwisata yang berkualitas, bukan hanya jumlah. Pembangunan di Bali Selatan harus dikendalikan, tidak hanya di Badung, Denpasar dan Gianyar. Konsep pembangunan satu kesatuan, satu pulau, satu perencanaan dan satu pengelolaan. Kami siapkan percepatan pembangunan infrastruktur di Bali Utara. Salah satunya Bandara di Bali Utara. Kita perlu buat tata ruang yang baru,” papar politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.
Koster juga menegaskan pariwisata Bali akan memberikan kesejahteraan Bagi krama Bali. Hasil pertanian petani, yakni buah lokal wajib dibeli pihak hotel. Tidak seperti sekarang harga petik buah lokal lebih tinggi ketimbang harga jualnya. Di sisi bidang jasa, seperti usaha taksi online dan taksi konvensional yang sekarang terjadi pro kontra harus diberikan kesempatan yang sama untuk hidup. “Kita harus berikan kesempatan sama untuk tumbuh, perkembangan teknologi tak bisa dihindari, tetapi kesempatan kita berikan sama,” ujar Koster.
Sementara Cok Ace mengungkap strategi pariwisata Bali yang harus diupayakan mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian di Bali. Sehingga harus dilakukan pemberdayaan terhadap petani lokal, di mana pertanian dan budaya yang tidak boleh dihilangkan. “Subak jadi atraksi budaya seperti Jatiluwih,” tegas Ketua BPD PHRI Bali ini.
Yang cukup menarik dalam Kupas Kandidat tersebut ketika menjawab pertanyaan panelis dari KPK, yakni Sekjen KPK Bimo Gunung Abdul Kadir, Koster menegaskan untuk maju ke Pilgub Bali 2018, selama ini kedepankan gotong royong dari relawan, partai pendukung. “Kami tidak mau berutang budi kepada mereka yang berkepentingan mencari untung proyek pemerintah. Kami kedepankan gotong-royong kader partai sehingga biaya tidak banyak untuk maju Pilgub Bali. Kami ingin mengabdi selurus-lurusnya,” tegas alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini. *nat
1
Komentar