USBN SMP, 13 Siswa Berhenti
USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) tingkat SMP di Karangasem untuk tahun ajaran 2017/2018, rencananya akan diikuti 6.873 siswa dari 50 sekolah.
AMLAPURA, NusaBali
Namun ada 13 siswa batal ikut ujian karena berhenti bersekolah. Upaya pihak sekolah melakukan kunjungan rumah telah dilakukan, ternyata kurang berhasil mengajak sisa itu kembali ke sekolah.
USBN dijadwalkan 9-16 April, berlanjut UNBKP 23-26 April. Secara teknis tidak ada kendala pelaksanaan USBN. Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem I Gusti Ngurah Kartika didampingi Kepala Bidang Pembinaan SMP I Wayan Sarya mengungkapkan di ruang kerjanya, Kantor Disdikpora Lingkungan Padangkerta Kelod, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Rabu (11/4).
USBN tersebut dengan mengujikan seluruh mata pelajaran, termasuk yang diujikan dalam UNBKP, selain gagal diikuti 13 siswa yang memilih berhenti, tercatat 1 siswa meninggal dari SMPN 2 Bebandem, 8 siswa sakit, 2 siswa tanpa keterangan dan 2 siswa pindah sekolah.
Misalnya di SMPN 2 Abang yang masuk daftar 263 siswa, tercatat 2 siswa pindah sekolah dan 2 siswa berhenti. Sedangkan di SMPN 1 Kubu yang terdaftar 303 siswa, ternyata 7 siswa tidak hadir masing-masing: 2 siswa absen tanpa keterangan, 2 siswa sakit dan 3 siswa berhenti.
"Kami telah berulang kali datangi siswa bersangkutan ke rumahnya, tetap menolak ke sekolah," jelas Kasek SMPN 2 Abang I Ketut Sandiasa.Sedangkan kata Sandiasa 2 siswa pindah, sejak erupsi Gunung Agung, pindah ke SMPN Abiansemal, Badung.
Gusti Kartika mengatakan, tujuannya USBN untuk mendapatkan nilai sekolah (NS). Sedangkan syarat kelulusan ditentukan gabungan nilai rapor semester I-V, dengan nilai USBN, kemudian rapat dewan guru yang menentukan kelulusannya. Sedangkan nilai UNBKP, tidak menentukan kelulusan, hanya sebagai syarat saja, sesuai ditentukan POS (prosedur operasional standar), siswa bisa lulus, salah satu syaratnya wajib mengikuti UNBKP. "Memang UNBKP nanti, tidak memengaruhi kelulusan, tetapi yang menentukan kelulusan nilai semester I-V dan nilai USBN. Selanjutnya kelulusan diserahkan sekolah masing-masing," jelas Gusti Kartika.
Meski nilai UBNKP tidak menentukan kelulusan, kata dia, tetapi sangat penting bagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang SMA. Sebab, mendaftar di SMA menggunakan nilai UNBKP. Wakasek Kesiswaan SMP Negeri 3 Rendang I Wayan Siram mengatakan, sebanyak 82 siswa yang mengikuti USBN, terbagi 5 ruangan. "Semua siswa hadir, mudah-mudahan sampai akhir ujian tidak ada yang berhalangan," jelas I Wayan Siram.
Di bagian lain Wakasek Kesiswaan SMPN 1 Manggis I Wayan Niarta juga menjelaskan, dari 329 siswa yang terdaftar, semuanya hadir mengikuti USBN, terbagi 17 ruangan. "Secara teknis tidak ada hambatan, kami berharap anak-anak tidak ada halangan selama ujian berlangsung," harap I Wayan Niarta, dihubungi di SMPN 1 Manggis, Banjar Belong, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis.
Begitu juga menurut Kasek SMPN 3 Selat I Nengah Sikiarta, yang menyertakan 149 siswa, terbagi 8 ruangan, semua siswa hadir mengikuti USBN. "Kami telah ingatkan agar anak-anak menjaga kondisi, sehingga bisa hadir di setiap jadwal USBN dan UNBKP," kata I Nengah Sikiarta, pendidik dari Banjar Sukaluwih, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat. *k16
Namun ada 13 siswa batal ikut ujian karena berhenti bersekolah. Upaya pihak sekolah melakukan kunjungan rumah telah dilakukan, ternyata kurang berhasil mengajak sisa itu kembali ke sekolah.
USBN dijadwalkan 9-16 April, berlanjut UNBKP 23-26 April. Secara teknis tidak ada kendala pelaksanaan USBN. Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem I Gusti Ngurah Kartika didampingi Kepala Bidang Pembinaan SMP I Wayan Sarya mengungkapkan di ruang kerjanya, Kantor Disdikpora Lingkungan Padangkerta Kelod, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Rabu (11/4).
USBN tersebut dengan mengujikan seluruh mata pelajaran, termasuk yang diujikan dalam UNBKP, selain gagal diikuti 13 siswa yang memilih berhenti, tercatat 1 siswa meninggal dari SMPN 2 Bebandem, 8 siswa sakit, 2 siswa tanpa keterangan dan 2 siswa pindah sekolah.
Misalnya di SMPN 2 Abang yang masuk daftar 263 siswa, tercatat 2 siswa pindah sekolah dan 2 siswa berhenti. Sedangkan di SMPN 1 Kubu yang terdaftar 303 siswa, ternyata 7 siswa tidak hadir masing-masing: 2 siswa absen tanpa keterangan, 2 siswa sakit dan 3 siswa berhenti.
"Kami telah berulang kali datangi siswa bersangkutan ke rumahnya, tetap menolak ke sekolah," jelas Kasek SMPN 2 Abang I Ketut Sandiasa.Sedangkan kata Sandiasa 2 siswa pindah, sejak erupsi Gunung Agung, pindah ke SMPN Abiansemal, Badung.
Gusti Kartika mengatakan, tujuannya USBN untuk mendapatkan nilai sekolah (NS). Sedangkan syarat kelulusan ditentukan gabungan nilai rapor semester I-V, dengan nilai USBN, kemudian rapat dewan guru yang menentukan kelulusannya. Sedangkan nilai UNBKP, tidak menentukan kelulusan, hanya sebagai syarat saja, sesuai ditentukan POS (prosedur operasional standar), siswa bisa lulus, salah satu syaratnya wajib mengikuti UNBKP. "Memang UNBKP nanti, tidak memengaruhi kelulusan, tetapi yang menentukan kelulusan nilai semester I-V dan nilai USBN. Selanjutnya kelulusan diserahkan sekolah masing-masing," jelas Gusti Kartika.
Meski nilai UBNKP tidak menentukan kelulusan, kata dia, tetapi sangat penting bagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang SMA. Sebab, mendaftar di SMA menggunakan nilai UNBKP. Wakasek Kesiswaan SMP Negeri 3 Rendang I Wayan Siram mengatakan, sebanyak 82 siswa yang mengikuti USBN, terbagi 5 ruangan. "Semua siswa hadir, mudah-mudahan sampai akhir ujian tidak ada yang berhalangan," jelas I Wayan Siram.
Di bagian lain Wakasek Kesiswaan SMPN 1 Manggis I Wayan Niarta juga menjelaskan, dari 329 siswa yang terdaftar, semuanya hadir mengikuti USBN, terbagi 17 ruangan. "Secara teknis tidak ada hambatan, kami berharap anak-anak tidak ada halangan selama ujian berlangsung," harap I Wayan Niarta, dihubungi di SMPN 1 Manggis, Banjar Belong, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis.
Begitu juga menurut Kasek SMPN 3 Selat I Nengah Sikiarta, yang menyertakan 149 siswa, terbagi 8 ruangan, semua siswa hadir mengikuti USBN. "Kami telah ingatkan agar anak-anak menjaga kondisi, sehingga bisa hadir di setiap jadwal USBN dan UNBKP," kata I Nengah Sikiarta, pendidik dari Banjar Sukaluwih, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat. *k16
Komentar