Wakapolri Minta Sebulan Harus Tuntas
Berang dengan Kasus Miras Oplosan
JAKARTA, NusaBali
Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin berang terhadap fenomena miras oplosan yang merenggut puluhan nyawa. Dia pun memerintahkan seluruh jajarannya mengusut tuntas kasus ini."Saya targetkan bulan ini selesai. Bulan depan masuk Ramadan enggak ada lagi miras yang beredar di masyarakat seluruh Indonesia," ujar Syafruddin di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu (11/4) seperti dilansir liputan6.
Syafrudiin juga mengapresiasi jajaran Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, dan Polda Kalimantan Selatan yang telah mengungkap kasus miras oplosan. Namun, dia yakin, pengungkapan kasus tersebut masih berada di permukaan.Jenderal bintang tiga itu juga curiga, kasus miras oplosan tak hanya terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan, tapi juga di seluruh Indonesia.
Karena itu, ia memerintahkan seluruh jajarannya untuk mengusut tuntas kasus produksi dan peredaran miras oplosan."Saya tadi perintahkan seluruh kapolda membuat kasus ini berhenti, artinya mengungkap sampai ke akar-akarnya," ucap Syafruddin.
Syafruddin menyebut, keberadaan miras oplosan yang merenggut banyak nyawa ini sebagai fenomena gila. Setidaknya ada 82 nyawa melayang lantaran menenggak miras oplosan."Di Jakarta 31, di Jabar 51. Dan saya yakin ini di tempat lain banyak. Saya rasa ratusan. Karena di Kalsel juga ada," kata dia.
Karena itu, ia berkali-kali menginstruksikan jajarannya agar mengusut tuntas kasus pembuatan dan peredaran miras oplosan ini."Kalau dibiarkan, ini sangat menghawatirkan bagi kelangsungan hidup masyarakat. Itu kira-kira kenapa saya penting datang ke sini untuk melihat dan menyampaikan betapa konsennya Polri untuk menyelesaikan kasus ini," ujar Syafruddin.
Sementara itu, polisi menggerebek rumah mewah yang diduga milik penjual minuman keras (miras) oplosan yang menewaskan 41 orang di Kabupaten Bandung. Penggerebekan dilakukan oleh anggota Polres dan Polda Jabar yang langsung dipimpin Kapolres Bandung AKBP Indra Hermawan. Sementara di luar rumah, dijaga oleh Polisi dan TNI.
Rumah mewah bercat abu, cream dan berpagar besi warna putih ini berada di Jalan Raya Bandung-Gatut, tepatnya di Kampung Kampung Bojongasih 03/08, Desa Cicalengka Wetan, Kabupaten Bandung.Panji (18), salah satu montir bengkel yang ada di sebelah rumah mewah tersebut mengetahui jika pemilik rumah itu suka menjual miras "Tahu suka jual miras, kiosnya yang digerebek polisi, pas hari Minggu," ujar Panji dilansir detik.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyebutkan, insiden miras oplosan yang terjadi di Jawa Barat kerap berpindah-pindah. "Di Indramayu, Sumedang, Garut, Bandung sekarang. Ini menunjukkan bahwa gejala ini yang berpindah-pindah dan ada tangan-tangan kotor yang memindah-mindahkan gejala tersebut ke berbagai tempat," ungkap Aher di kampus IPDN, Kabupaten Sumedang, Rabu (11/4). *
Syafrudiin juga mengapresiasi jajaran Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, dan Polda Kalimantan Selatan yang telah mengungkap kasus miras oplosan. Namun, dia yakin, pengungkapan kasus tersebut masih berada di permukaan.Jenderal bintang tiga itu juga curiga, kasus miras oplosan tak hanya terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan, tapi juga di seluruh Indonesia.
Karena itu, ia memerintahkan seluruh jajarannya untuk mengusut tuntas kasus produksi dan peredaran miras oplosan."Saya tadi perintahkan seluruh kapolda membuat kasus ini berhenti, artinya mengungkap sampai ke akar-akarnya," ucap Syafruddin.
Syafruddin menyebut, keberadaan miras oplosan yang merenggut banyak nyawa ini sebagai fenomena gila. Setidaknya ada 82 nyawa melayang lantaran menenggak miras oplosan."Di Jakarta 31, di Jabar 51. Dan saya yakin ini di tempat lain banyak. Saya rasa ratusan. Karena di Kalsel juga ada," kata dia.
Karena itu, ia berkali-kali menginstruksikan jajarannya agar mengusut tuntas kasus pembuatan dan peredaran miras oplosan ini."Kalau dibiarkan, ini sangat menghawatirkan bagi kelangsungan hidup masyarakat. Itu kira-kira kenapa saya penting datang ke sini untuk melihat dan menyampaikan betapa konsennya Polri untuk menyelesaikan kasus ini," ujar Syafruddin.
Sementara itu, polisi menggerebek rumah mewah yang diduga milik penjual minuman keras (miras) oplosan yang menewaskan 41 orang di Kabupaten Bandung. Penggerebekan dilakukan oleh anggota Polres dan Polda Jabar yang langsung dipimpin Kapolres Bandung AKBP Indra Hermawan. Sementara di luar rumah, dijaga oleh Polisi dan TNI.
Rumah mewah bercat abu, cream dan berpagar besi warna putih ini berada di Jalan Raya Bandung-Gatut, tepatnya di Kampung Kampung Bojongasih 03/08, Desa Cicalengka Wetan, Kabupaten Bandung.Panji (18), salah satu montir bengkel yang ada di sebelah rumah mewah tersebut mengetahui jika pemilik rumah itu suka menjual miras "Tahu suka jual miras, kiosnya yang digerebek polisi, pas hari Minggu," ujar Panji dilansir detik.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyebutkan, insiden miras oplosan yang terjadi di Jawa Barat kerap berpindah-pindah. "Di Indramayu, Sumedang, Garut, Bandung sekarang. Ini menunjukkan bahwa gejala ini yang berpindah-pindah dan ada tangan-tangan kotor yang memindah-mindahkan gejala tersebut ke berbagai tempat," ungkap Aher di kampus IPDN, Kabupaten Sumedang, Rabu (11/4). *
Komentar