Tarif Kapal Roro Jangan Bebani Masyarakat
Upaya Dinas Perhubungan (Dishub) Klungkung menaikkan tarif Kapal Roro (roll on-roll off) Nusa Jaya Abadi, 17 persen, mendapatkan tanggapan dari anggota DPRD Klungkung.
SEMARAPURA, NusaBali
Wakil rakyat ini minta agar kenaikan itu tidak sampai membebani masyarakat. Karena fungsi Kapal Roro ini untuk memberikan pelayanan kepada masyarkat bukan untuk mencari keuntungan. “Kami akan lihat dulu kajiannya, jangan sampai nanti Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat karena kenaikan ini, tapi malah membebani masyarakat,” ujar anggota DPRD Klungkung, Sang Nyoman Putrayasa, saat dihubungi Kamis (12/4).
Disinggung mengenai batas maksimal penyesuaian tarif tersebut selama tiga tahun, Putrayasa meminta kepada Dishub agar dikaji secara komprehensif. Politisi PDIP ini mengku lembaganya siap mendukung untuk subsidi operasional Kapal Roro. “Dalam hal ini bagaimana kita melayani masyarakat khususnya di Nusa Penida, tanpa membebani dari sisi perkonomian terlalu jauh,“ ujarnya.
Putrayasa juga mendukung upaya Dishub untuk menyamakan tarif Kapal Roro. Mengingat ini terjadi perbedaaan tarif, ketika berangkat dari Padangbai-Nusa Penida dikenakan tarif Rp 31.000/orang dewasa sedangkan keberangkan dari Dermaga Nusa Penida sebesar Rp 27.300/orang dewasa. “Itu harus sama tarifnya,” tegas politisi dari Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung ini.
Sementara itu, Dinas Dishub mengkaji penyesuaian tarif penyeberangan Kapal Roro, karena tarif yang digunakan saat ini merupakan tarif lama yang ditetapkan 2014 silam. Dalam penyesuaian tarif tersebut, Dishub juga akan menyamakan harga tiket pemberangkatan Pelabuhan Padangbai, Karangasem-Dermaga Kecamatan Nusa Penida, Klungkung.
Kabid Pelayaran Dishub Klungkung, Gusti Ngurah Suarba saat ditemuai mengakui pihaknya saat ini tengah mengkaji di internal tentang penyesuaikan tersebut penyeberangan Kapal Roro. Selama ini pemerintah mensubsidi Kapal Roro dengan anggaran yang cukup besar, sekitar Rp 1,2 miliar-Rp 1,5 miliar/tahun. Untuk rincian pendapatan Kapal Roro dalam setahun, pada 2013 sebesar Rp 3.187.210, 2014 Rp 4.995.197.825, 2015 Rp 4.494.915.975, 2016 Rp 4.535.158.847, 2017 Rp 5.044.111.409.* wan
Disinggung mengenai batas maksimal penyesuaian tarif tersebut selama tiga tahun, Putrayasa meminta kepada Dishub agar dikaji secara komprehensif. Politisi PDIP ini mengku lembaganya siap mendukung untuk subsidi operasional Kapal Roro. “Dalam hal ini bagaimana kita melayani masyarakat khususnya di Nusa Penida, tanpa membebani dari sisi perkonomian terlalu jauh,“ ujarnya.
Putrayasa juga mendukung upaya Dishub untuk menyamakan tarif Kapal Roro. Mengingat ini terjadi perbedaaan tarif, ketika berangkat dari Padangbai-Nusa Penida dikenakan tarif Rp 31.000/orang dewasa sedangkan keberangkan dari Dermaga Nusa Penida sebesar Rp 27.300/orang dewasa. “Itu harus sama tarifnya,” tegas politisi dari Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung ini.
Sementara itu, Dinas Dishub mengkaji penyesuaian tarif penyeberangan Kapal Roro, karena tarif yang digunakan saat ini merupakan tarif lama yang ditetapkan 2014 silam. Dalam penyesuaian tarif tersebut, Dishub juga akan menyamakan harga tiket pemberangkatan Pelabuhan Padangbai, Karangasem-Dermaga Kecamatan Nusa Penida, Klungkung.
Kabid Pelayaran Dishub Klungkung, Gusti Ngurah Suarba saat ditemuai mengakui pihaknya saat ini tengah mengkaji di internal tentang penyesuaikan tersebut penyeberangan Kapal Roro. Selama ini pemerintah mensubsidi Kapal Roro dengan anggaran yang cukup besar, sekitar Rp 1,2 miliar-Rp 1,5 miliar/tahun. Untuk rincian pendapatan Kapal Roro dalam setahun, pada 2013 sebesar Rp 3.187.210, 2014 Rp 4.995.197.825, 2015 Rp 4.494.915.975, 2016 Rp 4.535.158.847, 2017 Rp 5.044.111.409.* wan
1
Komentar