Baru Enam SMP di Tabanan Gelar UNBK Secara Mandiri
Setelah murid SMA/SMK yang mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK), lalu akan dilanjutkan UNBK siswa SMP yang dimulai dari tanggal 23 - 26 April 2018.
TABANAN, NusaBali
Di Tabanan ada 42 SMP negeri dan swasta yang akan menyelenggarakan ujian nasional. Namun baru 6 SMP yang akan ikut UNBK secara mandiri. Sisanya ada yang numpang ke sekolah lain, dan ada yang mengikuti ujian nasional kertas pensil (UNKP).
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gede Susila menjelaskan, dari 42 SMP negeri dan swasta yang ada di Tabanan, memang baru enam sekolah yang bisa UNBK secara mandiri. Keenam sekolah dimaksud adalah SMPN 1 Pupuan, SMPN 4 Pupuan, SMP Madrasah Hidayah, Bali Insani, Alamin, dan Raudlotul Huffaz. “Jadi UNBK negeri baru dua, dan Madrasah 4, total ada 6 sekolah yang ikut UNBK secara mandiri,” ungkapnya, Kamis (12/4).
Kata dia, sisanya sebanyak 5 sekolah gelar UNBK pinjam ke sekolah lain. Di antaranya, SMPN 2 Kerambitan, SMPN 1 Selemadeg Timur, dan SMPN 2 Selemadeg Timur pinjam tempat ke SMKN 3 Tabanan. Dan SMPN 1 Tabanan pinjam tempat di SMKN 1 Tabanan, serta SMPN 2 Tabanan pinjam tempat ke SMKN 2 Tabanan. ”Sedangkan dari 42 SMP, hanya 11 SMP yang gelar UNBK, sisanya sebanyak 31 masih gelar UNKP,” tegasnya.
Menurutnya SMP yang masih pinjam tempat atau gelar UNKP karena masih kekurangan sarana prasarana terutama komputer dan laboratorium. Ada juga sekolah yang jangkuan internetnya lemah seperti SMPN 2 Selemadeg, meskipun dipaksakan gunakan UNBK ditakutkan sinyal tersendat. Kecuali ada bantuan dari Telkom atau sejenisnya sehingga bisa gabung ke sekolah lain.
Ditambahkan, untuk ujian nasional di Tabanan, ada sebanyak 6.454 siswa yang akan ikut. Rincianya, sebanyak 1.640 siswa yang ikut UNBK, dan sebanyak 4.814 yang ikut UNKP.
Meskipun demikian Susila optimistis tahun 2019 mendatang, SMP yang akan gelar UNBK di Tabanan dipastikan bertambah. Karena saat ini sejumlah kepala sekolah telah diwanti-wanti untuk melakukan persiapan secara matang. Tak hanya persiapan untuk komputer saja, tetapi dari segala lini yang berkaitan dengan ujian nasional. “Saya yakinkan tahun depan akan bertambah,” tandasnya. *d
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gede Susila menjelaskan, dari 42 SMP negeri dan swasta yang ada di Tabanan, memang baru enam sekolah yang bisa UNBK secara mandiri. Keenam sekolah dimaksud adalah SMPN 1 Pupuan, SMPN 4 Pupuan, SMP Madrasah Hidayah, Bali Insani, Alamin, dan Raudlotul Huffaz. “Jadi UNBK negeri baru dua, dan Madrasah 4, total ada 6 sekolah yang ikut UNBK secara mandiri,” ungkapnya, Kamis (12/4).
Kata dia, sisanya sebanyak 5 sekolah gelar UNBK pinjam ke sekolah lain. Di antaranya, SMPN 2 Kerambitan, SMPN 1 Selemadeg Timur, dan SMPN 2 Selemadeg Timur pinjam tempat ke SMKN 3 Tabanan. Dan SMPN 1 Tabanan pinjam tempat di SMKN 1 Tabanan, serta SMPN 2 Tabanan pinjam tempat ke SMKN 2 Tabanan. ”Sedangkan dari 42 SMP, hanya 11 SMP yang gelar UNBK, sisanya sebanyak 31 masih gelar UNKP,” tegasnya.
Menurutnya SMP yang masih pinjam tempat atau gelar UNKP karena masih kekurangan sarana prasarana terutama komputer dan laboratorium. Ada juga sekolah yang jangkuan internetnya lemah seperti SMPN 2 Selemadeg, meskipun dipaksakan gunakan UNBK ditakutkan sinyal tersendat. Kecuali ada bantuan dari Telkom atau sejenisnya sehingga bisa gabung ke sekolah lain.
Ditambahkan, untuk ujian nasional di Tabanan, ada sebanyak 6.454 siswa yang akan ikut. Rincianya, sebanyak 1.640 siswa yang ikut UNBK, dan sebanyak 4.814 yang ikut UNKP.
Meskipun demikian Susila optimistis tahun 2019 mendatang, SMP yang akan gelar UNBK di Tabanan dipastikan bertambah. Karena saat ini sejumlah kepala sekolah telah diwanti-wanti untuk melakukan persiapan secara matang. Tak hanya persiapan untuk komputer saja, tetapi dari segala lini yang berkaitan dengan ujian nasional. “Saya yakinkan tahun depan akan bertambah,” tandasnya. *d
Komentar