Pangdam Imbau Media Hindari Berita Provokatif
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto meminta kepada seluruh awak media baik cetak, online, televisi dan radio agar menghindari pemberitaan yang provokatif hingga bisa memicu gesekan.
DENPASAR, NusaBali
Apalagi, jelang dua perhelatan besar di Bali, yakni Pilkada serentak dan IMF-World Bank Annual Meeting yang sudah di depan mata. Hal tersebut disampaikan Mayjen Benny saat Simakrama bersama insan pers di Makodam IX/Udayana, Jumat (13/4).
"Saat ini, Bali sedang dipelototi dunia. Panitia IMF-Word Bank terus memperhatikan informasi tentang Bali. Mereka terus bertanya tentang Bali, tentang situasi terkini di Bali. Ini harus dijaga. Sementara di pihak lain, masyarakat kita suka dengan berita yang provokatif, yang negatif, yang mudah diingat. Ini yang harus diperhatikan oleh awak media," ujarnya di hadapan para pimpinan media dan wartawan.
Menurutnya, menjelang pelaksanaan IMF-World Bank Annual Meeting, ada sejumlah agenda yang harus diselesaikan. Beberapa proyek pembangunan besar masih harus dikerjakan. "Media harus ikut mendukung berbagai pembangunan infrastruktur. Jangan sampai pemberitaan media justru memberikan informasi yang bisa menghambat pembangunan berbagai infrastruktur menjelang agenda besar ini," jelasnya.
Sementara yang kini tinggal menghitung bulan adalah Pilkada serentak. Untuk itu, sambung dia, TNI-Polri terus meningkatkan pengamanan di sejumlah lini, selain itu pemetaan wilayah-wilayah tertentu juga menjadi atensi khusus. Hal ini juga demi tercapainya pilkada aman dan damai. Dengan Pilkada berjalan dengan damai akan memberikan dampak baik bagi penyelenggaraan IMF-World Bank, juga bagi dunia pariwisata Bali pada umumnya.
Sementara Ketua PWI Bali, IGMB Dwikora Putra dalam sambutannya menyampaikan organisasi media saat ini memang cukup banyak, namun demikian semuanya masih dalam batas kewajaran dalam artian baik-baik saja. "Tentunya pemberitaan provokatif apalagi hoax, bukanlah sebuah produk jurnalistik, sejauh ini rekan-rekan wartawan di lapangan mamang masih berjalan dalam koridornya," tuturnya. *dar
"Saat ini, Bali sedang dipelototi dunia. Panitia IMF-Word Bank terus memperhatikan informasi tentang Bali. Mereka terus bertanya tentang Bali, tentang situasi terkini di Bali. Ini harus dijaga. Sementara di pihak lain, masyarakat kita suka dengan berita yang provokatif, yang negatif, yang mudah diingat. Ini yang harus diperhatikan oleh awak media," ujarnya di hadapan para pimpinan media dan wartawan.
Menurutnya, menjelang pelaksanaan IMF-World Bank Annual Meeting, ada sejumlah agenda yang harus diselesaikan. Beberapa proyek pembangunan besar masih harus dikerjakan. "Media harus ikut mendukung berbagai pembangunan infrastruktur. Jangan sampai pemberitaan media justru memberikan informasi yang bisa menghambat pembangunan berbagai infrastruktur menjelang agenda besar ini," jelasnya.
Sementara yang kini tinggal menghitung bulan adalah Pilkada serentak. Untuk itu, sambung dia, TNI-Polri terus meningkatkan pengamanan di sejumlah lini, selain itu pemetaan wilayah-wilayah tertentu juga menjadi atensi khusus. Hal ini juga demi tercapainya pilkada aman dan damai. Dengan Pilkada berjalan dengan damai akan memberikan dampak baik bagi penyelenggaraan IMF-World Bank, juga bagi dunia pariwisata Bali pada umumnya.
Sementara Ketua PWI Bali, IGMB Dwikora Putra dalam sambutannya menyampaikan organisasi media saat ini memang cukup banyak, namun demikian semuanya masih dalam batas kewajaran dalam artian baik-baik saja. "Tentunya pemberitaan provokatif apalagi hoax, bukanlah sebuah produk jurnalistik, sejauh ini rekan-rekan wartawan di lapangan mamang masih berjalan dalam koridornya," tuturnya. *dar
1
Komentar