Tiga Guru asal Bali jadi Finalis Inobel
Kehandalan guru Tingkat SMA/SMK dari Bali tak terelakkan. Tiga guru jenius, kuasai tiga besar Finalis Inobel (Inovasi Pembelajaran) Kelompok Utama Tingkat Nasional tahun 2018.
AMLAPURA, NusaBali
Acara ini sendiri diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Tiket final dimenangkan, setelah dewan juri menetapkan sebagai peraih skor tertinggi seleksi administrasi dan seleksi akademik. Tinggal menunggu hasil penelitian masing-masing, guna memperebutkan gelar juara. Ketiga guru masuk final berturut-turut peringkat I, II dan III: I Putu Sudibawa guru SMAN Sidemen, I Kadek Sembah Semadiartha guru SMKN Bali Mandara dan I Made Nuryata guru SMKN Manggis. Hal itu diungkapkan ketiga guru tersebut dihubungi secara terpisah di Amlapura, Minggu (15/4).
Sebenarnya yang masuk final di kelompok utama 25 guru se-Indonesia. Lomba terbagi tiga kategori: kelompok pemula bagi pendatang baru, kelompok madya yang pernah ikut dan masuk final, dan kelompok utama yang pernah juara I, juara II atau juara III, di berbagai macam lomba tingkat nasional.
Dalam lomba peserta mendaftar secara online pada laman www.kesharlindungdikmen,id. 15 januari-15 Maret, seleksi administrasi 15-16 Maret, seleksi akademik 17-19 Maret, masa penelitian April-Oktober, dan Final Oktober 2018.
"Penelitian saya, memanfaatkan limbah bekas ogoh-ogoh dari styrofoam, untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Limbah itu digunakan alat peraga," jelas I Putu Sudibawa, guru mata pelajaran Kimia di SMAN Sidemen.
Sedangkan penelitian dilakukan I Made Nuryata yaitu upaya meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui problem solving learning dengan diagram fishbone dan job sheet hots. "Maksudnya agar siswa lebih cepat menyelesaikan persoalan, jika disodori masalah di dalam pembelajaran," kara peraih The best Performance Pemikiran Guru Pendidikan Menengah berprestasi Tingkat Nasional 2017.
Sedangkan I Made Sembah Semadiartha penelitiannya: Pengembangan buku ajar yang berorentasi kemampuan berpikir tingkat tinggi, mengedepankan penumbuhan karakter dan melibatkan penilaian yang dikombinasikan dengan kearifan lokal. "Saya telah siap dengan penelitian itu, untuk bersaing dengan finalis lainnya," jelas guru dari Banjar Tengah, Desa Dawan Kelod, Kecamatan Dawan , Klungkung.
Sebanyak 10 guru terbaik nasional masuk 10 besar dari 25 finalis di kelompok utama: I Putu Sudibawa (guru SMAN Sidemen), I Kadek Sembah Semadiartha (SMKN Bali Mandara), I Made Nuryata SMKN Manggis, Dwi Erma Vianti Wahyu Sulistyorini SMKN 1 Sewon DIY, Ani Ismayani SMKN Cianjur Jabar, Rahmawati SMKN Talenta Bangsa Jabar, Amin Nurita Fajar Astuti SMKN 2 Wonosobo Jateng, Sigit Mangun Wardoyo SMKN 1 Purbalingga Jateng, Fendy Novafianto SMK Bhakti Nusantara Jateng, dan Hardo Sujatmiko SMKN 10 Semarang. *K16
Sebenarnya yang masuk final di kelompok utama 25 guru se-Indonesia. Lomba terbagi tiga kategori: kelompok pemula bagi pendatang baru, kelompok madya yang pernah ikut dan masuk final, dan kelompok utama yang pernah juara I, juara II atau juara III, di berbagai macam lomba tingkat nasional.
Dalam lomba peserta mendaftar secara online pada laman www.kesharlindungdikmen,id. 15 januari-15 Maret, seleksi administrasi 15-16 Maret, seleksi akademik 17-19 Maret, masa penelitian April-Oktober, dan Final Oktober 2018.
"Penelitian saya, memanfaatkan limbah bekas ogoh-ogoh dari styrofoam, untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Limbah itu digunakan alat peraga," jelas I Putu Sudibawa, guru mata pelajaran Kimia di SMAN Sidemen.
Sedangkan penelitian dilakukan I Made Nuryata yaitu upaya meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui problem solving learning dengan diagram fishbone dan job sheet hots. "Maksudnya agar siswa lebih cepat menyelesaikan persoalan, jika disodori masalah di dalam pembelajaran," kara peraih The best Performance Pemikiran Guru Pendidikan Menengah berprestasi Tingkat Nasional 2017.
Sedangkan I Made Sembah Semadiartha penelitiannya: Pengembangan buku ajar yang berorentasi kemampuan berpikir tingkat tinggi, mengedepankan penumbuhan karakter dan melibatkan penilaian yang dikombinasikan dengan kearifan lokal. "Saya telah siap dengan penelitian itu, untuk bersaing dengan finalis lainnya," jelas guru dari Banjar Tengah, Desa Dawan Kelod, Kecamatan Dawan , Klungkung.
Sebanyak 10 guru terbaik nasional masuk 10 besar dari 25 finalis di kelompok utama: I Putu Sudibawa (guru SMAN Sidemen), I Kadek Sembah Semadiartha (SMKN Bali Mandara), I Made Nuryata SMKN Manggis, Dwi Erma Vianti Wahyu Sulistyorini SMKN 1 Sewon DIY, Ani Ismayani SMKN Cianjur Jabar, Rahmawati SMKN Talenta Bangsa Jabar, Amin Nurita Fajar Astuti SMKN 2 Wonosobo Jateng, Sigit Mangun Wardoyo SMKN 1 Purbalingga Jateng, Fendy Novafianto SMK Bhakti Nusantara Jateng, dan Hardo Sujatmiko SMKN 10 Semarang. *K16
1
Komentar