Laboratorium SMPN 1 Susut Rusak
Bangunan laboratorium IPA SMPN 1 Susut, Bangli, kondisinya rusak. Tembok retak dan kerangka atap rapuh.
BANGLI, NusaBali
Selain kerusakan laboratorium, SMPN 1 Susut juga kekurangan ruangan belajar sehingga memberlalukan double shift. Pihak sekolah sudah berulangkali ajukan permohonan, namun perbaikan belum terealisasi.
Kepala SMPN 1 Susut, I Nyoman Wikrama, mengatakan laboratorium IPA dibangun tahun 1967. Sudah selayaknya bangunan tersebut direnovasi. Apalagi temboknya sudah retak dan kerangka atap rapuh. Wikrama mengaku telah beberapa kali telah mengajukan permohonan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bangli, namun belum juga realisasi. “Beberapa waktu yang lalu ada tim verifikasi dari Kementerian Pendidikan turun melihat kondisi sekolah. Mudah-mudahan dapat bantuan Sehingga bangunan yang rusak bisa segera diperbaiki,” haraop Wikrama, Senin (16/4).
Wikrama juga menyampaikan, SMPN 1 Susut Bangli kekurangan 6 ruangan kelas. Saat ini baru ada 26 ruangan kelas. Dampaknya, siswa kelas VII sekolah siang. “Kami berlakukan double shift,” jelasnya. Terpisah, Kasi Sarana dan Prasarana Disdikpora Bangli, Ida Bagus Maharta, menyampaikan di tahun 2018 dana alokasi khusus (DAK) SD/SMP Bangli mendapat anggaran Rp 7,1 miliar. DAK untuk rehab gedung, membangun toilet, membangun ruang kelas belajar RKB), pengadaan buku, dan alat peraga. “SMPN 1 Susut tahun ini belum termasuk penerima bantuan DAK,” jelasnya singkat. *e
Selain kerusakan laboratorium, SMPN 1 Susut juga kekurangan ruangan belajar sehingga memberlalukan double shift. Pihak sekolah sudah berulangkali ajukan permohonan, namun perbaikan belum terealisasi.
Kepala SMPN 1 Susut, I Nyoman Wikrama, mengatakan laboratorium IPA dibangun tahun 1967. Sudah selayaknya bangunan tersebut direnovasi. Apalagi temboknya sudah retak dan kerangka atap rapuh. Wikrama mengaku telah beberapa kali telah mengajukan permohonan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bangli, namun belum juga realisasi. “Beberapa waktu yang lalu ada tim verifikasi dari Kementerian Pendidikan turun melihat kondisi sekolah. Mudah-mudahan dapat bantuan Sehingga bangunan yang rusak bisa segera diperbaiki,” haraop Wikrama, Senin (16/4).
Wikrama juga menyampaikan, SMPN 1 Susut Bangli kekurangan 6 ruangan kelas. Saat ini baru ada 26 ruangan kelas. Dampaknya, siswa kelas VII sekolah siang. “Kami berlakukan double shift,” jelasnya. Terpisah, Kasi Sarana dan Prasarana Disdikpora Bangli, Ida Bagus Maharta, menyampaikan di tahun 2018 dana alokasi khusus (DAK) SD/SMP Bangli mendapat anggaran Rp 7,1 miliar. DAK untuk rehab gedung, membangun toilet, membangun ruang kelas belajar RKB), pengadaan buku, dan alat peraga. “SMPN 1 Susut tahun ini belum termasuk penerima bantuan DAK,” jelasnya singkat. *e
1
Komentar