Diundur, Launching Tabanan Cyber Room
Tabanan Cyber Room yang akan dilaunching pada April 2018, diundur. Hal ini karena eksekusi peralatan melalui e-katalog sering tidak stabil.
TABANAN, NusaBali
Dan keterlambatan dilaunching juga karena adanya perubahan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA).Terkait hal tersebut Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Tabanan I Nyoman Sumartana ketika dikonfirmasi tidak banyak berkomentar, karena dia sedang ada di Ubud mengikuti rapat statistik. Dia menyarankan konfirmasi hal tersebut ke Kasi Pengembangan e-Government Diskominfo I Gusti Putu Wini Wintara.
Wintara menjelaskan, sejatinya Tabanan Cyber Room tersebut akan dilaunching awal April 2018. Tetapi urung dilakukan karena adanya pergeseran DPA. Dan juga karena adanya eksekusi pemesana alat melalui e-katalog sering tidak stabil. “Misalnya sekarang mau pesan barang yang diinginkan, tiba-tiba barang itu tidak muncul (di e–katalog),” ungkapnya, Selasa (17/4).
Kata dia, meskipun awal April tidak bisa dilaksanakan, Tabanan Cyber Room yang berada di halaman belakang rumah dinas Bupati Tabanan akan dieksekusi pada awal Mei 2018. “Barang-barang sedang proses lelang, awal Mei sudah diuji coba dan langsung diterapkan,” imbuhnya.
Penerapan Tabanan Cyber Room ini untuk mempersatukan seluruh server yang ada di setiap organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Tabanan. Karena selama ini server yang ada tempatnya pisah-pisah. “Jadi nanti kami yang menjadi komando dalam pergerakan server atau memberikan informasi ke masyarakat,” jelas Wintara.
Tak hanya itu, Tabanan Cyber Room dihadirkan untuk pengamanan server. Sekaligus arahnya nanti untuk menuju Tabanan Smart City sesuai dengan arahan dari Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryasuti.
Maka dari itu, pihaknya pun mulai melakukan persiapan dan penguatan internal untuk menuju Tabanan Smart City. “Sebenarnya rencana Tabanan Cyber Room ini sudah ada sejak 4 tahun lalu, hanya saja baru saat ini akan terwujud,” tutur Wintara.
Ditambahkan Wintara untuk mewujudkan Tabanan Cyber Room tersebut dianggarkan dana sebesar Rp 1,3 miliar. Mulai dari biaya peralatan, jaringan, dan biaya tenaga ahli. “Saat ini kami sudan rekrut 5 tenaga ahli, yang sebenarnya idealnya ada 20 orang,” tandasnya.
Pantauan di lapangan, ruangan Tabanan Cyber Room tersebut sudah berdiri. Nampak sejumlah kursi kosong dan beberapa peralatan mesin sudah tersedia. Ada dua ruangan dalam bangunan tersebut. *d
Dan keterlambatan dilaunching juga karena adanya perubahan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA).Terkait hal tersebut Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Tabanan I Nyoman Sumartana ketika dikonfirmasi tidak banyak berkomentar, karena dia sedang ada di Ubud mengikuti rapat statistik. Dia menyarankan konfirmasi hal tersebut ke Kasi Pengembangan e-Government Diskominfo I Gusti Putu Wini Wintara.
Wintara menjelaskan, sejatinya Tabanan Cyber Room tersebut akan dilaunching awal April 2018. Tetapi urung dilakukan karena adanya pergeseran DPA. Dan juga karena adanya eksekusi pemesana alat melalui e-katalog sering tidak stabil. “Misalnya sekarang mau pesan barang yang diinginkan, tiba-tiba barang itu tidak muncul (di e–katalog),” ungkapnya, Selasa (17/4).
Kata dia, meskipun awal April tidak bisa dilaksanakan, Tabanan Cyber Room yang berada di halaman belakang rumah dinas Bupati Tabanan akan dieksekusi pada awal Mei 2018. “Barang-barang sedang proses lelang, awal Mei sudah diuji coba dan langsung diterapkan,” imbuhnya.
Penerapan Tabanan Cyber Room ini untuk mempersatukan seluruh server yang ada di setiap organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Tabanan. Karena selama ini server yang ada tempatnya pisah-pisah. “Jadi nanti kami yang menjadi komando dalam pergerakan server atau memberikan informasi ke masyarakat,” jelas Wintara.
Tak hanya itu, Tabanan Cyber Room dihadirkan untuk pengamanan server. Sekaligus arahnya nanti untuk menuju Tabanan Smart City sesuai dengan arahan dari Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryasuti.
Maka dari itu, pihaknya pun mulai melakukan persiapan dan penguatan internal untuk menuju Tabanan Smart City. “Sebenarnya rencana Tabanan Cyber Room ini sudah ada sejak 4 tahun lalu, hanya saja baru saat ini akan terwujud,” tutur Wintara.
Ditambahkan Wintara untuk mewujudkan Tabanan Cyber Room tersebut dianggarkan dana sebesar Rp 1,3 miliar. Mulai dari biaya peralatan, jaringan, dan biaya tenaga ahli. “Saat ini kami sudan rekrut 5 tenaga ahli, yang sebenarnya idealnya ada 20 orang,” tandasnya.
Pantauan di lapangan, ruangan Tabanan Cyber Room tersebut sudah berdiri. Nampak sejumlah kursi kosong dan beberapa peralatan mesin sudah tersedia. Ada dua ruangan dalam bangunan tersebut. *d
1
Komentar