Gubernur Pastika Lantik Catur Sentana Jadi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali
Gubernur Bali Made Mangku Pastika melantik Ir Catur Sentana menjadi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali.
DENPASAR, NusaBali
Upacara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan berlangsung di Gedung Wiswasabha Kantor Gubernur Bali, Rabu (18/4).Dalam sambutannya, Gubernur Pastika menyampaikan bahwasannya pergantian Kepala Perwakilan BKKBN ini merupakan momentum strategis bagi jajaran BKKBN Provinsi Bali dalam reorientasi tugas-tugas dan evaluasi terhadap kinerja institusi. Pergantian ini juga diharapkan dapat semakin memantapkan pola perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian penduduk serta penyelenggaraan program pembangunan keluarga khususnya Provinsi Bali.
Lebih jauh dalam sambutannya, Gubernur Pastika menyampaikan sejalan dengan perkembangan pembangunan yang semakin kompleks, Program Keluarga Berencana sejak beberapa tahun terakhir mengalami stagnasi, dimana hal ini berpengaruh pada laju pertumbuhan penduduk Bali yang rata-rata mencapai 2,15% berada di atas angka rata-rata nasional. Perkembangan ini membuat jumlah penduduk Bali saat ini telah mencapai lebih dari 4,2 juta jiwa dan menjadi beban yang sangat berat bagi alam dan lingkungan Bali. “Kondisi ini membawa implikasi pada pertambahan permasalahan sosial, pendidikan, kesehatan, pemenuhan pangan serta keamanan. Apabila ini tidak ditangani akan menjadi hambatan serius dalam kehidupan keluarga dan masyarakat,” imbuhnya.
Pastika juga menekankan beberapa isu strategis dalam pembangunan kependudukan Bali yang salah satunya bonus demografi. Bonus Demografi agar diantisipasi dan dikelola dengan baik sehingga tidak menjadi beban atau membawa masalah kependudukan yang lebih kompleks. Bonus Demografi adalah potensi besar membangun kesejahteraan masyarakat, mengingat jumlah penduduk usia produktif akan menjadi kekuatan besar dan utama pembangunan daerah.
Pada bagian lain, Gubernur Pastika meminta agar Perwakilan BKKBN Provinsi Bali agar terus memantapkan sinergitas dan kerjasama dengan Bupati/Walikota se Bali, jajaran PKK dan organisasi kemasyarakatan lainnya sehingga seluruh program akan sampai pada tataran terbawah yaitu keluarga sebagai komunitas terkecil. Pastika juga meminta agar fokus layanan KB lebih dititik beratkan pada keluarga miskin terutama yang memiliki banyak anak. Jangan sampai mereka kesulitan keluar dari lingkaran kemiskinan. “Fokuskan program KB pada masyarakat miskin di desa yang banyak anaknya. Karena miskin, anaknya banyak maka kualitas kesehatan, pendidikan juga kurang. Untuk itu fokuskan program KB di desa, program KB harus berhasil sehingga tercipta keluarga yang berkualitas dan mampu bersaing,” tuturnya.
Turut hadir dalam acara pelantikan, Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat, Sekda Provinsi Bali, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali serta undangan lainnya. *
Lebih jauh dalam sambutannya, Gubernur Pastika menyampaikan sejalan dengan perkembangan pembangunan yang semakin kompleks, Program Keluarga Berencana sejak beberapa tahun terakhir mengalami stagnasi, dimana hal ini berpengaruh pada laju pertumbuhan penduduk Bali yang rata-rata mencapai 2,15% berada di atas angka rata-rata nasional. Perkembangan ini membuat jumlah penduduk Bali saat ini telah mencapai lebih dari 4,2 juta jiwa dan menjadi beban yang sangat berat bagi alam dan lingkungan Bali. “Kondisi ini membawa implikasi pada pertambahan permasalahan sosial, pendidikan, kesehatan, pemenuhan pangan serta keamanan. Apabila ini tidak ditangani akan menjadi hambatan serius dalam kehidupan keluarga dan masyarakat,” imbuhnya.
Pastika juga menekankan beberapa isu strategis dalam pembangunan kependudukan Bali yang salah satunya bonus demografi. Bonus Demografi agar diantisipasi dan dikelola dengan baik sehingga tidak menjadi beban atau membawa masalah kependudukan yang lebih kompleks. Bonus Demografi adalah potensi besar membangun kesejahteraan masyarakat, mengingat jumlah penduduk usia produktif akan menjadi kekuatan besar dan utama pembangunan daerah.
Pada bagian lain, Gubernur Pastika meminta agar Perwakilan BKKBN Provinsi Bali agar terus memantapkan sinergitas dan kerjasama dengan Bupati/Walikota se Bali, jajaran PKK dan organisasi kemasyarakatan lainnya sehingga seluruh program akan sampai pada tataran terbawah yaitu keluarga sebagai komunitas terkecil. Pastika juga meminta agar fokus layanan KB lebih dititik beratkan pada keluarga miskin terutama yang memiliki banyak anak. Jangan sampai mereka kesulitan keluar dari lingkaran kemiskinan. “Fokuskan program KB pada masyarakat miskin di desa yang banyak anaknya. Karena miskin, anaknya banyak maka kualitas kesehatan, pendidikan juga kurang. Untuk itu fokuskan program KB di desa, program KB harus berhasil sehingga tercipta keluarga yang berkualitas dan mampu bersaing,” tuturnya.
Turut hadir dalam acara pelantikan, Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat, Sekda Provinsi Bali, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali serta undangan lainnya. *
1
Komentar