PDIP ‘Usung’ PAS-Sutji
Putu Agus Suradnyana dapat dukungan bulat semua PAC PDIP, karena hanya dia yang resmi mendaftar nyalon Bupati Buleleng.
PAC PDIP Sawan Tegang, karena Sukrawan Terpental
SINGARAJA, NusaBali
PDIP hampir dipastikan kembali akan usung pasangan incumbent Putu Agus Suradnyana-dr Nyoman Sutjidra alias Paket PAS-Sutji sebagai Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup) Buleleng ke Pilkada 2017. Ini setelah seluruh PAC PDIP di 9 kecamatan se-Buleleng bulat usulkan Paket PAS-Sutji untuk diusung lagi ke Pilkada Buleleng 2017.
Suara bulat usulkan nama Paket PAS-Sutji sebagai Cabup-Cawabup Buleleng ke Pilkada 2017 ini diambil melalui Musyawarahg Anak Cabang (Musancab) PAC PDIP yang digelar serentak di 9 kecamatan, Selasa (23/2). Putu Agus Suradnyana adalah politisi senior asal Desa Banyuaris, Kecamatan Banjar, Buleleng yang kini masih menjabat Bupati Buleleng 2012-2017 dan sekaligus ketua DPC PDIP Buleleng 2015-2020.
Sedangkan Nyoman Sutjidra adalah politisi PDIP asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang kini masih menjabat Wakil Bupati Buleleng 2012-2017.
Data yang dihimpun, hingga Selasa sore pukul 16.00 Wita, sebanyak 7 dari 9 PAC PDIP se-Buleleng telah menetapkan nama Paket PAS-Sutji untuk diajukan sebagai Cabup-Cawabup Buleleng ke Pilkada 2017. Masing-masing, PAC PDIP Kecamatan Gerogak, PAC PDIP Kecamatan Busungbiu, PAC PDIP Kecamatan Banjar, PAC PDIP Kecamatan Buleleng, PAC PDIP Kecamatan Sukasada, PAC PDIP Kecamatan Kubutambahan, dan PAC PDIP Kecamatan Tejakula.
Sedangkan dua kaswasan lagi, yakni PAC PDIP Kecamatan Sawan dan PAC PDIP Kecamatan Seririt, belum mengirim hasil rapat pleno. Pasalnya, Musancab PAC PDIP Seririt dan PAC PDIP Sawan baru melangsungkan rapat pleno, Selasa petang pukul 18.00 Wita. Namun, baik PAC PDIP Seririt maupun PAC PDIP Sawan pada akhirnya juga bulat usulkan Paket PAS-Sutji.
Hanya saja, rapat pleno Musancab PAC Sawan kemarin berlangsung alot. Masalahnya, nama Dewa Nyoman Sukrawan yang diusulkan salah satu kader, tidak terakomudasi. Kader yang mengusulkan nama mantan Ketua DPC PDIP Buleleng di posisi Balon Bupati itu pun protes terhadap mekanisme Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon.
“Katanya, dulu mekanismenya nama-nama diusulkan dulu oleh masing-masing PAC PDIP untuk dibawa ke DPC PDIP. Namun, sekarang sebaliknya, nama calon diajukan oleh DPC PDIP ke masing-masing PAC PDIP,” protes kader tersebut sebagaimana dilansir sumber NusaBali tadi malam.
Dewa Nyoman Sukrawan sendiri merupakan politisi senior PDIP asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng. Saat ini, Dewa Sukrawan menjadi Bendahara DPD PDIP Bali. Sebelumnya, mantan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali di Pilgub 2013 tersebut sempat menjabat Ketua DPC PDIP Buleleng sekaligus Ketua DPRDC Buleleng 2009-2014.
Dewa Sukrawan disebut-sebut ambil formulir posisi Balon Bupati Buleleng ke Posko PDIP bersama dua kandidat lainnya: Putu Agus Suradnyana dan Gede Kusumaputra (politisi senior PDIP asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan yang kini anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng). Namun, baik Dewa Sukrawan maupun Gede Kusumaputra tidak kembalikan formulir dan mendaftarkan resmi pencalonannya.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa malam, Ketua PAC PDIP Sawan, Ni Luh Sri Seniwi, tidak menampik rapat pleno penentuan usulan Bakal Cabup-Cawabup kemarin berlangsung alot. Namun, kata dia, dirinya tidak berani melanggar amanat partai untuk memasukkan nama Dewa Sukrawan dalam usulan yang diajukan ke DPC PDIP Buleleng.
Masalahnya, DPC PDIP Buleleng sudah menegaskan yang boleh diusulkan oleh masing-masing PAC PDIP adalah mereka yang kembalikan formulir pendaftaran calon. Dari tiga pelamar yang ambil formulir posisi Balon Bupati ke Posko PDIP, hanya Agus Suradnyana yang kembalikan formulirnya dan selkaligus mendaftarkan pencalonannya. Sedangkan Dewa Sukrawan dan Kusumaputra tidak kembalikan formulir.
“Karena sudah menjadi keputusan DPC PDIP dan telah disampaikan juga kepada masing-masing PAC PDIP, kami tidak bisa melanggar keputusan itu. Kalau Pak Dewa (Sukrawan, Red) kan tidak mendaftar. Jadi, kami putuskan usung Paket PAS-Sutji saja. Ini sudah keputusan bersama PAC PDIP Sawan,” terang Sri Seniwi yang juga anggota Fraksi PDIP DPRD Buleleng.
Keputusan final hasil Musancab PAC PDIP se-Buleleng yang usulkan Paket PAS-Sutji itu sendiri sudah diprediksi NusaBali sebelumnya. Sebab, hampir semua Ketua PAC PDIP se-Buleleng sebelumnya mengarahkan dukungannya ke Paket PAS-Sutji, pasangan incumbent yang kini masih menjabat sebagai Bupati-Wakil Bupati Buleleng 2012-2017.
“Kalau kami sudah dari dulu sewaktu Pilkada Buleleng 2012 mengusung Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra. Sekarang tetap mengusung Paket PAS-Sutji, karena sudah PAS di Hati,” tandas Ketua PAC PDIP Tejakula, Ketut Suardana, kepada NusaBali.
Dalih senada juga disampaikan Ketua PAC PDIP Kubutambahan, I Wayan Masdana. “Sudah tidak ada pilihan lagi, karena hanya Pak Agus Suradnyana dan Pak dr Sutjidra yang kembalikan formulir. Jadi, pilihan kami ya tetap itu (PAS-Sutji),” ujar Wayan Masdana.
Bahkan, PAC PDIP Buleleng dan PAC PDIP Banjar yang semula sama-sama mengusung Balon Wakil Bupati berbeda, juga akhirnya sepakat mengarahkan dukungannya ke Paket PAS-Sutji. Ketua PAC PDIP Buleleng, Kadek Kariada, mengaku pihaknya masih mempercayakan kepemipinan Paket PAS-Sutji. Sebab, kandidat Calon Wakil Bupati yang semula diajukannya yakni Ketua Fraksi PDIP DPRD Buleleng, Ni Kadek Turkini, tidak berniat nyalon.
“Tadinya memang kami ajukan Kadek Turkini. Tapi, karena yang bersangkutan memang tidak mau, ya kami tetap ke Paket PAS-Sutji. Kami melihat kepemimpinan PAS-Sutji berjalan baik. Saya sendiri ingin program pembangunanya dilanjutkan kembali dan ini sudah PAS di Hati,” dalih Kariada saat dikonfirmasi, Senin (22/2) lalu.
Sedangkan Ketua PAC PDIP Banjar, Gede Subiakta, mengatakan semula pihaknya usung Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack, anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng, di posisi Balon Wakil Bupati. Namun, pilihannya tetap paket incumbent PAS-Sutji. 7 k19
1
Komentar