Badung Tambah 2 Pos Damkar
Satu pos di wilayah Kuta Selatan rencananya didirikan di lahan milik kampus Unud. Sedangkan satu pos di Kuta Utara akan dibangun di Dalung Permai.
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung akan menambah dua pos pemadam kebakaran (damkar). Satu pos damkar di Kecamatan Kuta Selatan dan satu pos di Kecamatan Kuta Utara. Meski kini di Badung telah memiliki 8 pos damkar, namun dinilai belum cukup. Lebih khusus di wilayah Kuta Selatan, selain jalan raya sering macet, jaraknya dari pos Kuta lebih dari 7,5 kilometer. Sementara jarak maksimal sebenarnya hanya 7,5 kilometer.
Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung I Wayan Wirya mengaku untuk satu pos di Kuta Selatan akan menggunakan lahan milik kampus Universitas Udayana (Unud). Saat ini rencana itu sedang dalam tahap koordinasi dengan pihak kampus Unud. Dia mengaku setelah melakukan pembicaraan dengan pihak kampus, dan mendapat tanggapan positif.
Dia mengungkapkan, penambahan pos damkar di Kutsel tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Rencana pendirian pos ini untuk mempercepat respons time tim pemadam dalam menangani jika terjadi kebakaran. Menurutnya jalur selatan Badung (Kutsel) merupakan jalur macet yang membuat tim regu pemadam membutuhkan waktu lebih lambat.
Luas lahan yang dibutuhkan untuk membangun pos damkar yang diajukan kepada pihak kampus Unud sebesar 10 are. Pada pos itu nanti akan disediakan minimal dua unit mobil pemadam dengan 7 personel.
“Ketika terjadi kebakaran di daerah Kelurahan Jimbaran, Benoa, dan Tanjung Benoa, misalnya, dalam keadaan jalur yang macet membuat respons time kami melewati batas sesungguhnya. Selain itu Kelurahan Tanjung Benoa dan Benoa itu termasuk jaraknya jauh dari Pos Damkar Kuta. Di mana jaraknya lebih dari 7,5 kilometer. Sementara jarak ideal maksimal adalah 7,5 kilometer,” ungkap mantan Camat Kuta Selatan, ini ketika dikonfirmasi, Kamis (19/4).
Hal yang sama juga untuk di wilayah Kuta Utara. Pihaknya tengah membangun komunikasi dengan sejumlah pihak untuk membangun satu pos damkar di Kuta Utara. Rencananya di BTN Dalung Permai. Pembangunan pos damkar di Kuta Utara ini tujuannya sama seperti di Kuta Selatan. Namun khusus di Dalung Permai ini salah satu pertimbangannya adalah penduduknya sangat padat.
“Rencananya akan dibangun di Terminal Dalung Permai. Kami pinjam tempat Dishub Badung. Kadishub sudah mengizinkannya. Minimal nanti pada pos itu terdapat satu unit mobil pemadam. Kalau yang di Kuta Selatan dan Kuta Utara ini terealisasi, maka di Badung terdapat 10 pos pemadam kebakaran. Untuk yang di Dalung Permai rencananya Juni ini sudah mulai dibangun. Karena pinjam tempat. Sementara yang di selatan prosesnya cukup lama. Kemungkinan 2019 baru realisasi karena DED baru dikerjakan tahun ini,” ujarnya. *p
Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung akan menambah dua pos pemadam kebakaran (damkar). Satu pos damkar di Kecamatan Kuta Selatan dan satu pos di Kecamatan Kuta Utara. Meski kini di Badung telah memiliki 8 pos damkar, namun dinilai belum cukup. Lebih khusus di wilayah Kuta Selatan, selain jalan raya sering macet, jaraknya dari pos Kuta lebih dari 7,5 kilometer. Sementara jarak maksimal sebenarnya hanya 7,5 kilometer.
Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung I Wayan Wirya mengaku untuk satu pos di Kuta Selatan akan menggunakan lahan milik kampus Universitas Udayana (Unud). Saat ini rencana itu sedang dalam tahap koordinasi dengan pihak kampus Unud. Dia mengaku setelah melakukan pembicaraan dengan pihak kampus, dan mendapat tanggapan positif.
Dia mengungkapkan, penambahan pos damkar di Kutsel tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Rencana pendirian pos ini untuk mempercepat respons time tim pemadam dalam menangani jika terjadi kebakaran. Menurutnya jalur selatan Badung (Kutsel) merupakan jalur macet yang membuat tim regu pemadam membutuhkan waktu lebih lambat.
Luas lahan yang dibutuhkan untuk membangun pos damkar yang diajukan kepada pihak kampus Unud sebesar 10 are. Pada pos itu nanti akan disediakan minimal dua unit mobil pemadam dengan 7 personel.
“Ketika terjadi kebakaran di daerah Kelurahan Jimbaran, Benoa, dan Tanjung Benoa, misalnya, dalam keadaan jalur yang macet membuat respons time kami melewati batas sesungguhnya. Selain itu Kelurahan Tanjung Benoa dan Benoa itu termasuk jaraknya jauh dari Pos Damkar Kuta. Di mana jaraknya lebih dari 7,5 kilometer. Sementara jarak ideal maksimal adalah 7,5 kilometer,” ungkap mantan Camat Kuta Selatan, ini ketika dikonfirmasi, Kamis (19/4).
Hal yang sama juga untuk di wilayah Kuta Utara. Pihaknya tengah membangun komunikasi dengan sejumlah pihak untuk membangun satu pos damkar di Kuta Utara. Rencananya di BTN Dalung Permai. Pembangunan pos damkar di Kuta Utara ini tujuannya sama seperti di Kuta Selatan. Namun khusus di Dalung Permai ini salah satu pertimbangannya adalah penduduknya sangat padat.
“Rencananya akan dibangun di Terminal Dalung Permai. Kami pinjam tempat Dishub Badung. Kadishub sudah mengizinkannya. Minimal nanti pada pos itu terdapat satu unit mobil pemadam. Kalau yang di Kuta Selatan dan Kuta Utara ini terealisasi, maka di Badung terdapat 10 pos pemadam kebakaran. Untuk yang di Dalung Permai rencananya Juni ini sudah mulai dibangun. Karena pinjam tempat. Sementara yang di selatan prosesnya cukup lama. Kemungkinan 2019 baru realisasi karena DED baru dikerjakan tahun ini,” ujarnya. *p
Komentar