Mlaspas Jineng di Rumjab Bupati Badung
Rumah jabatan (Rumjab) Bupati Badung di kawasan Puspem Badung di Sempidi, Kecamatan Mengwi, kini dilengkapi dengan jineng.
MANGUPURA, NusaBali
Bagi umat Hindu di Bali, jineng diyakini sebagai stana Ida Betari Nini/Dewi Sri sebagai simbol kemakmuran. Jineng yang berdampingan dengan Pura Rumjab Bupati tersebut pada Wraspati Wage Tolu, Kamis (19/4), disucikan dengan upacara mlaspas, pecaruan, dan ngelinggihang Ida Betari Sri.
Upacara mlaspas jineng dan mendem dasar, menggunakan sarana upakara berupa ayaban pregembal, maguru piduka, bendu piduka, lan caru ayam brumbun ini dipuput Ida Pedanda Gede Buruan Griya Pesraman Manuaba Darmasaba. Rangkaian upacara mlaspas diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dihadiri Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama istri Ny Seniasih Giri Prasta, serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Badung.
Usai sembahyang, Bupati Giri Prasta mengatakan dibangunnya jineng di Rumjab Bupati ini memiliki tujuan mengembalikan wednya (asal) Bali. “Jineng merupakan lambang dari wadah ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Badung, dan astungkara nanti bisa untuk Bali bahkan Negara Republik Indonesia,” kata bupati.
Menurutnya, upacara kali ini berupa mlaspas dan mendak nuntun Betara Nini dan ditempatkan di jineng yang disakralkan tersebut. Selain itu, sejak Puspem Badung ini berdiri, sawah di kawasan Puspem tetap dilestarikan dan diberikan kepada masyarakat untuk mengolahnya dalam upaya menjaga alam, manusia, dan budaya Bali.
“Inilah salah satu komitmen riil yang harus dilakukan, dan kami tetap mengedepankan konsep skala dan niskala. Semoga masyarakat Badung dapat menuju masyarakat yang gemah ripah loh jinawi, astungkara,” tandasnya. *asa
Bagi umat Hindu di Bali, jineng diyakini sebagai stana Ida Betari Nini/Dewi Sri sebagai simbol kemakmuran. Jineng yang berdampingan dengan Pura Rumjab Bupati tersebut pada Wraspati Wage Tolu, Kamis (19/4), disucikan dengan upacara mlaspas, pecaruan, dan ngelinggihang Ida Betari Sri.
Upacara mlaspas jineng dan mendem dasar, menggunakan sarana upakara berupa ayaban pregembal, maguru piduka, bendu piduka, lan caru ayam brumbun ini dipuput Ida Pedanda Gede Buruan Griya Pesraman Manuaba Darmasaba. Rangkaian upacara mlaspas diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dihadiri Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama istri Ny Seniasih Giri Prasta, serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Badung.
Usai sembahyang, Bupati Giri Prasta mengatakan dibangunnya jineng di Rumjab Bupati ini memiliki tujuan mengembalikan wednya (asal) Bali. “Jineng merupakan lambang dari wadah ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Badung, dan astungkara nanti bisa untuk Bali bahkan Negara Republik Indonesia,” kata bupati.
Menurutnya, upacara kali ini berupa mlaspas dan mendak nuntun Betara Nini dan ditempatkan di jineng yang disakralkan tersebut. Selain itu, sejak Puspem Badung ini berdiri, sawah di kawasan Puspem tetap dilestarikan dan diberikan kepada masyarakat untuk mengolahnya dalam upaya menjaga alam, manusia, dan budaya Bali.
“Inilah salah satu komitmen riil yang harus dilakukan, dan kami tetap mengedepankan konsep skala dan niskala. Semoga masyarakat Badung dapat menuju masyarakat yang gemah ripah loh jinawi, astungkara,” tandasnya. *asa
1
Komentar