SMPN 1 Bangli Terima Bantuan Rp 1,2 Miliar
SMPN 1 Bangli menerima gelontoran dana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI sebesar Rp 1.121.500.000.
BANGLI, NusaBali
Anggaran tersebut untuk pembangunan ruang kelas belajar (RKB). Sesuai rencana ruangan kelas berlantai, pengerjaannya swakelola. Kepala SMPN 1 Bangli, I Wayan Widiana Sandhi, mengatakan kepastian turunnya bantuan tersebut setelah mendapat undangan mengikuti workshop di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa hari lalu. “Kami diundang dalam workshop dibarengi dengan penandatanganan surat perjanjian pemberian bantuan,” ungkapnya, Kamis (19/4). Turunnya bantuan dari pusat setelah SMPN 1 Bangli mengajukan proposal ke kementerian. Proposal yang diajukan yakni permohonan pembanguan RKB.
Menurut rencana, membanguan RKB sebanyak empat lokal memanfaatkan lahan yang saat ini dimanfaatkan untuk ruang keterampilan. Sesuai desain, bangunan RKB akan berlantai. Proses pembangunan dikerjakan secara swakelola. Widiana Sandhi mengaku segera membentuk panitia renovasi sekolah. Dalam kepanitian akan ada pengawas kegiatan dan perencanaan. “Mungkin awal Juni proses pembanguan sudah bisa dilakukan,” ujarnya.
Dengan adanya penambahan RKB, proses pembelajaran tidak lagi dilakukan di ruang laboratorium. Saat ini hanya ada 24 kelas dengan 27 rombongan belajar (rombel). Terdiri dari kelas VII (10 rombel), kelas VIII (9 rombel), dan kelas IX (8 rombel). “Sejatinya sekolah masih kekurangan tiga ruang kelas. Saat ini hanya mendapat bantuan 4 ruang,” sebutnya. *e
Anggaran tersebut untuk pembangunan ruang kelas belajar (RKB). Sesuai rencana ruangan kelas berlantai, pengerjaannya swakelola. Kepala SMPN 1 Bangli, I Wayan Widiana Sandhi, mengatakan kepastian turunnya bantuan tersebut setelah mendapat undangan mengikuti workshop di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa hari lalu. “Kami diundang dalam workshop dibarengi dengan penandatanganan surat perjanjian pemberian bantuan,” ungkapnya, Kamis (19/4). Turunnya bantuan dari pusat setelah SMPN 1 Bangli mengajukan proposal ke kementerian. Proposal yang diajukan yakni permohonan pembanguan RKB.
Menurut rencana, membanguan RKB sebanyak empat lokal memanfaatkan lahan yang saat ini dimanfaatkan untuk ruang keterampilan. Sesuai desain, bangunan RKB akan berlantai. Proses pembangunan dikerjakan secara swakelola. Widiana Sandhi mengaku segera membentuk panitia renovasi sekolah. Dalam kepanitian akan ada pengawas kegiatan dan perencanaan. “Mungkin awal Juni proses pembanguan sudah bisa dilakukan,” ujarnya.
Dengan adanya penambahan RKB, proses pembelajaran tidak lagi dilakukan di ruang laboratorium. Saat ini hanya ada 24 kelas dengan 27 rombongan belajar (rombel). Terdiri dari kelas VII (10 rombel), kelas VIII (9 rombel), dan kelas IX (8 rombel). “Sejatinya sekolah masih kekurangan tiga ruang kelas. Saat ini hanya mendapat bantuan 4 ruang,” sebutnya. *e
Komentar