Dulu Doakan Jokowi, Kini SBY Bicara Pemimpin Baru
Sempat mesra dan mendoakan agar Presiden Jokowi sukses di Pilpres 2019, Ketua Umum DPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kini justru bicara soal pemimpin baru di 2019.
Gerindra-PKS Langsung Ajak Demokrat Koalisi
JAKARTA, NusaBali
Meski tidak menyebut nama, namun SBY menyatakan pemimpin baru dimaksud adalah yang amanah, cerdas, dan memikirkan rakyat banyak."Insyaallah nanti ada pemimpin baru yang amanah, cerdas, dan memikirkan rakyat banyak," ujar SBY dilansir detikcom, Senin (23/4). "Saya akan pasangkan nanti, Capres-Cawapres yang mengerti keinginan rakyat.”
Statemen SBY ini terbilang mengejutkan. Pasalnya, Presiden ke-6 RI (2004-2014) ini sebelumnya sempat bicara membuka peluang berjuang bersama Jokowi dalam Pilpres 2019. SBY pun mendoakan agar Jokowi sukses dalam Pilpres 2019. Doa tersebut disampaikan SBY ketika Jokowi---Capres incumbent yang diusung PDIP berama Golkar-PPP-NasDem-Hanura---menghadiri forum Rapimnas Partai Demokrat di Bogor, Jawa Barat, 10 Maret 2018 lalu.
Banyak pihak yang melihat pernyataan SBY kala itu sebagai sinyal masuknya Demokrat ke koalisi pendukung Jokowi. Putra sulung SBY, Agung Harimurti Yudhoyono (AHY) bahkan digadang-gadang bisa jadi tandem Jokowi di posisi Cawapres.
"Semoga Bapak berhasil menuntaskan tugas hingga masa akhir bakti 2019 nanti, dengan hasil dan pencapaian setinggi-tingginya. Semoga pula dalam Pilpres 2019 mendatang, Bapak sukses sesuai harapan dan keinginan Bapak," kata SBY dalam sambutannya di Rapimnas Demokrat. "Jika Allah menakdirkan, sangat bisa Partai Demokrat berjuang bersama Bapak," imbuhnya.
Sementara itu, kubu Gerindra menilai pernyataan SBY soal pemimpin baru di 2019 sejalan dengan harapan partainya. Gerindra pun mengajak Demokrat berkoalisi, dengan syarat mendukung Prabowo Subianto (Ketua Umum DPP Gerindra) sebagai Capres.
"Harapan kami tentu Demokrat bisa bergabung dengan poros Pak Prabowo bersama-sama dengan Gerindra dan PKS, yang sudah solid mendukung Pak Prabowo," ujar Wakil Sekjen DPP Gerindra, Andre Rosiade, kepada wartawan di Jakarta, Senin kemarin. "Tentu kami mengajak parpol yang belum menyatakan dukungan untuk bergabung, dengan syarat mau mendukung Pak Prabowo sebagai Capres," imbuhnya.
Kubu PKS juga sependapat dengan pernyataan SBY soal pemimpin baru di 2019. PKS pun membuka opsi berkoalisi dengan Demokrat. "Sangat terbuka peluang tersebut (koalisi), bahkan untuk partai yang lainnya. Koalisi penyelamatan kedaulatan NKRI," tegas Wakil Sekjen DPP PKS, Abdul Hakim.
Menurut Abdui Hakim, diperlukan penguatan koalisi untuk memunculkan pemi-mpin baru. PKS menilai pergantian pemimpin di 2019 adalah keharusan. "Sangat diperlukan penguatan koalisi untuk perubahan Indonesia yang lebih baik di momentum suksesi 2019. Kita memerlukan pemimpin nasional baru untuk menyelamatkan marwah dan kedaulatan bumi pertiwi Indonesia tercinta," katanya. *
JAKARTA, NusaBali
Meski tidak menyebut nama, namun SBY menyatakan pemimpin baru dimaksud adalah yang amanah, cerdas, dan memikirkan rakyat banyak."Insyaallah nanti ada pemimpin baru yang amanah, cerdas, dan memikirkan rakyat banyak," ujar SBY dilansir detikcom, Senin (23/4). "Saya akan pasangkan nanti, Capres-Cawapres yang mengerti keinginan rakyat.”
Statemen SBY ini terbilang mengejutkan. Pasalnya, Presiden ke-6 RI (2004-2014) ini sebelumnya sempat bicara membuka peluang berjuang bersama Jokowi dalam Pilpres 2019. SBY pun mendoakan agar Jokowi sukses dalam Pilpres 2019. Doa tersebut disampaikan SBY ketika Jokowi---Capres incumbent yang diusung PDIP berama Golkar-PPP-NasDem-Hanura---menghadiri forum Rapimnas Partai Demokrat di Bogor, Jawa Barat, 10 Maret 2018 lalu.
Banyak pihak yang melihat pernyataan SBY kala itu sebagai sinyal masuknya Demokrat ke koalisi pendukung Jokowi. Putra sulung SBY, Agung Harimurti Yudhoyono (AHY) bahkan digadang-gadang bisa jadi tandem Jokowi di posisi Cawapres.
"Semoga Bapak berhasil menuntaskan tugas hingga masa akhir bakti 2019 nanti, dengan hasil dan pencapaian setinggi-tingginya. Semoga pula dalam Pilpres 2019 mendatang, Bapak sukses sesuai harapan dan keinginan Bapak," kata SBY dalam sambutannya di Rapimnas Demokrat. "Jika Allah menakdirkan, sangat bisa Partai Demokrat berjuang bersama Bapak," imbuhnya.
Sementara itu, kubu Gerindra menilai pernyataan SBY soal pemimpin baru di 2019 sejalan dengan harapan partainya. Gerindra pun mengajak Demokrat berkoalisi, dengan syarat mendukung Prabowo Subianto (Ketua Umum DPP Gerindra) sebagai Capres.
"Harapan kami tentu Demokrat bisa bergabung dengan poros Pak Prabowo bersama-sama dengan Gerindra dan PKS, yang sudah solid mendukung Pak Prabowo," ujar Wakil Sekjen DPP Gerindra, Andre Rosiade, kepada wartawan di Jakarta, Senin kemarin. "Tentu kami mengajak parpol yang belum menyatakan dukungan untuk bergabung, dengan syarat mau mendukung Pak Prabowo sebagai Capres," imbuhnya.
Kubu PKS juga sependapat dengan pernyataan SBY soal pemimpin baru di 2019. PKS pun membuka opsi berkoalisi dengan Demokrat. "Sangat terbuka peluang tersebut (koalisi), bahkan untuk partai yang lainnya. Koalisi penyelamatan kedaulatan NKRI," tegas Wakil Sekjen DPP PKS, Abdul Hakim.
Menurut Abdui Hakim, diperlukan penguatan koalisi untuk memunculkan pemi-mpin baru. PKS menilai pergantian pemimpin di 2019 adalah keharusan. "Sangat diperlukan penguatan koalisi untuk perubahan Indonesia yang lebih baik di momentum suksesi 2019. Kita memerlukan pemimpin nasional baru untuk menyelamatkan marwah dan kedaulatan bumi pertiwi Indonesia tercinta," katanya. *
Komentar