Puluhan Siswa Tak Ikuti UN SMP
Tiga puluh lima orang siswa SMP absen dari total peserta 11.832 orang, dalam ujian nasional (UN) hari pertama Senin (23/4).
Satu Peserta Kerjakan UN di Rumah Sakit
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 10 orang di antaranya siswa yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan 25 orang dari peserta Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). Bahkan satu orang peserta UNKP pun terpaksa menjalani ujian nasional di rumah sakit, karena sedang dirawat pasca mengalami kecelakaan.
Ia adalah Komang Desri Nanda, 15, siswa kelas IX SMP PGRI 2 Buleleng. Ia terpaksa mengikuti ujian nasional di RS Kerta Usadha karena mengalami cedera kepala sedang pasca terjatuh di kamarnya pada Rabu (18/4). Meski dalam tahap pemulihan Desri tetap berupaya untuk menyelesaikan tugasnya menjawab soal ujian seperti teman-temannya di sekolah.
Ia dengan diawasi oleh guru SMPN 6 Singaraja langsung mengerjakan soal Bahasa Indonesia sesuai dengan jadwal pada pukul 10.30 Wita. Ia pun mulai mengerjakan soal dengan waktu pengerjaan 2 jam. Desri yang ditemui usai menjawab soal mengaku cukup terganggu mengkikuti ujian nasional di RS. Situasi yang ribut dan tidak nyaman dan kurangnya waktu belajar membuatnya sedikit tertekan. “Ya nggak nyaman, mending ikut ujian di sekolah, tadi ribut, kemarin juga nggak sempet belajar, jadi hanya mengingat-ngingat pelajaran saja,” ungkap dia.
Sebenarnya Desri yang menjalani perawatan sejak Jumat (20/4) di RS sudah berangsur membaik. Ia pun sebenarnya sudah dibolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Infus yang ada di tangannya pun sudah dilepas. Hanya saja hingga Senin siang ia belum mendapat visite dari dokter yang merawatnya untuk kepastian pulang ke rumah.
Sementara itu pelaksanaan ujian nasional di Buleleng keseluruhan berjalan normal. Dari 28 sekolah SMP dengan 3.992 peserta UNBK berjalan sangat lancar di tiga sesi. Meski di daerah lain sempat ditemukan gangguan server dari pusat dan menghambat jalannya ujian. Di hari pertama pelaksanaan UNBK di 28 sekolah sesi pertama berlangsung dari pukul 07.30 – 09.30 Wita. Kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua pada pukul 10.30 – 12.30 Wita dan sesi ketiga yang merupakan sesi terakhir pada pukul 14.00 – 16.00 Wita.
Puluhan sekolah yang melangsungkan UNBK di Buleleng hanya tiga sekolah yakni SMPN 1 Singaraja, SMPN 7 Singaraja dan SMPN 1 Seririt yang sudah mandiri. Sisanya masih meminjam di SMA/SMK terdekat. Sedangkan untuk pelaksanaan UNKP di Buleleng yang diikuti oleh 7.840 siswa dari 58 sekolah negeri dan swasta yang dimulai pada pukul 10.30 – 12.30 juga berjalan lancar. Tidak ada kekurangan soal, soal yang tidak dimengerti dan sejumlah kendala lainnya. Lembar jawaban siswa pun langsung dikirim ke Provinsi pada Senin Sore oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng.
Di hari pertama pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP di Buleleng juga dipantau oleh Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra didampingi Kadisdikpora Buleleng, Gede Suyasa. Dalam pemantauannya Sutjidra pun mengaku akan menyediakan anggaran sebesar Rp 3 miliar pada tahun 2019 nanti khusus untuk pengadaan sarana UNBK, sesuai dengan target Disdikpora Buleleng capai 80 persen pelaksanaan UNBK tahun 2019.
Dengan usulan anggaran yang sudah disetujui Wakil Bupati, akan membantu untuk pengadaan 300 unit komputer. Jumlah komputer itu juga akan melengkapi 100 unit yang diadakan tahun ini untuk melengkapi sarana di SMPN 1 Singaraja, SMPN 7 Singaraja dan SMPN 1 Seririt.
Sedangkan untuk pengadaan tahun depan, Suyasa mengaku fokus akan menyebarkannya ke sekolah yang ada di desa. Sehingga pihaknya menargetkan satu kecamatan ada satu sekolah yang melaksanakan ujian nasional mandiri. Disamping masih memerlukan pinjaman sarana di SMA/SMK terdekat.*k23
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 10 orang di antaranya siswa yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan 25 orang dari peserta Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). Bahkan satu orang peserta UNKP pun terpaksa menjalani ujian nasional di rumah sakit, karena sedang dirawat pasca mengalami kecelakaan.
Ia adalah Komang Desri Nanda, 15, siswa kelas IX SMP PGRI 2 Buleleng. Ia terpaksa mengikuti ujian nasional di RS Kerta Usadha karena mengalami cedera kepala sedang pasca terjatuh di kamarnya pada Rabu (18/4). Meski dalam tahap pemulihan Desri tetap berupaya untuk menyelesaikan tugasnya menjawab soal ujian seperti teman-temannya di sekolah.
Ia dengan diawasi oleh guru SMPN 6 Singaraja langsung mengerjakan soal Bahasa Indonesia sesuai dengan jadwal pada pukul 10.30 Wita. Ia pun mulai mengerjakan soal dengan waktu pengerjaan 2 jam. Desri yang ditemui usai menjawab soal mengaku cukup terganggu mengkikuti ujian nasional di RS. Situasi yang ribut dan tidak nyaman dan kurangnya waktu belajar membuatnya sedikit tertekan. “Ya nggak nyaman, mending ikut ujian di sekolah, tadi ribut, kemarin juga nggak sempet belajar, jadi hanya mengingat-ngingat pelajaran saja,” ungkap dia.
Sebenarnya Desri yang menjalani perawatan sejak Jumat (20/4) di RS sudah berangsur membaik. Ia pun sebenarnya sudah dibolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Infus yang ada di tangannya pun sudah dilepas. Hanya saja hingga Senin siang ia belum mendapat visite dari dokter yang merawatnya untuk kepastian pulang ke rumah.
Sementara itu pelaksanaan ujian nasional di Buleleng keseluruhan berjalan normal. Dari 28 sekolah SMP dengan 3.992 peserta UNBK berjalan sangat lancar di tiga sesi. Meski di daerah lain sempat ditemukan gangguan server dari pusat dan menghambat jalannya ujian. Di hari pertama pelaksanaan UNBK di 28 sekolah sesi pertama berlangsung dari pukul 07.30 – 09.30 Wita. Kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua pada pukul 10.30 – 12.30 Wita dan sesi ketiga yang merupakan sesi terakhir pada pukul 14.00 – 16.00 Wita.
Puluhan sekolah yang melangsungkan UNBK di Buleleng hanya tiga sekolah yakni SMPN 1 Singaraja, SMPN 7 Singaraja dan SMPN 1 Seririt yang sudah mandiri. Sisanya masih meminjam di SMA/SMK terdekat. Sedangkan untuk pelaksanaan UNKP di Buleleng yang diikuti oleh 7.840 siswa dari 58 sekolah negeri dan swasta yang dimulai pada pukul 10.30 – 12.30 juga berjalan lancar. Tidak ada kekurangan soal, soal yang tidak dimengerti dan sejumlah kendala lainnya. Lembar jawaban siswa pun langsung dikirim ke Provinsi pada Senin Sore oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng.
Di hari pertama pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP di Buleleng juga dipantau oleh Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra didampingi Kadisdikpora Buleleng, Gede Suyasa. Dalam pemantauannya Sutjidra pun mengaku akan menyediakan anggaran sebesar Rp 3 miliar pada tahun 2019 nanti khusus untuk pengadaan sarana UNBK, sesuai dengan target Disdikpora Buleleng capai 80 persen pelaksanaan UNBK tahun 2019.
Dengan usulan anggaran yang sudah disetujui Wakil Bupati, akan membantu untuk pengadaan 300 unit komputer. Jumlah komputer itu juga akan melengkapi 100 unit yang diadakan tahun ini untuk melengkapi sarana di SMPN 1 Singaraja, SMPN 7 Singaraja dan SMPN 1 Seririt.
Sedangkan untuk pengadaan tahun depan, Suyasa mengaku fokus akan menyebarkannya ke sekolah yang ada di desa. Sehingga pihaknya menargetkan satu kecamatan ada satu sekolah yang melaksanakan ujian nasional mandiri. Disamping masih memerlukan pinjaman sarana di SMA/SMK terdekat.*k23
1
Komentar