Prof Suryani Siap Kawal Pastika ke Senayan
Gubernur Bali Made Mangku Pastika penuhi janjinya untuk serahkan berkas syarat dukungan KTP sebagai calon anggota DPD RI Dapil Bali ke KPU Bali, Selasa (24/4).
Masih di India, Pastika Serahkan Syarat Dukungan ke KPU Lewat LO
DENPASAR, NusaBali
Dalam penyerahan syarat dukungan ini, Gubernur Pastika diwakili Liaison Officer (LO)-nya, I Ketut Ngastawa. Tokoh perempuan Prof Dr dr Luh Ketut Suryani SpKj, yang kemarin ikut ke KPU Bali, tegaskan siap kawal Mangku Pastika ke Senayan.
Gubernur Pastika tidak bisa hadir langsung ke Kantor KPU Bali, Jalan Tjokorda Agung Tresna Denpasar untuk serahkan berkas dukungan pencalonannya, Selasa kemarin, karena sedang berada di India. Dalam acara penyerahan berkas dukungan Pastika kemarin, Ketut Ngastawa di-dampingi sejumlah tokoh. Termasuk di antaranya Prof LK Suryani, tokoh perempuan dan guru besar psikiatri Fakultas Kedokteran Unud yang sejak awal ikut meluncurkan Pastika ke kursi Gubernur Bali 2008-2013 dan 2013-2018. Selain itu, turut mendampingi Ketua Forum Bali Mandara (Forbara) I Putu Arsana, tokoh Buleleng AKPB (Purn) I Gede Kintawali, hingga putra sulung Pastika yakni Putu Pasek Sandoz Prawirottama.
Kedatangan Ketut Ngastawa dan relawan pendukung Pastika, Selasa siang pukul 11.00 Wita, diterima Komisioner KPU Bali Ni Putu Ayu Wianariati dabn Ni Wayan Widhiatini. Sesuai dengan berita acara yang dirilis KPU Bali, Pastika menyerahkan syarat dukungan sebanyak 3.082 KTP dengan sebaran di 9 kabupaten/kota se-Bali.
LO Pastika, Ketut Ngastawa, mengatakan sebenarnya sudah ada 7.000 KTP dukungan yang telah dikantongi jagonya. Namun, karena waktunya mendesak, hanya dibawa 3.082 KTP dukungan ke KPU Bali. Pastika sendiri tidak bisa hadir langsung menyerahkan berkas syarat dukungan ke KPU Bali, karena masih berada di negara India dalam rangka kunjungan kedinasan selaku Gubernur Bali, 21-25 April 2018.
“Pak Mangku Pastika sedang kunjungan kedinasan ke India. Ada kerjasama antara Pemprov Bali dengan Negara Bagian India Utara. Besok (hari ini, Red) beliau sudah balik ke Bali,” jelas Ngastawa yang juga seorang advokat.
Sementara, Prof LK Suryani yang getol mendukung Pastika sejak maju seagai Cagub Bali dalam Pilgub 2008, mengatakan dirinya konsisten untuk mengawal sang Jenderal Polisi Bintang Tiga (Purnawirawan). Menurut Prof Suryani, didinya akan kawal Pastika lolos ke Senayan sebagai anggota DPD RI Dapil Bali melalui Pileg 2019 mendatang.
“Saya konsisten seperti saya mendukung beliau (Pastika) sebagai Gubernur Bali sejak 2008 sampai sekarang. Saya ikut di tim relawan untuk pemenangan beliau ke DPD RI nanti,” ujar Prof Suryani saat ditemui NusaBali di Kantor KPU Bali, Selasa kemarin.
“Saya melihat Pak Mangku Pastika konsisten untuk Bali. Kami memerlukan orang yang berani menghadapi tantangan seperti beliau. Kalau tidak, kita pasti kalah dalam membela dan mempertahankan budaya Bali,” lanjut tokoh yang sempat sandang predikat sebagai ‘Perempuan Paling Berpengaruh di Bali Tahun 2009’ versi NusaBali ini.
Prof Suryani menyebutkan, dirinya tidak ada diminta untuk menjadi relawan Pastika. “Ya, saya tidak diminta, tapi saya membaca di koran Pak Mangku Pastika maju menjadi calon DPD RI. Nah, tiba-tiba saya dihubungi Pak Ngastawa. Maka, saya konsisten mendukungnya. Saya kenal Pak Mangku Pastika, walaupun tidak akrab, saya akan dukung beliau,” tegas ibunda dari dua mantan atlet basket kakak adik andalan tim nasional Cokorda Raka dan Cokorda Rai ini.
Soal fokus perjuangan di Senayan nanti, Prof Suryani menitipkan Bali kepada Pastika supaya benar-benar dijaga, utamanya Bali sebagai daerah pariwisata. Prof Suryani tak mau Bali dijadikan sebagai pariwisata murahan yang tonjolkan kuantitas. Pariwisata di Bali harus dijual mahal dengan konsep Tri Hita Karana.
“Pariwisata Bali itu harus dijual dengan harga mahal. Jangan turis yang murah-murah. Makin bagus dengan tourism yang berkualitas. Meskipun turisnya sedikit, tapi berkualitas dan mahal. Kemudian, perhatikan Bali dengan konsep Tri Hita Karana. Saya yakin Pak Manku Pastika concern dengan itu,” tegas Prof Suryani.
Di sisi lain, Ketua KPU Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi mengatakan, jika sudah resmi mendaftar sebagai calon DPD RI Dapil Bali nanti, Pastika harus mengundurkan diri dari jabatan Gubernur Bali. “Tapi, itu nanti, sekarang kan baru bakal calon. Proses verifikasi faktual persyaratan dukungan sebagai bakal calon saja belum selesai. Masih jauh untuk pendaftaran,” ujar Raka Sandi, Selasa kemarin.
Sementara itu, ada dua kandidat calon DPD RI laigi yang juga menyerakhan berkas dukungan ke KPU Bali, Selasa kemarin, selain Gubernur Pastika. Keduanya merupakan tokoh dari Buleleng, yakni I Gede Putu Satwika Yadnya dan Ngurah Sugiartha.
Gede Putu Satwika Yadnya adalah tokoh asal Desa Randu, Kecamatan Seririt, Buleleng yang kini menjabat sebagai Dirut PD Pasar Kabupaten Buleleng. Satwika Yadnya menyerahkan sendiri berkas dukungan 2.400 KTP ke KPU Bali. Sedangkan Ngurah Sugiartha adalah advokat asal Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng. Ngurah Sugiartha menyerahkan berkas dukungan 2.177 KTP melalui LO-nya, I Wayan Saputra.
Hingga Selasa kemarinm tercatat sudah ada 7 kandidat yang menyerahkan berkas dukungan sebagai calon DPD RI Dapil Bali ke KPU. Empat (4) kandidat yang telah mendahului serahkan syarat dukungan ke KPU, sejak Minggu (22/4), masing-masing AA Gde Agung (tokoh Puri Ageng Mengwi yang mantan Bupati Badung 2005-2010, 2010-2015), I Gede Lanang Darma Wiweka alias Lanang Botax (musisi asal Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng yang tergabung dalam Lolot Band), I Gusti Agung Ngurah Harta (sesepuh Perguruan Sandhi Murti), dan I Ketut Suardiana (politisi asal Desa Cepaka, Kecamatan Kediri, Tabanan, yang mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Tabanan dua kal periode). *nat
Komentar