KMHB PKN STAN Dharma Yatra ke Semarang
Keluarga Mahasiswa Hindu-Budha Politeknik Keuangan Negara (KMHB PKN) STAN, Tangerang Selatan melaksanakan Dharma Yatra ke Semarang, Jawa Tengah (Jateng) pada 25-27 Mei mendatang.
JAKARTA, NusaBali
Ada tiga pura dan satu vihara mereka kunjungi. Disana mereka akan memberikan bantuan berupa dana tunai maupun barang yang dibutuhkan."Kami mendatangi pura dan vihara yang memang benar-benar membutuhkan bantuan, karena infrastruktur disana tidak memadai," ujar Ketua KMHB PKN STAN I Dewa Gede Candra Deva kepada NusaBali, Selasa (24/4).
Tiga pura yang mereka kunjungi di antaranya pura Bhuwana Mandala di kecamatan Mijen, kota Semarang. Pura tersebut diamong sekitar 30 kepala keluarga (KK). Sayang infrastruktur pura tidak memadai untuk memberi kenyamanan bagi umat yang ingin melakukan persembahyangan, lantaran masih ada Bale dan Pura besar dengan kondisi atap rapuh.
Lalu pura Satya Dharma di kecamatan Mijen, kota Semarang. Pura itu berdekatan dengan pura Bhuwana Mandala. Pengempon dan Pemangkunya juga sama dengan pura Bhuwana Mandala. Persembahyangan dilakukan secara bergiliran saat Purnama di pura Satya Dharma dan Tilem di pura Bhuwana Mandala.
Selanjutnya mereka ke pura Tirta Loka di desa Asinan, kecamatan Bawen, kota Semarang.Dahulu disana ada 20 KK, saat ini berkurang menjadi 12 KK. Kondisi pura sederhana dan sempit serta infrastruktur sangat kurang. Bale belum di keramik dan belum ada penerangan.
Sementara vihara yang akan mereka kunjungi adalah Sarana Bhakti di dusun Dukoh, desa Watuagung, kecamatan Tuntang, kabupaten Semarang.Lokasi vihara dekat kantor desa Watuagung ini disokong oleh umat Budha sebanyak 30 KK. Setiap minggu di vihara dilaksanakan sekolah Minggu dengan fasilitas terbatas. Oleh karena itu, KMHB PKN STAN tergugah untuk berbagi dengan mereka.
Mereka telah melakukan penggalangan dana maupun bantuan lain agar masyarakat luas bisa berpartisipasi. Mereka menyebar informasi tersebut melalui media sosial, internal kampus, alumni PKN STAN dan seluruh umat sedharma di Indonesia. *k22
Ada tiga pura dan satu vihara mereka kunjungi. Disana mereka akan memberikan bantuan berupa dana tunai maupun barang yang dibutuhkan."Kami mendatangi pura dan vihara yang memang benar-benar membutuhkan bantuan, karena infrastruktur disana tidak memadai," ujar Ketua KMHB PKN STAN I Dewa Gede Candra Deva kepada NusaBali, Selasa (24/4).
Tiga pura yang mereka kunjungi di antaranya pura Bhuwana Mandala di kecamatan Mijen, kota Semarang. Pura tersebut diamong sekitar 30 kepala keluarga (KK). Sayang infrastruktur pura tidak memadai untuk memberi kenyamanan bagi umat yang ingin melakukan persembahyangan, lantaran masih ada Bale dan Pura besar dengan kondisi atap rapuh.
Lalu pura Satya Dharma di kecamatan Mijen, kota Semarang. Pura itu berdekatan dengan pura Bhuwana Mandala. Pengempon dan Pemangkunya juga sama dengan pura Bhuwana Mandala. Persembahyangan dilakukan secara bergiliran saat Purnama di pura Satya Dharma dan Tilem di pura Bhuwana Mandala.
Selanjutnya mereka ke pura Tirta Loka di desa Asinan, kecamatan Bawen, kota Semarang.Dahulu disana ada 20 KK, saat ini berkurang menjadi 12 KK. Kondisi pura sederhana dan sempit serta infrastruktur sangat kurang. Bale belum di keramik dan belum ada penerangan.
Sementara vihara yang akan mereka kunjungi adalah Sarana Bhakti di dusun Dukoh, desa Watuagung, kecamatan Tuntang, kabupaten Semarang.Lokasi vihara dekat kantor desa Watuagung ini disokong oleh umat Budha sebanyak 30 KK. Setiap minggu di vihara dilaksanakan sekolah Minggu dengan fasilitas terbatas. Oleh karena itu, KMHB PKN STAN tergugah untuk berbagi dengan mereka.
Mereka telah melakukan penggalangan dana maupun bantuan lain agar masyarakat luas bisa berpartisipasi. Mereka menyebar informasi tersebut melalui media sosial, internal kampus, alumni PKN STAN dan seluruh umat sedharma di Indonesia. *k22
1
Komentar