Putus Cinta, Remaja Gantung Diri di Kandang Sapi
Diduga karena putus cinta seorang remaja putri Ni Nyoman Wiartini, 18, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
BANGLI, NusaBali
Remaja asal Banjar Tabu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Bangli ini ditemukan gantung diri di kandang sapi milik orang tuanya, Selasa (24/4) sekitar pukul 17.30 Wita.Informasi yang terhimpun, Selasa siang sekitar pukul 14.00 Wita, Wiartini seperti biasa mencari pakan ternak sapi di kebun hingga pukul 17.00 Wita. Selanjutnya dia pulang ke rumah. Sesampai di rumah Wiartini sempat makan bersama keluarganya. Tidak berselang lama Wiartini pamitan kepada keluarga alasan akan memberikan makan sapi.
Tidak nampak ada sesuatu yang mencurigakan, Wiartini pergi menuju kandang sapi untuk memberikan pakan. Namun hingga malam Wiartini tidak kunjung pulang, hal tersebut membuat keluarga khawatir. Kemudian kakak dari Wiartini, yakni Jero Wayan Duiyana, 29, memutuskan untuk menyusul ke kandang sapi.
Sesampai di lokasi Jero Duiyana mendapati saudara perempuanya itu sudah dalam keadaan gantung diri. Jero Duiyana pun meminta tolong warga sekitar untuk membantu menurunkan korban yang sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Selanjutnya korban dibawa pulang, sementara pihak keluarga langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kintamani. Informasi bahwa korban keseharian berkebun dan mengurus ternak sapi. Lokasi kebun sekitar 2 kilo meter dari rumah. Waktunya habis untuk berkebun, dan Wiartini pulang hanya untuk istirahat.
Saat dikonfirmasi Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi menyampaikan dari hasil olah TKP dan identifikasi korban murni bunuh diri. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter Puskesmas Kintamani V dr Dewa Gede Adi Guna didapati sejumlah tanda seperti bekas jeratan pada leher, keluar cairan dari hidung, lidah menjulur, dan keluar kotoran dari anus dan vagina korban. “Murni bunuh diri, dan petugas tidak menemukan tanda kekerasan pada tubuh korban,” ungkapnya, Rabu (25/4).
Disinggung terkait motif, AKP Sulhadi menyampaikan dugaan sementara yang bersangkutan sakit hati pasca putus hubungan dengan sang kekasih. “Hasil penelusuran di handphone korban ada pesan singkat bahwa hubungan korban dan pacar sudah berakhir. Diperkirakan karena korban merasa sakit hati sehingga nekat mengakhiri nyawanya sendiri,” jelasnya seraya mengatakan handphone korban masih diamankan petugas. AKP Sulhadi menambahkan kasus ini merupakan kasus ke 17, dari awal Januari hingga Rabu (25/4). *e
Remaja asal Banjar Tabu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Bangli ini ditemukan gantung diri di kandang sapi milik orang tuanya, Selasa (24/4) sekitar pukul 17.30 Wita.Informasi yang terhimpun, Selasa siang sekitar pukul 14.00 Wita, Wiartini seperti biasa mencari pakan ternak sapi di kebun hingga pukul 17.00 Wita. Selanjutnya dia pulang ke rumah. Sesampai di rumah Wiartini sempat makan bersama keluarganya. Tidak berselang lama Wiartini pamitan kepada keluarga alasan akan memberikan makan sapi.
Tidak nampak ada sesuatu yang mencurigakan, Wiartini pergi menuju kandang sapi untuk memberikan pakan. Namun hingga malam Wiartini tidak kunjung pulang, hal tersebut membuat keluarga khawatir. Kemudian kakak dari Wiartini, yakni Jero Wayan Duiyana, 29, memutuskan untuk menyusul ke kandang sapi.
Sesampai di lokasi Jero Duiyana mendapati saudara perempuanya itu sudah dalam keadaan gantung diri. Jero Duiyana pun meminta tolong warga sekitar untuk membantu menurunkan korban yang sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Selanjutnya korban dibawa pulang, sementara pihak keluarga langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kintamani. Informasi bahwa korban keseharian berkebun dan mengurus ternak sapi. Lokasi kebun sekitar 2 kilo meter dari rumah. Waktunya habis untuk berkebun, dan Wiartini pulang hanya untuk istirahat.
Saat dikonfirmasi Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi menyampaikan dari hasil olah TKP dan identifikasi korban murni bunuh diri. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter Puskesmas Kintamani V dr Dewa Gede Adi Guna didapati sejumlah tanda seperti bekas jeratan pada leher, keluar cairan dari hidung, lidah menjulur, dan keluar kotoran dari anus dan vagina korban. “Murni bunuh diri, dan petugas tidak menemukan tanda kekerasan pada tubuh korban,” ungkapnya, Rabu (25/4).
Disinggung terkait motif, AKP Sulhadi menyampaikan dugaan sementara yang bersangkutan sakit hati pasca putus hubungan dengan sang kekasih. “Hasil penelusuran di handphone korban ada pesan singkat bahwa hubungan korban dan pacar sudah berakhir. Diperkirakan karena korban merasa sakit hati sehingga nekat mengakhiri nyawanya sendiri,” jelasnya seraya mengatakan handphone korban masih diamankan petugas. AKP Sulhadi menambahkan kasus ini merupakan kasus ke 17, dari awal Januari hingga Rabu (25/4). *e
1
Komentar