Siswa Keluhkan Sulitnya Mapel IPA
Para siswa mengaku soal yang keluar dalam ujian berbeda jauh dengan kisi-kisi yang diberikan sebelum ujian.
DENPASAR, NusaBali
Hari terakhir Ujian Nasional (UN) SMP di Kota Denpaar, Kamis (26/4) berlangsung lancar. Kendati lancar, siswa yang sudah mengikuti ujian sejak Senin (23/4) lalu keluhkan soal ujian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dirasa sangat sulit dari mata pelajaran lainnya. Terutama bagi siswa yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Salah satu siswa SMPN 3 Denpasar Made Elga Kartika Nathaciwi,15, yang mengikuti UNBK saat ditemui usai ujian mengatakan, selama 4 hari ujian, ia merasa kesulitan mengerjakan soal mata pelajaran IPA. Sebab, soal yang keluar dalam ujian berbeda jauh dengan kisi-kisi yang diberikan sebelum ujian.
Lanjut Elga, ternyata kesulitan juga bukan hanya dialaminya, namun juga terjadi hal yang sama pada teman-temannya yang lain kendati berbeda soal ujian. “Yang paling susah selama ujian, ya IPA. Karena soal-soalnya tidak sesuai ekspektasi. Apa yang didapatkan saat try out ternyata hanya beberapa yang sama. Sisanya sangat sulit,” ujarnya.
Selain kendala dengan kesulitan soal tersebut, menurut Elga, ia juga harus bersusah payah mencari jawaban secepat mungkin karena dikejar waktu pengerjaan. “Waktunya kan singkat, kami harus mencoba rumus dan harus bisa secepat mungkin mencari jawabannya. Berbeda dengan Matematika dan Bahasa Indonesia walaupun kesulitannya sama tapi bisa dijawab lebih mudah dari IPA. Mudah-mudahan nilainya memuaskan,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan I Komang Gede Sida Pastika, ia kesulitan menjawab soal yang harus berfikir keras dengan soal yang diberikan. “Soalnya belibet, sangat susah, kita harus menghitung tentang jarak cermin, harus mencari sudut pandangnya pokoknya susah. Berbeda dengan Mate-matika tinggal jawab,” keluhnya.
Kata Sida, soal yang diberikan memang mirip dengan pelajaran di kelas namun tingkat kesulitannya juga lebih susah saat ujian. “Lebih mending saya dikasi soal esay daripada jawab ABCD dengan soal seribet itu. Padahal waktu latihan di sekolah tidak sesulit itu, mudah-mudahan jawaban saya banyak yang benar,” kata siswa asal Gianyar ini.
Sementara dikonfirmasi terpisah, Kabid SMP Disdikpora Kota Denpasar AA Gede Wiratama mengatakan, ujian hari terakhir ini tidak ada kendala, yang ada hanya saat hari terakhir pada UNBK. Namun, hal itu tidak membuat ujian dibatalkan. "Kendala hanya itu saja sih dari server pertama ujian selanjutnya sudah bisa seperti biasa," ungkap Wiratama.
Untuk kesulitan soal ujian seperti yang dikeluhkan siswa, kata dia, soal tersebut dibuat oleh pusat. Pihaknya hanya memberikan pelajaran sesuai kurikulum dan arahan Kemendikbud. Untuk saat ini yang paling disayangkan, kata Wiranata yakni masalah 7 anak yang berhenti dan tidak mengikuti UNKP sama sekali. "Kemarin kan ada 2 siswa yang sakit, mereka bisa mengikuti ujian pada hari kedua dan akan diikutkan dalam ujian susulan. Kami sangat sayangkan, ada 7 siswa yang sama sekali tidak mengikuti ujian karena berhenti," ungkapnya. *m
Salah satu siswa SMPN 3 Denpasar Made Elga Kartika Nathaciwi,15, yang mengikuti UNBK saat ditemui usai ujian mengatakan, selama 4 hari ujian, ia merasa kesulitan mengerjakan soal mata pelajaran IPA. Sebab, soal yang keluar dalam ujian berbeda jauh dengan kisi-kisi yang diberikan sebelum ujian.
Lanjut Elga, ternyata kesulitan juga bukan hanya dialaminya, namun juga terjadi hal yang sama pada teman-temannya yang lain kendati berbeda soal ujian. “Yang paling susah selama ujian, ya IPA. Karena soal-soalnya tidak sesuai ekspektasi. Apa yang didapatkan saat try out ternyata hanya beberapa yang sama. Sisanya sangat sulit,” ujarnya.
Selain kendala dengan kesulitan soal tersebut, menurut Elga, ia juga harus bersusah payah mencari jawaban secepat mungkin karena dikejar waktu pengerjaan. “Waktunya kan singkat, kami harus mencoba rumus dan harus bisa secepat mungkin mencari jawabannya. Berbeda dengan Matematika dan Bahasa Indonesia walaupun kesulitannya sama tapi bisa dijawab lebih mudah dari IPA. Mudah-mudahan nilainya memuaskan,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan I Komang Gede Sida Pastika, ia kesulitan menjawab soal yang harus berfikir keras dengan soal yang diberikan. “Soalnya belibet, sangat susah, kita harus menghitung tentang jarak cermin, harus mencari sudut pandangnya pokoknya susah. Berbeda dengan Mate-matika tinggal jawab,” keluhnya.
Kata Sida, soal yang diberikan memang mirip dengan pelajaran di kelas namun tingkat kesulitannya juga lebih susah saat ujian. “Lebih mending saya dikasi soal esay daripada jawab ABCD dengan soal seribet itu. Padahal waktu latihan di sekolah tidak sesulit itu, mudah-mudahan jawaban saya banyak yang benar,” kata siswa asal Gianyar ini.
Sementara dikonfirmasi terpisah, Kabid SMP Disdikpora Kota Denpasar AA Gede Wiratama mengatakan, ujian hari terakhir ini tidak ada kendala, yang ada hanya saat hari terakhir pada UNBK. Namun, hal itu tidak membuat ujian dibatalkan. "Kendala hanya itu saja sih dari server pertama ujian selanjutnya sudah bisa seperti biasa," ungkap Wiratama.
Untuk kesulitan soal ujian seperti yang dikeluhkan siswa, kata dia, soal tersebut dibuat oleh pusat. Pihaknya hanya memberikan pelajaran sesuai kurikulum dan arahan Kemendikbud. Untuk saat ini yang paling disayangkan, kata Wiranata yakni masalah 7 anak yang berhenti dan tidak mengikuti UNKP sama sekali. "Kemarin kan ada 2 siswa yang sakit, mereka bisa mengikuti ujian pada hari kedua dan akan diikutkan dalam ujian susulan. Kami sangat sayangkan, ada 7 siswa yang sama sekali tidak mengikuti ujian karena berhenti," ungkapnya. *m
Komentar