Bukit Longsor, 44 KK Terisolasi
Bencana longsor terjadi di sejumlah titik kawasan Kabupaten Bangli akibat hujan lebat, Sabtu (27/2) malam.
Bencana di Desa Demulih, Kecamatan Susut
BANGLI, NusaBali
Salah satunya, bencana longsor di kaki bukit kawasan Banjar Desa, Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli yang menyebabkan sedikitnya 44 kepala keluarga (KK) terisolasi.
Tebing setinggi 10 meter di Bukit Demulih, Banjar Desa, Desa Demulih longsor sepanjang 10 meter dengan lebar 8 meter. Kaki bukit di sisi barat jalan ini ambruk menimbun jalan raya menuju Pura Masceti, Desa Pakraman Demulih. Material longsoran pun menggunung dan menimbun jalan, hingga tak bisa dilewati.
Informasi di lapangan, bencana lonsornya kaki bukit di kawasan Desa Demulih ini terjadi Sabtu malam sekitar pukul 22.00 Wita. Beruntung, saat longsor terjadi, tidak ada orang yang melintas di bawahnya, sehingga bencana ini nihil korban jiwa maupun terluka.
Namun, arus lalulintas praktis lumpuh total. Hingga Minggu (28/2), material longsor kaki bukit ini masih menimbun jalan beton selebar 4 meter tersebut. Di sekitar titik longsor ini, ada warga 44 KK yang tinggal dengan menempati beberapa pekarangan rumah. Mereka inilah yang terisolasi, karena gundukan meterial longsoran yang menggunung di jalan.
Pantauan NusaBali, Minggu kemarin, warga yang ingin keluar rumah untuk berbagai kepentingan seperti belanja dan mengantar anak sekolah, harus susah payah melintas. Sebagian warga yang nekat menggunakan sepeda motor, mesti menuntun kendaraannya untuk bisa melewati gundukan material longsoran berupa tanah yang licin tersebut. Itu pun, untuk menuntun satu unit motor, perlu bantuan beberapa orang, karena kondisi medannya yang sangat berat.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Bangli bersama tim terkait sudah mendatangkan alat berat ke lokasi bencana longsor di Desa Demulih ini, Minggu kemarin. Alat yang dikerahkan, antara lain, berupa loader untuk mengeruk dan membersihkan material timbunan tanah liat, batu, dan pepohonan yang ikut roboh.
Hanya saja, upaya pembersihan belum bisa dilakukan, karena peralatan loader tidak bisa masuk ke lokasi lantaran bobotnya tidak memungkinkan, yakni seberat 4 ton. Selain akses jalan yang sempit, dikhawatirkan jembatan pendek yang menghubungkan jalan raya di sisi barat dan sisi timur jebol jika loader seberat 4 ton dipaksakan masuk.
Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa, pihaknya akan mengkoordinasikan lagi masalah ini dengan pihak-pihak terkait, khususnya Dinas PU Bangli. “Peralatannya tidak sesuai, mkakanya akan kami koordinasikan lagi,” jelas Agus Sutapa saat terjun ke lokasi longsor, Minggu kemarin.
Agus Sutapa menyatakan, peralatan loader seberat 4 ton tersebut dikerahkan karena memang untuk membersihkan material longsoran, sehingga jalur lalulintas bisa dibuka dan tidak ada warga yang terisolasi. Namun, karena kondisi jalan sempit, pembersihan longsor tidak bisa dilakukan. Pihaknya kemungkinan akan menerjunkan peralatan lain berupa eskavator. “Kita butuhkan peralatan yang ada rantainya. Ini kita dikoordinasikan dengan Dinas PU,” tandas Agus Sutapa.
Sementara, salah seorang warga Desa Demulih yang terisolasi akibat longsornya kaki bukit ini, I Made Astawan, 36, amat berharap material longsoran segera bisa dibersihkan petugas. “Kami khawatir jika turun hujan lagi, ini tentu bakal berubah jadi kubangan,“ ujar Made Astawan diamini warga korban bencana lainnya, I Nengah Mudana, yang tinggal di sebelah barat titik longsor, Minggu kemarin.
Sedangkan Kepala Desa (Perbekel) Demulih, I Nengah Wijana, menyatakan warganya sangat khawatir terjadi bencana longsor susulan. Sekarang saja, sudah ada 44 KK yang terisolasi akibat kaki bukit longsor. “ami berharap Pemkab Bangli bisa membantu agar warga tidak lama terisolasi,“ harap Perbekel Wijana.
Sementara itu, pada saat hampir bersamaan, Sabtu malam, juga terjadi bencana longsor di sejumlah titik wilayah Bangli. Titik longsor terbanyak terjadi di Jalur Kota Bangli (sisi barat)- Kecamatan Tembuku (sisi timur). Di jalur yang tembus ke Pura Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem ini terjadi setidaknya 4 titik longsor.
Titik longsor itu masing-masing di Banjar Sidembunut, Kelurahan Cempaga (Kecamatan Bangli), Banjar Tingkad Batu, Desa Jehem (Kecamatan Tembuku), sebelah timur Polsek Tembuku, dan sebelah timur Pasar Yangapi di Desa Yangapi (Kecamatan Tembuku). Minggu kemarin, petugas BPBD Bangli bahu membahu dengan petugas Damkar Bangli, Dinas PU Bangli, serta TNI/Polri untuk membersihkan material longsor dan pohon tumbang di Jalur Kota Bangli-Tembuku ini. 7 k17
1
Komentar