KPU Ubah Format Sosialisasi Pilkada
Untuk menghindari calon pemilih jenuh dengan pidato-pidato berkepanjangan, format sosialisasi Pilkada Gubernur Bali 27 Juni 2018 diubah.
AMLAPURA, NusaBali
Divisi Sosialisasi KPU Karangasem I Gede Krisna Adi Widana mengatakan, sosialisasi Pilgub dilakukan dengan menyampaikan pesan-pesan singkat, menggunakan bahasa Bali yang santun, sesuai sor singgih, disinkrunkan dengan hiburan lawak yang dipentaskan, dengan agenda seminggu sekali di delapan kecamatan. “Ternyata ini efektif menggugah semangat calon pemilih yang datang menyimak sosialisasi sambil menikmati hiburan,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya Sekretariat KPU Karangasem Jalan Bayangkara Amlapura, Kamis (26/4).
Dikatakannya, syarat sebagai calon pemilih, untuk memilih Murdaning Jagat Bali (pemimpin Bali), yang paling pertama ditanyakan kepada penonton yang hadir, menyangkut kepemilikan e-KTP. Setelah itu diingatkan, agar datang di puncak Pilkada Gubernur Bali. "Elingang rauhin ring (ingat datang bertepatan) Rahina Buda Pon Pujut, Rabu (27 Juni 2018)," ujar Kelian Kerta Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, dari Banjar Tengah, Desa Pakraman Bungaya.
Hal itu telah dilakukan saat sosialisasi Pilkada Gubernur Bali, di Taman Budaya Amlapura Sabtu (21/4), dengan menggandeng pelawak Sengap, dari Clekontong Mas.
"Ternyata benar juga, menyampaikan pesan-pesan berkepanjangan tidak efektif. Lebih efektif disampaikan pidato singkat dengan bahasa yang mereka mengerti, dikombinasikan dengan hiburan," jelas Sekretaris Majelis Madya Desa Pakraman Karangasem, tersebut.
Dengan demikian, kata dia, penonton pun bersedia duduk nyaman, dan tenang, tidak ada yang ribut. Kesimpulannya tujuan sosialisasi tercapai, masyarakat paham tentang Pilkada Gubernur Bali, dan mereka dapat hiburan. *k16
Divisi Sosialisasi KPU Karangasem I Gede Krisna Adi Widana mengatakan, sosialisasi Pilgub dilakukan dengan menyampaikan pesan-pesan singkat, menggunakan bahasa Bali yang santun, sesuai sor singgih, disinkrunkan dengan hiburan lawak yang dipentaskan, dengan agenda seminggu sekali di delapan kecamatan. “Ternyata ini efektif menggugah semangat calon pemilih yang datang menyimak sosialisasi sambil menikmati hiburan,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya Sekretariat KPU Karangasem Jalan Bayangkara Amlapura, Kamis (26/4).
Dikatakannya, syarat sebagai calon pemilih, untuk memilih Murdaning Jagat Bali (pemimpin Bali), yang paling pertama ditanyakan kepada penonton yang hadir, menyangkut kepemilikan e-KTP. Setelah itu diingatkan, agar datang di puncak Pilkada Gubernur Bali. "Elingang rauhin ring (ingat datang bertepatan) Rahina Buda Pon Pujut, Rabu (27 Juni 2018)," ujar Kelian Kerta Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, dari Banjar Tengah, Desa Pakraman Bungaya.
Hal itu telah dilakukan saat sosialisasi Pilkada Gubernur Bali, di Taman Budaya Amlapura Sabtu (21/4), dengan menggandeng pelawak Sengap, dari Clekontong Mas.
"Ternyata benar juga, menyampaikan pesan-pesan berkepanjangan tidak efektif. Lebih efektif disampaikan pidato singkat dengan bahasa yang mereka mengerti, dikombinasikan dengan hiburan," jelas Sekretaris Majelis Madya Desa Pakraman Karangasem, tersebut.
Dengan demikian, kata dia, penonton pun bersedia duduk nyaman, dan tenang, tidak ada yang ribut. Kesimpulannya tujuan sosialisasi tercapai, masyarakat paham tentang Pilkada Gubernur Bali, dan mereka dapat hiburan. *k16
Komentar