Siswa SMAN 2 Tabanan Bikin Kincir Air Gambelan
Seorang siswa SMAN 2 Tabanan, I Kadek Aditya Prabawa, 16, berhasil membuat kincir air berbunyi gambelan.
TABANAN, NusaBali
Kincir air unik berbahan dasar bambu ini dikerjakan selama tiga pekan, dengan biaya hanya Rp 200.000.
Kincir Air Gambelan ini dibuat Kadek Aditya Prabawa sebagai tugas mata pelajaran Kewirausahaan yang wajib dijalankan seluruh 43 siswa sekelasnya di Kelas XI IPS 4 SMAN 2 Tabanan. Kadek Aditya pilih berkreativitas membikin Kincir Air Gambelan. Berdasarkan penilaian yang dilakukan pihak sekolah, Selasa (24/4) lalu, karya Kadek Aditya meraih nilai tertinggi 98.
Kadek Aditya sempat memperlihatkan hasil karya Kincir Air Gambelan ini kepada NusaBali di SMAN 2 Tabanan, Jumat (27/4). Menurut Kadek Aditya, dirinya pilih membuat Kincir Air Gambelan, karena selama ini memang suka kincir air berbahan beton yang banyak dijual di berbagai tempat. "Saya menyukai kincir air sejak SMP, karena terlihat ge-rakannya memiliki nilai seni yang luar biasa,” cerita Kadek Aditya.
Nah, begitu guru di sekolah memberikan tema tugas kewirausahaan yang berbahan dasar bambu, maka Kadek Aditya pun menyulap bambu tersebut menjadi kincir air yang digerakkan dengan bantuan dynamo. “Dan, untuk membuat Kincir Air Gambelan ini, saya juga belajar dari Youtube," imbuhnya.
Menurut Kadek Aditya, kincir air yang dibuatnya berbeda dari yang lain. Dia tambahkan asesoris gambelan mainan yang dijual di pasar. Maka, ketika kincir air diputar akan menimbulkan suara gambelan (seperti suara gong). "Saya sengaja tambahi asesoris supaya beda dengan yang lain," ujar siswa Asal Karangasem yang tinggal di Perum Graha Pertiwi Blok E Nomor 6 Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan ini.
Kadek Aditya menceritakan secara singkat cara kerja Kincir Air Gambelan yang dibuatnya tersebut. Pertama, mesin filter yang digerakkan menggunakan dynamo dihidupkan untuk membuat air naik lebih tinggi. Lalu, air akan tersalur pada bambu yang di dalamnya terdapat pipa. Air kemudian jatuh pada kincir, selanjutnya kincir berputar.
Kincir ini yang kemudian menggerakkan beberapa alat hingga mengetuk bagian gamelan kecil tersebut. Kalau sudah begitu, akan terdengar suara gambelan. "Sekarang tergantung aliran airnya. Jika aliran ainyar macet, kincir tak bisa berfungsi," katanya.
Dia mengakui kincir airnya ini dibuat selama tiga pekan. Biaya yang diperlukan tidak terlalu mahal, hanya Rp 200.000. Tak ada yang terlalu sulit, karena bahan-bahannya mudah mencari. Bahan yang diperlukan adalah bambu, triplek, sterofoam, pipa plastik, kolaher untuk membuat gambelan berputar, dynamo untuk menaikkan air, gambelan mainan anak-anak, dan mesin filter. "Yang sulit adalah saat merakitnya, karena harus pas ukurana antara bambu satu dengan lainnya untuk dikaitkan," papar Kadek Aditya.
Selain kesulitan dalam merakit, Kadek Aditya juga sulit mengakali agar alas kincir air yang terbuat dari steroafoam tidak bocor saat air dimasukkan. "Ini yang sulit. Tapi, syukurlah sudah selesai. Ini sudah dinilai guru, karya saya dapat nilai tertinggi 98," jelas putra dari pasangan I Wayan Arsana dan Ni Komang Suprapti ini.
Menurut Kadek Aditya, dirinya siap jika membuat Kincir Air Gambelan dalam jumlah banyak. Hanya saja, dia masih terkendala pemotongan bahan yang saat ini cuma dilakukan secara manual. *d
Kincir air unik berbahan dasar bambu ini dikerjakan selama tiga pekan, dengan biaya hanya Rp 200.000.
Kincir Air Gambelan ini dibuat Kadek Aditya Prabawa sebagai tugas mata pelajaran Kewirausahaan yang wajib dijalankan seluruh 43 siswa sekelasnya di Kelas XI IPS 4 SMAN 2 Tabanan. Kadek Aditya pilih berkreativitas membikin Kincir Air Gambelan. Berdasarkan penilaian yang dilakukan pihak sekolah, Selasa (24/4) lalu, karya Kadek Aditya meraih nilai tertinggi 98.
Kadek Aditya sempat memperlihatkan hasil karya Kincir Air Gambelan ini kepada NusaBali di SMAN 2 Tabanan, Jumat (27/4). Menurut Kadek Aditya, dirinya pilih membuat Kincir Air Gambelan, karena selama ini memang suka kincir air berbahan beton yang banyak dijual di berbagai tempat. "Saya menyukai kincir air sejak SMP, karena terlihat ge-rakannya memiliki nilai seni yang luar biasa,” cerita Kadek Aditya.
Nah, begitu guru di sekolah memberikan tema tugas kewirausahaan yang berbahan dasar bambu, maka Kadek Aditya pun menyulap bambu tersebut menjadi kincir air yang digerakkan dengan bantuan dynamo. “Dan, untuk membuat Kincir Air Gambelan ini, saya juga belajar dari Youtube," imbuhnya.
Menurut Kadek Aditya, kincir air yang dibuatnya berbeda dari yang lain. Dia tambahkan asesoris gambelan mainan yang dijual di pasar. Maka, ketika kincir air diputar akan menimbulkan suara gambelan (seperti suara gong). "Saya sengaja tambahi asesoris supaya beda dengan yang lain," ujar siswa Asal Karangasem yang tinggal di Perum Graha Pertiwi Blok E Nomor 6 Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan ini.
Kadek Aditya menceritakan secara singkat cara kerja Kincir Air Gambelan yang dibuatnya tersebut. Pertama, mesin filter yang digerakkan menggunakan dynamo dihidupkan untuk membuat air naik lebih tinggi. Lalu, air akan tersalur pada bambu yang di dalamnya terdapat pipa. Air kemudian jatuh pada kincir, selanjutnya kincir berputar.
Kincir ini yang kemudian menggerakkan beberapa alat hingga mengetuk bagian gamelan kecil tersebut. Kalau sudah begitu, akan terdengar suara gambelan. "Sekarang tergantung aliran airnya. Jika aliran ainyar macet, kincir tak bisa berfungsi," katanya.
Dia mengakui kincir airnya ini dibuat selama tiga pekan. Biaya yang diperlukan tidak terlalu mahal, hanya Rp 200.000. Tak ada yang terlalu sulit, karena bahan-bahannya mudah mencari. Bahan yang diperlukan adalah bambu, triplek, sterofoam, pipa plastik, kolaher untuk membuat gambelan berputar, dynamo untuk menaikkan air, gambelan mainan anak-anak, dan mesin filter. "Yang sulit adalah saat merakitnya, karena harus pas ukurana antara bambu satu dengan lainnya untuk dikaitkan," papar Kadek Aditya.
Selain kesulitan dalam merakit, Kadek Aditya juga sulit mengakali agar alas kincir air yang terbuat dari steroafoam tidak bocor saat air dimasukkan. "Ini yang sulit. Tapi, syukurlah sudah selesai. Ini sudah dinilai guru, karya saya dapat nilai tertinggi 98," jelas putra dari pasangan I Wayan Arsana dan Ni Komang Suprapti ini.
Menurut Kadek Aditya, dirinya siap jika membuat Kincir Air Gambelan dalam jumlah banyak. Hanya saja, dia masih terkendala pemotongan bahan yang saat ini cuma dilakukan secara manual. *d
1
Komentar