‘Jembatan’ Desa Pedawa Diperbaiki
Pasca diterjang banjir, akses Banjar Insakan dan Banjar Desa di Desa Pedawa hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
SINGARAJA, NusaBali
Kerusakan jembatan atas tukad (sungai) Penangkidan, di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, akibat diterjang banjir pada Januari 2018 lalu, mulai diperbaiki. Pihak rekanan sudah menandatangani surat perjanjian kerja dimulai kegiatan beberapa hari lalu.
Pagu kegiatan perbaikan jembatan tersebut hampir Rp 200 juta. “Itu bukan jembatan, itu gorong-gorong yang difungsikan sebagai jembatan oleh warga. Sudah mau dikerjakan, karena rekanan sudah tandatangani perjanjian kerja. Dan saya sudah kontak rekanannya, dan rekanan menyatakan sudah siap mengerjakan,” terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng, Ketut Suparta Wijaya, Jumat (27/4).
Jembatan sekitar 3 x 2,5 meter di atas gorong-gorong Tukad Penangkidan, rusak parah akibat banjir yang terjadi Januari 2018 lalu. Jembatan itu menghubungkan Banjar Insakan dan Banjar Desa di Desa Pedawa. Selama ini, jembatan itu menjadi akses utama bagi warga membawa hasil bumi dan juga akses siswa yang bersekolah. Nah karena rusak, warga kemudian membuat jembatan darurat dari batang bambu. Sehingga akses tersebut hanya bisa dilalui oleh sepeda motor.
Menurut Suparta Wijaya, idealnya gorong-gorong di atas tukad Penangkidan itu dibangun jembatan. Karena tukad Penangkitan selama ini juga berfungsi sebagai tukad pelimpah (menerima limpahan air pembuangan,red) dari daerah atas, sekaligus akses jalan. “Sekarang kita hanya mengembalikan posisi dengan memperbaiki kerusakan di bagian sayap. Idealnya memang harus jembatan, tapi ini pembangunan jembatan itu perlu proses. Nantilah kita programkan pembuatan jembatan itu,” terangnya.
Dikatakan, perbaikan sekarang untuk mengembalikan fungsi gorong-gorong sekaligus memperlancar akses penghubung Banjar Insakan dengan Banjar Desa. Apalagi sudah memasuki musim panen hasil bumi seperti cengkih. “Pengerjaannya tersebut melalui pengadaan langsung, nilianya hanya Rp 190 juta,” ujar Suparta Wijaya.
Lebih lanjut dikatakan, selain perbaikan jembatan di Pedawa, PUPR juga tengah memproses perbaikan ruas jalan Cempaga-Asah Gobleg yang juga amlas akibat bencana yang terjadi pada Januari lalu. Disebutkan, saat ini masih proses tender, dengan pagu anggaran sekitar Rp 400 juta. “Ini juga harus segera diperbaiki, kalau tidak kita khawatir ruas jalan itu putus total. Karena ruas jalan itu punya kedalaman jurang 10 meter. Yang amlas itu sekitar 20 meter,” ungkapnya. *k19
Kerusakan jembatan atas tukad (sungai) Penangkidan, di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, akibat diterjang banjir pada Januari 2018 lalu, mulai diperbaiki. Pihak rekanan sudah menandatangani surat perjanjian kerja dimulai kegiatan beberapa hari lalu.
Pagu kegiatan perbaikan jembatan tersebut hampir Rp 200 juta. “Itu bukan jembatan, itu gorong-gorong yang difungsikan sebagai jembatan oleh warga. Sudah mau dikerjakan, karena rekanan sudah tandatangani perjanjian kerja. Dan saya sudah kontak rekanannya, dan rekanan menyatakan sudah siap mengerjakan,” terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng, Ketut Suparta Wijaya, Jumat (27/4).
Jembatan sekitar 3 x 2,5 meter di atas gorong-gorong Tukad Penangkidan, rusak parah akibat banjir yang terjadi Januari 2018 lalu. Jembatan itu menghubungkan Banjar Insakan dan Banjar Desa di Desa Pedawa. Selama ini, jembatan itu menjadi akses utama bagi warga membawa hasil bumi dan juga akses siswa yang bersekolah. Nah karena rusak, warga kemudian membuat jembatan darurat dari batang bambu. Sehingga akses tersebut hanya bisa dilalui oleh sepeda motor.
Menurut Suparta Wijaya, idealnya gorong-gorong di atas tukad Penangkidan itu dibangun jembatan. Karena tukad Penangkitan selama ini juga berfungsi sebagai tukad pelimpah (menerima limpahan air pembuangan,red) dari daerah atas, sekaligus akses jalan. “Sekarang kita hanya mengembalikan posisi dengan memperbaiki kerusakan di bagian sayap. Idealnya memang harus jembatan, tapi ini pembangunan jembatan itu perlu proses. Nantilah kita programkan pembuatan jembatan itu,” terangnya.
Dikatakan, perbaikan sekarang untuk mengembalikan fungsi gorong-gorong sekaligus memperlancar akses penghubung Banjar Insakan dengan Banjar Desa. Apalagi sudah memasuki musim panen hasil bumi seperti cengkih. “Pengerjaannya tersebut melalui pengadaan langsung, nilianya hanya Rp 190 juta,” ujar Suparta Wijaya.
Lebih lanjut dikatakan, selain perbaikan jembatan di Pedawa, PUPR juga tengah memproses perbaikan ruas jalan Cempaga-Asah Gobleg yang juga amlas akibat bencana yang terjadi pada Januari lalu. Disebutkan, saat ini masih proses tender, dengan pagu anggaran sekitar Rp 400 juta. “Ini juga harus segera diperbaiki, kalau tidak kita khawatir ruas jalan itu putus total. Karena ruas jalan itu punya kedalaman jurang 10 meter. Yang amlas itu sekitar 20 meter,” ungkapnya. *k19
Komentar