Tolak UNBKP, Pilih Kawin
Sepasang siswa PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Yoana Sastra, Banjar Batusesa, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem menolak ikut Ujian Nasional Berbasis Kertas Pensil (UNBKP).
AMLAPURA, NusaBali
Mereka menolak dengan alasan melangsungkan perkawinan. Pengelola PKBM Yoana Sastra, I Made Tinggen, menyayangkan dua siswanya menolak ikut UNBKP yang hanya berlangsung dari tanggal 27-30 April 2018.
Tinggen berharap sepasang pengantin itu bersedia datang ikut ujian susulan. “Kan telah belajar konsisten tiga tahun, tinggal menuntaskan UNBKP saja,” ungkap Tinggen, Jumat (27/4). Dikatakan, dari 19 siswa yang terdaftar hanya 17 siswa yang datang di hari pertama UNBKP. Tahun lalu dari 66 siswa yang hadir ujian hanya 36 siswa. Sebab saat itu, sebanyak 36 siswa gagal masuk daftar peserta UNBKP sehingga diikutkan di ujian susulan.
Terpisah, Kepala Bidang PAUD dan PNF (Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal) Dinas Pendikdikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, I Ketut Sudana, mengatakan semulanya yang terdaftar ikut UNBKP sebanyak 152 siswa, masing-masing 86 laki dan 66 perempuan. Ternyata siswa yang absen selain dari PKBM Yoana Sastra juga dari PKBM Ganesa Desa/Kecamatan Bebandem sebanyak 4 siswa. Dari 44 siswa yang hadir 40 siswa. “Jadi yang absen hari pertama UNBKP paket C secara keseluruhan sebanyak 6 siswa,” kata Sudana.
UNBKP tahun ini diikuti enam PKBM yakni PKBM Ganesa Kecamatan Bebandem 40 siswa, PKBM At Tawiin sebanyak 13 siswa, PKB Yoana Sastra Rendang 17 siswa, PKBM Ekotorin sebanyak 14 siswa, PKBM Pelita Aksara sebanyak 49 siswa, dan PKBM SKB sebanyak 13 siswa. UNBKP hari pertama untuk jurusan IPS, mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Geografi. Sementara pengelola PKBM Ganesa, Ida Made Amitaba, mengakui sebanyak 40 siswa yang hadir ikut UNBKP hari pertama. “Sebanyak empat siswa absen karena berhenti sejak semester V, sehingga tidak lagi tercatat sebagai siswa,” jelas Ida Made Amitaba. Keempat siswa itu tidak dihitung dalam jumlah ketidaklulusan. *k16
Mereka menolak dengan alasan melangsungkan perkawinan. Pengelola PKBM Yoana Sastra, I Made Tinggen, menyayangkan dua siswanya menolak ikut UNBKP yang hanya berlangsung dari tanggal 27-30 April 2018.
Tinggen berharap sepasang pengantin itu bersedia datang ikut ujian susulan. “Kan telah belajar konsisten tiga tahun, tinggal menuntaskan UNBKP saja,” ungkap Tinggen, Jumat (27/4). Dikatakan, dari 19 siswa yang terdaftar hanya 17 siswa yang datang di hari pertama UNBKP. Tahun lalu dari 66 siswa yang hadir ujian hanya 36 siswa. Sebab saat itu, sebanyak 36 siswa gagal masuk daftar peserta UNBKP sehingga diikutkan di ujian susulan.
Terpisah, Kepala Bidang PAUD dan PNF (Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal) Dinas Pendikdikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, I Ketut Sudana, mengatakan semulanya yang terdaftar ikut UNBKP sebanyak 152 siswa, masing-masing 86 laki dan 66 perempuan. Ternyata siswa yang absen selain dari PKBM Yoana Sastra juga dari PKBM Ganesa Desa/Kecamatan Bebandem sebanyak 4 siswa. Dari 44 siswa yang hadir 40 siswa. “Jadi yang absen hari pertama UNBKP paket C secara keseluruhan sebanyak 6 siswa,” kata Sudana.
UNBKP tahun ini diikuti enam PKBM yakni PKBM Ganesa Kecamatan Bebandem 40 siswa, PKBM At Tawiin sebanyak 13 siswa, PKB Yoana Sastra Rendang 17 siswa, PKBM Ekotorin sebanyak 14 siswa, PKBM Pelita Aksara sebanyak 49 siswa, dan PKBM SKB sebanyak 13 siswa. UNBKP hari pertama untuk jurusan IPS, mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Geografi. Sementara pengelola PKBM Ganesa, Ida Made Amitaba, mengakui sebanyak 40 siswa yang hadir ikut UNBKP hari pertama. “Sebanyak empat siswa absen karena berhenti sejak semester V, sehingga tidak lagi tercatat sebagai siswa,” jelas Ida Made Amitaba. Keempat siswa itu tidak dihitung dalam jumlah ketidaklulusan. *k16
1
Komentar