Hanya 3 Besar ke PON Papua
Lolos PON belum tentu dikirim. Hanya yang masuk peringkat 1-3 di kualifikasi PON dikirim ke Papua.
DENPASAR, NusaBali
KONI Provinsi Bali kembali menegaskan sikap soal keberangkatan atlet PON Papua XX/2020. KONI Bali hanya mengirimkan atletnya yang masuk tiga besar dikirim ke PON Papua. "Lolos PON belum tentu dikirim, hanya yang masuk peringkat 1-3 di kualifikasi PON dikirim ke Papua," ungkap Ketum KONI Bali, Ketut Suwandi di Denpasar, Minggu (29/4).
Menurut Suwandi banyak pertimbangan yang harus dilakukan untuk mengirimkan atlet ke Papua. Yakni, adanya pembatasan atlet secara keseluruhan. Tuan rumah Papua hanya mampu menampung setengah dari jumlah atlet di PON Jabar. Pengurangan itu berdampak pada kuota di masing-masing cabang olahraga.
"Coba lihat saja kuota di masing-masing cabor. Jumlahnya memang sangat sedikit. Terus bagaimana kita mau mengirim atlet dalam jumlah banyak," tegas Suwandi.Dia menyebut kuota di masing-masing cabang olahraga rata-rata dibawah 100 alet. Bahkan ada yang jumlahnya puluhan atlet, berkisar 60 atlet dari satu cabor dari seluruh provinsi.
Apalagi jumlah 60 atlet itu dibagi dengan 34 provinsi. Nanti yang tampil memang benar-benar dari hasil penyaringan atlet secara ketat di masing-masing cabor. Sehingga pertarungan sudah terjadi saat Pra PON. "Jika ingin dikirim ke PON, tunjukkan prestasi dulu di Pra PON. Harus jelas, peringkatnya minimal posisi tiga . Syukur-syukur mewujudkan medali emas," tandas Suwandi.
Dengan kondisi seperti itu, maka pemberangkatan yang berpeluang meraih medali saja. Mulai peringkat 1-3 yang lolos PON. Dan, itu harus bisa dipahami dari Pengprov. "Kalau jumlah cabor di PON Papua mempertandingkan 47 cabor. Dari 44 cabor di Jabar, dan ini hanya plus penambahan 3 cabor," jelas Suwandi.
Meski ada penambahan jumlah cabor, kuota atlet berkurang. Namun soal potensi meraih medali, Bali memiliki cabor yang potensial medali. Yakni, gateball, woodball, dan petanque. Targetnya minimal satu medali dari masing-masing cabor.
"Penambahan tiga cabor jadi peluang Bali merebut medali. Tapi kekuatan atlet di nasional merata prestasinya," tutur Suwandi. Hanya saja yang menjadi kelebihan Bali nantinya, banyak ditopang banya atlet penghuni Pelatnas. Itu bisa dimaksimalkan nantinya.*dek
KONI Provinsi Bali kembali menegaskan sikap soal keberangkatan atlet PON Papua XX/2020. KONI Bali hanya mengirimkan atletnya yang masuk tiga besar dikirim ke PON Papua. "Lolos PON belum tentu dikirim, hanya yang masuk peringkat 1-3 di kualifikasi PON dikirim ke Papua," ungkap Ketum KONI Bali, Ketut Suwandi di Denpasar, Minggu (29/4).
Menurut Suwandi banyak pertimbangan yang harus dilakukan untuk mengirimkan atlet ke Papua. Yakni, adanya pembatasan atlet secara keseluruhan. Tuan rumah Papua hanya mampu menampung setengah dari jumlah atlet di PON Jabar. Pengurangan itu berdampak pada kuota di masing-masing cabang olahraga.
"Coba lihat saja kuota di masing-masing cabor. Jumlahnya memang sangat sedikit. Terus bagaimana kita mau mengirim atlet dalam jumlah banyak," tegas Suwandi.Dia menyebut kuota di masing-masing cabang olahraga rata-rata dibawah 100 alet. Bahkan ada yang jumlahnya puluhan atlet, berkisar 60 atlet dari satu cabor dari seluruh provinsi.
Apalagi jumlah 60 atlet itu dibagi dengan 34 provinsi. Nanti yang tampil memang benar-benar dari hasil penyaringan atlet secara ketat di masing-masing cabor. Sehingga pertarungan sudah terjadi saat Pra PON. "Jika ingin dikirim ke PON, tunjukkan prestasi dulu di Pra PON. Harus jelas, peringkatnya minimal posisi tiga . Syukur-syukur mewujudkan medali emas," tandas Suwandi.
Dengan kondisi seperti itu, maka pemberangkatan yang berpeluang meraih medali saja. Mulai peringkat 1-3 yang lolos PON. Dan, itu harus bisa dipahami dari Pengprov. "Kalau jumlah cabor di PON Papua mempertandingkan 47 cabor. Dari 44 cabor di Jabar, dan ini hanya plus penambahan 3 cabor," jelas Suwandi.
Meski ada penambahan jumlah cabor, kuota atlet berkurang. Namun soal potensi meraih medali, Bali memiliki cabor yang potensial medali. Yakni, gateball, woodball, dan petanque. Targetnya minimal satu medali dari masing-masing cabor.
"Penambahan tiga cabor jadi peluang Bali merebut medali. Tapi kekuatan atlet di nasional merata prestasinya," tutur Suwandi. Hanya saja yang menjadi kelebihan Bali nantinya, banyak ditopang banya atlet penghuni Pelatnas. Itu bisa dimaksimalkan nantinya.*dek
Komentar