BKPM Siapkan Desk China
Potensi investasi besar, Pemerintah janji urus izin usaha hanya 3 jam.
JAKARTA, NusaBali
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar pertemuan dengan para investor dan pelaku usaha asal China, bertajuk BKPM Investor Forum Republik Rakyat China dan Hong Kong.
Dalam sambutannya pada pembukaan acara ini, Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, Pemerintah Indonesia menyiapkan banyak insentif agar kalangan investor mau bisa lebih tertarik menanamkan dananya di Indonesia.
"Dalam 16 bulan terakhir Pemerintah Indonesia sudah melakukan perbaikan layanan investasi. Pertama adalah PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu)," kata Franky, dalam sambutannya pada acara tersebut, Senin (29/2) dilansir detik.
Dengan adanya layanan PTSP ini para investor asing termasuk dari China cukup datang ke satu tempat saja, yakni BKPM, untuk mengurus seluruh perizinan usaha yang diperlukan dari seluruh kementerian.
Selain itu, Pemerintah Indonesia lewat BKPM juga memberikan kemudahan perizinan yakni dengan memberikan pelayanan izin 3 jam. Ada juga layanan perizinan langsung konstruksi di 14 kawasan Industri.
"Dengan layanan ini, investor terbang dari China dan mendarat di Cengkareng. Dari Cengkareng 1-2 jam ke kantor BKPM, lalu mendapat layanan perizinan 3 jam. Kemudian sudah bisa konstruksi juga," sambung dia.
Menurut Franky Sibarani, meski China merupakan salah satu negara dengan komitmen investasi tertinggi, realisasinya masih jauh tertinggal dari Jepang.
Untuk mengatasi hal ini Franky meminta agar dibentuk desk khusus China. Nantinya, BKPM mengharapkan kedutaan besar menempatkan dua hingga tiga orang dari Kedutaan Besar China untuk membantu desk ini. Tujuannya adalah untuk membantu memperlancar investasi dengan menghubungkan antara Indonesia dan China. Sebelumnya, BKPM juga telah membentuk desk untuk Korea.
"Terus terang harus kita akui minat investasi dari China terus meningkat dan kami memiliki keterbatasan bahasa," kata dia.
Dengan adanya desk ini diharapkan pemerintah dapa mengurangi lag realisasi investasi. Dalam lima tahun kebelakang realisasi investasi Cina hanya 7 persen. Namun, dengan dibukanya berbagai macam kemudahan saat ini realisasi investasi meningkat hingga di atas 10 persen.
Investasi dari China terus tumbuh melampaui rata-rata realisasi selama 5 tahun terakhir. Dalam kurun 2010-2014, investasi yang dicatatkan dari China mencapai 495 juta dollar AS.
Angka ini meningkat 26 persen menjadi 628 juta dollar AS pada tahun 2015.
Hingga 18 Februari 2016, tercatat ada 5 perusahaan asal China telah memanfaatkan layanan investasi tersebut. Dari jumlah tersebut, tercatat nilai investasi yang berhasil difasilitasi mencapai 2,34 miliar dollar AS (setara dengan Rp 32,5 triliun dengan kurs Rp 13.900).
Peningkatan realisasi investasi China ini merupakan salah satu indikator penetrasi investasi yang dilakukan oleh investor negeri tirai bambu ini.
Kemudahan layanan izin investasi 3 jam diharapkan dapat meningkatkan capaian target investasi tahun 2016 mencapai Rp 594,8 triliun naik dari realisasi investasi tahun sebelumnya sebesar Rp 545,4 triliun.
Hadir dalam acara ini selain ratusan investor asal negeri tirai bambu ini ada pula Duta Besar China untuk Indonesia H.E. Xia Feng, lalu Zhang Min, Country Manager Bank of China di Indonesia. 7
Komentar