Kapal di Selat Lombok Beroperasi 2 Hari Sekali
PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai tambah dua armada kapal untuk dioperasikan di Selat Lombok untuk melayani penyeberangan Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar atau sebaliknya.
AMLAPURA, NusaBali
Total kapal yang beroperasi di Selat Lombok sebanyak 38 unit dari sebelumnya 36 unit. Dampaknya, rata-rata kapal antri menunggu giliran beroperasi setiap dua hari sekali.
Informasinya, seringkali kapal berangkat dari Pelabuhan Padangbai dalam kondisi tanpa penumpang. Sebab kapal diberangkatkan setiap 1,5 jam. Manager PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai, I Wayan Rusta, mengatakan sejak 1 Desember 2017 dioperasikan 36 kapal, padahal idealnya mengoperasikan 25 kapal. Kali ini bertambah dua kapal lagi, sehingga yang ada sebanyak 38 kapal, hanya 37 kapal dioperasikan, satu kapal masuk dok KMP Fort Link VII.
Jika dioperasikan dengan memberangkatkan kapal setiap 1,5 jam, berarti hanya 20 kapal efektif dioperasikan, sehingga antri 18 kapal. “Makanya tiap hari banyak kapal antri menunggu keberangkatan, bahkan beberapa kapal ada yang berangkat tiap dua hari sekali. Hal itu terjadi sejak 1 Desember 2017,” jelas I Wayan Rusta, Selasa (1/5). Penambahan dua kapal sejak 1 Maret 2018 sehingga menjadi 38 kapal. Dari jumlah itu, termasuk 5 kapal LCT (landing craft tank). Tercatat pelayanan dari Pelabuhan Padangbai menuju Nusa Penida, Klungkung juga terjadi penambahan kapal, semula tiga kapal masing-masing KMP Nusa Jaya Abadi dan dua kapal LCT. Kali ini bertambah 3 kapal LCT, total jadi 6 kapal.
Petugas dari Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Padangbai Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XII Provinsi Bali dan NTB, Jaelani, mengakui kapal yang dioperasikan cukup banyak. Terakhir mencapai 38 kapal. “Kami tetap menjadwalkan kapal berangkat tiap 1,5 jam, sehingga banyak yang antri,” kata Jaelani. Mengenai beberapa kapal yang berangkat tiap dua hari sekali, hal itu bisa saja terjadi. Sebab, kapal yang berangkat tengah malam, kemudian untuk berangkat berikutnya antri cukup lama.
Kondisi penyeberangan di Pelabuhan Padangbai, relatif sepi penumpang. Kedua dermaga dioperasikan, nihil antrean, hanya di malam hari sedikit antrean di dalam dermaga terutama truk-truk besar.
Meski demikian petugas Polsek Kawasan Laut Padangbai tetap berjaga-jaga di lima Pos dikoordinasikan Pawas (perwira pengawas) AKP I Gede Suparwata. “Tetap melakukan pengawasan terhadap barang yang keluar masuk Bali serta memeriksa identitas penumpang yang turun di Bali. Jika ketahuan tanpa KTP, kami kembalikan,” jelas AKP Suparwata. Petugas tetap berkoordinasi dengan nakhoda kapal, bila mana ada penumpang mencurigakan, agar segera melaporkan sebelum melakukan bongkar muat. *k16
Informasinya, seringkali kapal berangkat dari Pelabuhan Padangbai dalam kondisi tanpa penumpang. Sebab kapal diberangkatkan setiap 1,5 jam. Manager PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai, I Wayan Rusta, mengatakan sejak 1 Desember 2017 dioperasikan 36 kapal, padahal idealnya mengoperasikan 25 kapal. Kali ini bertambah dua kapal lagi, sehingga yang ada sebanyak 38 kapal, hanya 37 kapal dioperasikan, satu kapal masuk dok KMP Fort Link VII.
Jika dioperasikan dengan memberangkatkan kapal setiap 1,5 jam, berarti hanya 20 kapal efektif dioperasikan, sehingga antri 18 kapal. “Makanya tiap hari banyak kapal antri menunggu keberangkatan, bahkan beberapa kapal ada yang berangkat tiap dua hari sekali. Hal itu terjadi sejak 1 Desember 2017,” jelas I Wayan Rusta, Selasa (1/5). Penambahan dua kapal sejak 1 Maret 2018 sehingga menjadi 38 kapal. Dari jumlah itu, termasuk 5 kapal LCT (landing craft tank). Tercatat pelayanan dari Pelabuhan Padangbai menuju Nusa Penida, Klungkung juga terjadi penambahan kapal, semula tiga kapal masing-masing KMP Nusa Jaya Abadi dan dua kapal LCT. Kali ini bertambah 3 kapal LCT, total jadi 6 kapal.
Petugas dari Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Padangbai Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XII Provinsi Bali dan NTB, Jaelani, mengakui kapal yang dioperasikan cukup banyak. Terakhir mencapai 38 kapal. “Kami tetap menjadwalkan kapal berangkat tiap 1,5 jam, sehingga banyak yang antri,” kata Jaelani. Mengenai beberapa kapal yang berangkat tiap dua hari sekali, hal itu bisa saja terjadi. Sebab, kapal yang berangkat tengah malam, kemudian untuk berangkat berikutnya antri cukup lama.
Kondisi penyeberangan di Pelabuhan Padangbai, relatif sepi penumpang. Kedua dermaga dioperasikan, nihil antrean, hanya di malam hari sedikit antrean di dalam dermaga terutama truk-truk besar.
Meski demikian petugas Polsek Kawasan Laut Padangbai tetap berjaga-jaga di lima Pos dikoordinasikan Pawas (perwira pengawas) AKP I Gede Suparwata. “Tetap melakukan pengawasan terhadap barang yang keluar masuk Bali serta memeriksa identitas penumpang yang turun di Bali. Jika ketahuan tanpa KTP, kami kembalikan,” jelas AKP Suparwata. Petugas tetap berkoordinasi dengan nakhoda kapal, bila mana ada penumpang mencurigakan, agar segera melaporkan sebelum melakukan bongkar muat. *k16
Komentar