KESEHATAN : Pintar Mengatur Menu Seimbang Sehari-hari
Porsi makan seperti apa yang tepat dan memenuhi unsur nutrisi sehat dan seimbang?
Pakar Gizi dan Keamanan Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Ir Ahmad Sulaeman, MS, PhD mengatakan, dalam sehari, tubuh harus memenuhi kebutuhan sekitar 2.000 hingga 2.500 kalori. Kalori yang dibutuhkan bergantung pada sejumlah hal, seperti jenis kelamin, berat badan, dan usia. Untuk memenuhinya, harus mengkonsumsi makanan secara lengkap. "Tidak ada satu makanan tunggal yang bisa mencukupi. Jadi harus makan beraneka ragam," ujarnya di acara Jelajah Gizi 2018.
Satu porsi makanan harus terdiri dari makanan sumber karbohidrat (energi), seperti nasi, roti, ubi, dan lainnya, sumber protein hewani maupun nabati, sayuran dan buah-buahan, hingga susu. Dalam satu piring makanan porsi buah dan sayuran mencapai setengah piring, nasi seperempatnya dan lauk seperempatnya. Porsi makan itu juga disarankan bagi yang ingin menurunkan berat badan serta menurunkan kolesterol. "Kalau belum kenyang, boleh tambah nasi. Tambah lagi sayurannya. Termasuk mengurangi efek dari kolesterol, perbanyak saja sayuran," ujarnya.
Untuk santap siang, porsi makanan tidak perlu sebanyak sarapan. Kita juga bisa menyantap karbohidrat alternatif. Ia contohkan, dirinya kerap mengkonsumsi beberapa potong ubi jalar yang dimakan bersama salad dan buah. "Jangan lupa, plus sumber protein seperti telor atau ikan," kata dia. Sementara makan malam sebaiknya dilakukan sebelum jam tujuh dan berjarak minimal empat jam dari waktu tidur. Sebab, perut membutuhkan waktu beristirahat dari mencerna makanan. Di samping itu, ada kesalahan persepsi di sejumlah bagian masyarakat soal sarapan dan makan siang. Banyak yang masih menganggap makan siang perlu asupan lebih banyak daripada sarapan karena banyak kegiatan dilakukan di siang hari. "Makanan paling berat seharusnya makan pagi. Karena kan kita mau bekerja dan belajar," kata dia.*
Satu porsi makanan harus terdiri dari makanan sumber karbohidrat (energi), seperti nasi, roti, ubi, dan lainnya, sumber protein hewani maupun nabati, sayuran dan buah-buahan, hingga susu. Dalam satu piring makanan porsi buah dan sayuran mencapai setengah piring, nasi seperempatnya dan lauk seperempatnya. Porsi makan itu juga disarankan bagi yang ingin menurunkan berat badan serta menurunkan kolesterol. "Kalau belum kenyang, boleh tambah nasi. Tambah lagi sayurannya. Termasuk mengurangi efek dari kolesterol, perbanyak saja sayuran," ujarnya.
Untuk santap siang, porsi makanan tidak perlu sebanyak sarapan. Kita juga bisa menyantap karbohidrat alternatif. Ia contohkan, dirinya kerap mengkonsumsi beberapa potong ubi jalar yang dimakan bersama salad dan buah. "Jangan lupa, plus sumber protein seperti telor atau ikan," kata dia. Sementara makan malam sebaiknya dilakukan sebelum jam tujuh dan berjarak minimal empat jam dari waktu tidur. Sebab, perut membutuhkan waktu beristirahat dari mencerna makanan. Di samping itu, ada kesalahan persepsi di sejumlah bagian masyarakat soal sarapan dan makan siang. Banyak yang masih menganggap makan siang perlu asupan lebih banyak daripada sarapan karena banyak kegiatan dilakukan di siang hari. "Makanan paling berat seharusnya makan pagi. Karena kan kita mau bekerja dan belajar," kata dia.*
1
Komentar