Pemuda Muhammadiyah Bali Ingatkan Jangan Golput
Sembari memperingati Milad ke-86 Pemuda Muhammadiyah Bali mengadakan diskusi politik dan kebangsaan terkait peran serta politik umat Islam dalam membangun Bali.
DENPASAR, NusaBali
Acara yang juga dirangkai dengan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dari MPR RI ini bertujuan sebagai salah satu wujud rasa syukur dan partisipasi Pemuda Muhammadiyah dalam penyadaran politik masyarakat.
Acara ini sendiri selain mengambil tema ‘Menggembirakan Keberagaman dan Memajukan Indonesia’ dan dihadiri oleh ratusan kader Pemuda Muhammadiyah se-Bali juga dihadiri oleh berbagai undangan dari ormas Islam se-Bali, salah satunya GP Ansor Bali. "Acara milad ini sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT, bahwa kita sudah 85 tahun hadir untuk umat dan bangsa," kata Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Bali, H Azizuddin, Rabu (2/4).
Ia juga mengaku bahwa pemilihan tema tersebut sebagai bagian dari implementasi dan kebulatan tekad Pemuda Muhammadiyah dalam menjaga tatanan keberagaman dan kebangsaan di Indonesia, khususnya Bali. "Ini tema kita memakmurkan keberagaman dan memajukan Indonesia. Ini sebagai implementasi dan kebulatan kami di Muhammadiyah sejak lama bahwa Pancasila ialah harga mati ya," paparnya.
Aziz mengaku bahwa pihaknya juga mendorong seluruh masyarakat Bali, khususnya umat Islam agar menjauhi praktik golput pada saat coblosan di 27 Juni 2018 mendatang. Pasalnya, partisipasi masyarakat, termasuk umat Islam di Bali sangat dibutuhkan dalam pembangunan demokrasi di Pulau Dewata selama lima tahun ke depan.
“Kami harap seluruh masyarakat, khususnya komponen umat Islam yang punya hak pilih di Bali agar tidak golput dan ikut menentukan arah demokrasi yang ada di Bali. Nah, kami harap nanti habis Lebaran kalau bisa segera kembali ke Bali untuk ikut berpartisipasi,” ajaknya di sela acara di Nirmala Convention and Hotel, Denpasar.
Sedangkan, dalam dialog itu sendiri menghadirkan tiga narasumber yakni, Budayawan asal Jembrana, H Masruhan, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Bali, H Bambang Santoso, dan Ketua MD KAHMI Kota Denpasar, Ahmad Baidhowi. *mao
Acara ini sendiri selain mengambil tema ‘Menggembirakan Keberagaman dan Memajukan Indonesia’ dan dihadiri oleh ratusan kader Pemuda Muhammadiyah se-Bali juga dihadiri oleh berbagai undangan dari ormas Islam se-Bali, salah satunya GP Ansor Bali. "Acara milad ini sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT, bahwa kita sudah 85 tahun hadir untuk umat dan bangsa," kata Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Bali, H Azizuddin, Rabu (2/4).
Ia juga mengaku bahwa pemilihan tema tersebut sebagai bagian dari implementasi dan kebulatan tekad Pemuda Muhammadiyah dalam menjaga tatanan keberagaman dan kebangsaan di Indonesia, khususnya Bali. "Ini tema kita memakmurkan keberagaman dan memajukan Indonesia. Ini sebagai implementasi dan kebulatan kami di Muhammadiyah sejak lama bahwa Pancasila ialah harga mati ya," paparnya.
Aziz mengaku bahwa pihaknya juga mendorong seluruh masyarakat Bali, khususnya umat Islam agar menjauhi praktik golput pada saat coblosan di 27 Juni 2018 mendatang. Pasalnya, partisipasi masyarakat, termasuk umat Islam di Bali sangat dibutuhkan dalam pembangunan demokrasi di Pulau Dewata selama lima tahun ke depan.
“Kami harap seluruh masyarakat, khususnya komponen umat Islam yang punya hak pilih di Bali agar tidak golput dan ikut menentukan arah demokrasi yang ada di Bali. Nah, kami harap nanti habis Lebaran kalau bisa segera kembali ke Bali untuk ikut berpartisipasi,” ajaknya di sela acara di Nirmala Convention and Hotel, Denpasar.
Sedangkan, dalam dialog itu sendiri menghadirkan tiga narasumber yakni, Budayawan asal Jembrana, H Masruhan, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Bali, H Bambang Santoso, dan Ketua MD KAHMI Kota Denpasar, Ahmad Baidhowi. *mao
Komentar