Prabowo: Survei Tergantung Siapa Bayar
Survei Indikator, yang dirilis pada Kamis (3/5), menyatakan hasil elektabilitas Jokowi 51,90%, sedangkan Prabowo 19,20%
BLITAR, NusaBali
Survei Indikator Politik merekam elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kandidat incumbent di Pilpres 2019 jauh meninggalkan rivalnya, Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto. Terkait hasil survei ini, Capres yang berpasangan dengan Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) pada Pilpres 2014 lalu ini, sebut survei tergantung siapa yang bayar.
"Hasil survei yang mana? Survei itu tergantung siapa yang bayar. Kita punya lembaga survei sendiri yang bagus," kata Prabowo menjawab pertanyaan soal elektabilitasnya di survei Indikator. Pernyataan itu disampaikan Prabowo setelah berziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Jumat (4/5). Survei Indikator yang dirilis pada, Kamis (3/5) menyatakan hasil elektabilitas Jokowi 51,90%, sedangkan Prabowo 19,20%.
Prabowo lalu ditanya soal cawapres. Dia menyatakan masih dalam proses memilih pendamping. "Tahun 2019 saya kira kita lakoni dengan baik. Calon wapres terbaik akan kita cari dan saat ini dalam proses," ujar mantan Danjen Kopassus itu dilansir detik.com. Lalu, kapan nama cawapres itu akan diumumkan? "Kamu itu dari mana sih? Kok seperti pertanyaan titipan gitu. Saat yang tepat akan diumumkan. Bukan sesuai kehendakmu, tapi sesuai kehendak rakyat," jawab Prabowo sambil tersenyum.
Dia lalu ditanya soal permintaan PKS agar cawapres pendampingnya diumumkan pada 13 Mei 2018. "Deadline apa, kamu itu yang bikin. Hubungan kami dengan PKS baik. Mungkin sebentar lagi saya akan naik kuda dengan Pak Shohibul Iman," ujar Prabowo. Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi menanggapi penilaian Prabowo itu.
"Siapa pun berhak mengeluarkan tafsir dan opininya atas survei yang kami rilis. Justru kalau Pak Prabowo membaca hasil survei kami sebanyak 76 slide, banyak peluang bagi beliau meningkatkan elektabilitasnya karena Prabowo sudah memiliki basis loyal pemilih hingga 29%," kata Burhanuddin, Jumat kemarin.
Survei Indikator, yang dirilis pada Kamis (3/5), menyatakan hasil elektabilitas Jokowi 51,9%, sedangkan Prabowo 19,2%. Ada pula nama lain, seperti Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo. "Lagi pula Prabowo belum memanaskan mesin sama sekali dan tiga tahun lebih tak melakukan kampanye sistematik, sedangkan Jokowi sebagai petahana sudah bekerja siang-malam," ujar Burhanuddin. Dia lalu menjelaskan survei Indikator Politik dilakukan sebelum Prabowo dideklarasikan sebagai capres. Jadi, menurut Burhanuddin, Prabowo masih bisa mengatasi ketertinggalan. *
Survei Indikator Politik merekam elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kandidat incumbent di Pilpres 2019 jauh meninggalkan rivalnya, Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto. Terkait hasil survei ini, Capres yang berpasangan dengan Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) pada Pilpres 2014 lalu ini, sebut survei tergantung siapa yang bayar.
"Hasil survei yang mana? Survei itu tergantung siapa yang bayar. Kita punya lembaga survei sendiri yang bagus," kata Prabowo menjawab pertanyaan soal elektabilitasnya di survei Indikator. Pernyataan itu disampaikan Prabowo setelah berziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Jumat (4/5). Survei Indikator yang dirilis pada, Kamis (3/5) menyatakan hasil elektabilitas Jokowi 51,90%, sedangkan Prabowo 19,20%.
Prabowo lalu ditanya soal cawapres. Dia menyatakan masih dalam proses memilih pendamping. "Tahun 2019 saya kira kita lakoni dengan baik. Calon wapres terbaik akan kita cari dan saat ini dalam proses," ujar mantan Danjen Kopassus itu dilansir detik.com. Lalu, kapan nama cawapres itu akan diumumkan? "Kamu itu dari mana sih? Kok seperti pertanyaan titipan gitu. Saat yang tepat akan diumumkan. Bukan sesuai kehendakmu, tapi sesuai kehendak rakyat," jawab Prabowo sambil tersenyum.
Dia lalu ditanya soal permintaan PKS agar cawapres pendampingnya diumumkan pada 13 Mei 2018. "Deadline apa, kamu itu yang bikin. Hubungan kami dengan PKS baik. Mungkin sebentar lagi saya akan naik kuda dengan Pak Shohibul Iman," ujar Prabowo. Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi menanggapi penilaian Prabowo itu.
"Siapa pun berhak mengeluarkan tafsir dan opininya atas survei yang kami rilis. Justru kalau Pak Prabowo membaca hasil survei kami sebanyak 76 slide, banyak peluang bagi beliau meningkatkan elektabilitasnya karena Prabowo sudah memiliki basis loyal pemilih hingga 29%," kata Burhanuddin, Jumat kemarin.
Survei Indikator, yang dirilis pada Kamis (3/5), menyatakan hasil elektabilitas Jokowi 51,9%, sedangkan Prabowo 19,2%. Ada pula nama lain, seperti Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo. "Lagi pula Prabowo belum memanaskan mesin sama sekali dan tiga tahun lebih tak melakukan kampanye sistematik, sedangkan Jokowi sebagai petahana sudah bekerja siang-malam," ujar Burhanuddin. Dia lalu menjelaskan survei Indikator Politik dilakukan sebelum Prabowo dideklarasikan sebagai capres. Jadi, menurut Burhanuddin, Prabowo masih bisa mengatasi ketertinggalan. *
Komentar