Diduga Hoax, Bangkai Lumba-lumba Terdampar di Perancak
Informasi penemuan bangkai anak lumba-lumba terdampar di Pantai Perancak, Desa Perancak, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, yang menyebar di media sosial (medsos), Minggu (6/5), diduga hoax.
NEGARA, NusaBali
Dugaan itu diperkuat keterangan sejumlah warga sekitar Pantai Perancak, termasuk sejumlah jajaran aparat desa setempat, yang memastikan tidak mendapati kepastian informasi tersebut.
Berdasar penelusuran NusaBali, informasi temuan bangkai lumba-lumba yang merupakan salah satu satwa dilindungi itu, salah satunya diposting akun instagram serta facebook ‘infojembrana’ pada Minggu siang kemarin. Dalam akun instagram ‘infojembrana’ tersebut, dicantumkan postingan mengenai informasi bangkai anak lumba-lumba terdampar di Pantai Perancak itu, bersumber dari akun instagram ‘krisnaputra76’ yang diketahui juga baru memposting informasi bersangkutan pada Minggu siang kemarin. Dalam postingan instagram ‘infojembrana’ yang mengutip postingan akun instagram ‘krisnaputra76’ itu, dicantamtukan kalimat ‘Ditemukan Lumba-lumba Mati di Pantai Karang Perancak Negara Bali, Dengan Kepala Bolong Kemungkinan Lumba-Lumba Ini Mati Terbawa Arus Diperkiraan Umur Lumba-Lumba Tersebut berusia 4 sampai 5 Bulanan’.
Hingga Minggu sore kemarin, postingan soal temuan bangkai lumba-lumba terdampar di instagram ‘infojembrana’ yang diikuti sebanyak 54.000 lebih pengikut itu, telah mendapat sebanyak 1.332 likes, dan 8 komentar. Dari 8 komentar itu, ada salah satu pengguna instagram yang menanyakan kebenaran informasi tersebut, namun tidak mendapat respons. Begitu juga ketika wartawan berusaha mengirimkan pesan kepada akun instagram ‘krisnaputra76’ yang pertama memposting informasi tersebut, tidak mendapat respons. Bahkan akun instagram ‘krisnaputra76’ yang sempat dapat diakses publik, tiba-tiba disetting privasi, sehingga tidak semua dapat melihat berbagai postingan ataupun informasi akun bersangkutan.
Informasi yang tersebar lewat medsos itu, semakin diragukan kebenarannya. Pasalnya, sejumlah warga sekitar Pantai Perancak yang sempat dihubungi NusaBali, tidak ada yang mengetahui informasi tersebut. Salah satunya, Koordinator Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih di Desa Perancak, I Wayan Anom Astika Jaya, yang sempat menelusuri informasi tersebut. Meskipun dari akun instagram ‘krisnaputra76’, postingan mengenai temuan bangkai lumba-lumba di Perancak dengan menampilkan dua buah foto itu, sempat mencantumkan lokasi postingannya, yakni di Kurma Asih Turtle Conservation, Desa Perancak, namun Anom Astika Jaya memastikan tidak ada mendengar informasi tersebut. “Tadi juga sudah saya cek ke warga di sini, tidak ada. Saya tanya juga muda-mudi di sini, tidak ada kenal yang posting informasi itu. Biasanya, kalau ada temuan bangkai satwa dilindungi di sini, warga pasti tahu, dan biasanya langsung mengabarkan ke kami. Kemungkinan bohong informasinya itu,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Perbekel Perancak I Nyoman Wijana, Minggu kemarin. Pihaknya yang juga sempat mendengar informasi temuan bangkai lumba-lumba di wilayahnya itu, sudah mengecek ke jajaran kelian banjar termasuk para warga nelayan sekitar Perancak, namun memang tidak ada sama sekali mengetahui kebenaran informasi tersebut.
“Tidak ada yang tahu. Itu yang membuat kiriman ke medsos, sempat kami cek, dan bukan orang Perancak. Kalau memang benar ada begitu, pasti warga tahu, dan ada laporannya. Kemungkinan hoax, dibuat-buat sama orang tidak bertanggungjawab. Mungkin orang iseng-iseng buat sensasi,” ujarnya. *ode
Dugaan itu diperkuat keterangan sejumlah warga sekitar Pantai Perancak, termasuk sejumlah jajaran aparat desa setempat, yang memastikan tidak mendapati kepastian informasi tersebut.
Berdasar penelusuran NusaBali, informasi temuan bangkai lumba-lumba yang merupakan salah satu satwa dilindungi itu, salah satunya diposting akun instagram serta facebook ‘infojembrana’ pada Minggu siang kemarin. Dalam akun instagram ‘infojembrana’ tersebut, dicantumkan postingan mengenai informasi bangkai anak lumba-lumba terdampar di Pantai Perancak itu, bersumber dari akun instagram ‘krisnaputra76’ yang diketahui juga baru memposting informasi bersangkutan pada Minggu siang kemarin. Dalam postingan instagram ‘infojembrana’ yang mengutip postingan akun instagram ‘krisnaputra76’ itu, dicantamtukan kalimat ‘Ditemukan Lumba-lumba Mati di Pantai Karang Perancak Negara Bali, Dengan Kepala Bolong Kemungkinan Lumba-Lumba Ini Mati Terbawa Arus Diperkiraan Umur Lumba-Lumba Tersebut berusia 4 sampai 5 Bulanan’.
Hingga Minggu sore kemarin, postingan soal temuan bangkai lumba-lumba terdampar di instagram ‘infojembrana’ yang diikuti sebanyak 54.000 lebih pengikut itu, telah mendapat sebanyak 1.332 likes, dan 8 komentar. Dari 8 komentar itu, ada salah satu pengguna instagram yang menanyakan kebenaran informasi tersebut, namun tidak mendapat respons. Begitu juga ketika wartawan berusaha mengirimkan pesan kepada akun instagram ‘krisnaputra76’ yang pertama memposting informasi tersebut, tidak mendapat respons. Bahkan akun instagram ‘krisnaputra76’ yang sempat dapat diakses publik, tiba-tiba disetting privasi, sehingga tidak semua dapat melihat berbagai postingan ataupun informasi akun bersangkutan.
Informasi yang tersebar lewat medsos itu, semakin diragukan kebenarannya. Pasalnya, sejumlah warga sekitar Pantai Perancak yang sempat dihubungi NusaBali, tidak ada yang mengetahui informasi tersebut. Salah satunya, Koordinator Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih di Desa Perancak, I Wayan Anom Astika Jaya, yang sempat menelusuri informasi tersebut. Meskipun dari akun instagram ‘krisnaputra76’, postingan mengenai temuan bangkai lumba-lumba di Perancak dengan menampilkan dua buah foto itu, sempat mencantumkan lokasi postingannya, yakni di Kurma Asih Turtle Conservation, Desa Perancak, namun Anom Astika Jaya memastikan tidak ada mendengar informasi tersebut. “Tadi juga sudah saya cek ke warga di sini, tidak ada. Saya tanya juga muda-mudi di sini, tidak ada kenal yang posting informasi itu. Biasanya, kalau ada temuan bangkai satwa dilindungi di sini, warga pasti tahu, dan biasanya langsung mengabarkan ke kami. Kemungkinan bohong informasinya itu,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Perbekel Perancak I Nyoman Wijana, Minggu kemarin. Pihaknya yang juga sempat mendengar informasi temuan bangkai lumba-lumba di wilayahnya itu, sudah mengecek ke jajaran kelian banjar termasuk para warga nelayan sekitar Perancak, namun memang tidak ada sama sekali mengetahui kebenaran informasi tersebut.
“Tidak ada yang tahu. Itu yang membuat kiriman ke medsos, sempat kami cek, dan bukan orang Perancak. Kalau memang benar ada begitu, pasti warga tahu, dan ada laporannya. Kemungkinan hoax, dibuat-buat sama orang tidak bertanggungjawab. Mungkin orang iseng-iseng buat sensasi,” ujarnya. *ode
1
Komentar