Kader NasDem Tolak PAS-Sutji
Dukungan NasDem untuk pasangan incumbent dari PDIP, Putu Agus Suradnyana-dr Nyoman Sutjidra (PAS-Sutji), untuk tarung Pilkada Buleleng 2017, belum bulat.
Pendaftaran Pasangan Calon Dibuka KPU, Agustus 2016
SINGARAJA, NusaBali
Indikasinya, anggota Fraksi Panca Bayu DPRD Bali dari NasDem Dapil Buleleng, Nyoman Tirtawan, justru tolak PAS-Sutji.
Menurut Nyoman Tirtawan, DPW NasDem Provinsi Bali harus membuktikan dulu dengan survei, sebelum menyatakan dukungan terhadap PAS-Sutji, pasangan incumbent yang kini masih menjabat Bupati-Wakil Bupati Buleleng 2012-2017. Tirtawan pun beda pandangan dengan partainya, NasDem, yang disebut-sebut merapat ke PDIP untuk usung PAS-Sutji sebagai Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup) Buleleng ke Pilkada, 15 Februari 2017 mendatang.
"Kalau figur memang dikehendaki rakyat Buleleng, itu yang kita dukung. Kita membentuk negarawan, bukan bangsawan. Terus terang, saya beda pandangan kalau soal dukungan ke PAS-Sutji di Buleleng," tegas Tirtawan kepada NusaBali di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa (2/3).
Tirtawan menegaskan, Partai NasDem selalu mencari pemimpin berpatokan dengan konsep-konsep yang jelas, terukur, dan terarah. "Itulah cita-cita Partai NasDem. Kita naik jadi politisi untuk negara, bukan kepentingan pribadi. Jadi, suara dan aspirasi rakyat itu yang didengar," ujar Tirtawan yang kini duduk di Komisi I DPRD Bali 2014-2019.
Makanya, kata Tirtawan, soal dukungan NasDem ke paket incumbent PAS-Sutji di Buleleng, itu tergantung survei. Dalam hal ini, survei empirik harus dipakai. Sampai saat ini, survei belum ada untuk Pilkada Buleleng 2017.
Kalau toh nanti NasDem dukung PAS-Sutji di Pilkada Buleleng 2017, Tirtawan mengatakan tidak mau berandai-andai. "Kalau PAS-Sutji didukung Partai NasDem, ya tentu kita akan lihat dulu faktanya," tandas politisi NasDem asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng yang baru satu periode duduk di DPRD Bali ini.
Tirtawan menyebutkan, dirinya tidak ada berseberangan dengan Putu Agus Suradnyana, Ketua DPC PDIP Buleleng yang menjabat Bupati Buleleng 2012-2017 dan kembali diusung PDIP menjadi Cabup Buleleng ke Pilkada 2017. Secara personal, Tirtawan mengaku tidak ada berhadap-hadapan dengan Agus Suradnyana.
“Saya berhadapan dengan kebijakannya yang menurut saya dan aspirasi masyarakat, banyak yang belum pas. Angka kemiskinan di Buleleng masih banyak, sekitar 40.000 orang. Saya rasa, harus realistis kita cari pemimpin," kata Tirtawan.
Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Selasa kemarin, Ketua DPW NasDem Bali, IB Oka Gunastawa, menyatakan partainya memang belum memantapkan posisi koalisi untuk Pilkada Buleleng 2017. "Kan kita belum final koalisinya. Jadi, masih komunikasi dengan partai lain, termasuk PDIP," tegas Oka Gunastawa.
NasDem sendiri sebelumnya disebut-sebut telah merapat ke barisaan PDIP, sepekan lalu, untuk ikut usung PAS-Sutji di Buleleng. NasDem saat ini memiliki 4 kursi DPRD Buleleng (8,89 persen suara parlemen). Belakangan, Partai Hanura yang memiliki 6 kursi DPRD Buleleng (kuasai 13,33 persen suara parlemen) juga disebut-sebut ikut arahkan dukungan ke PAS-Sutji.
Nantinya, kalau jadi berkoalisi, NasDem dan Hanura akan bahu membahu dengan PDIP yang punya 15 kursi DPRD Buleleng (kuasai 33,33 persen suara parlemen) dalam memenangkan PAS-Sutji di Pilkada 2017. Mereka kemungkinan akan tarung head to head melawan Koalisi Bali Mandara (KBM), yang beranggotakan Golkar-Gerindra-Demokrat. Golkar memiliki 7 kursi DPRD Buleleng (kuasai 15,57 persen suara parlemen), sementara Gerindra dan Demokrat masing-masing memiliki 6 kursi DPRD Buleleng (kuasai 13,33 persen suara parlemen).
Sementara itu, KPU Buleleng sudah ancang-acang memulai tahapan dari Gong Demokrasi Pilkada 2017. Sesuai tahapan yang dirancang KPU, pendaftaran pasangan Cabup-Cawabup diagendakan 14 Agustus 2016 (untuk jalur Perseorangan) 1 Oktober 2016 (untuk calon yang diusung parpol atau gabungan parpol). Sedangkan coblosn Pilkada Buleleng akan digelar 15 Februari 2017.
Menurut Ketua KPU Buleleng, I Gede Suardana, tahapan Pilkada 2017 sudah akan dimulai per 27 April 2016 depan, diawali dengan tahap penyusunan program dan anggaran. Dua bulan kemudian, 23 Juni 2016, dilanjut ke tahap pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS).
“Memang ini masih sementara, tapi 90 persen lebih tahapan tersebut sudah pasti. Kita masih tunggu keputusan KPU Pusat,” terang Suardana di Singaraja, Selasa kemarin.
Suardana menegaskan, pendaftaran Bakal Cabup-Cawabup Buleleng dari jalur Perseorangan akan dibuka KPU lebih awal per 14 Agustus 2016, karena pihaknya harus memverifikasi jumlah dukungannya. Sesuai ketentuan, jumlah dukungan KTP bagi pasangan calon Independen mencapai 7,5 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Di Buleleng, jumlah minimal dukungan KTP bagi calon Independen diperkirakan mencapai 42.000. Sedangkan jumlah pemilih di Pilkada Buleleng 2017 diperkiarakan mencapai 537.000 orang.
Sedangkan pendaftaran pasangan Bakal Cabup-Cawabup Buleleng dario parpol atau gabungan parpol ke KPU, baru akan dilakukan 1 Oktober 2016. Sementara penetapan pasangan calon baru dilakukan per 31 Oktober 2016. “Pendaftaran balon Independen atau Perseorangan perlu waktu lebih lama, karena kami harus memverifikasi dukungan KTP mereka,” ujar Suardana yang mantan wartawan NusaBali. 7 nat,k19
Komentar