Peternak Enggan Asuransikan Sapi
Program Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) di Klungkung sepi peminat.
SEMARAPURA, NusaBali
Karena peternak enggan mengasuransikan sapi dengan alasan sapi mereka selalu sehat. Tahun 2018, dari 42.476 ekor sapi di Klungkung, tak seekor pun didaftarkan pemiliknya untuk ikut AUTS. Hanya sapi dalam Program Simantri saja diasuransikan karena program ini sepaket dengan asuransi itu. Untuk ikut AUTS, peternak cukup membayar premi Rp 40.000/per ekor dalam setahun. Apabila sapi mati akibat terserang penyakit, maka peternaknya akan mendapat klaim Rp 10 juta/ekor. Peternak enggan untuk mengikuti program AUTS tersebut karena diprediksi tingkat kematian sapi di Klungkung akibat terserang penyakit, rendah. “Angka kematian sapi di bawah lima persen. Jadi peternak masih menganggap asuransi sapi ini tidak begitu perlu,” ujar Kepala Dinas Pertanian (Distan) Klungkung Ida Bagus Gde Juanida, Minggu (6/5). Kendati sepi peminat, pihaknya terus mendorong agar para peternak mau mengasuransikan sapinya melalui kegiatan sosialisasi.
Kata dia, peternak hanya membayar premi hanya Rp 40 ribu per ekor dalam setahun, sapi milik peternak ini dilindungi dengan klaim asuransi Rp 10 juta per ekor. Sebenarnya premi yang harus dibayarkan Rp 200.000. Namun karena telah dibayarkan 80 persen oleh Kementan, maka peternak hanya membayar 20 persennya saja. Maka program ini menguntungkan peternak. “Kuota AUTS 400 ekor sapi ini untuk Klungkung hingga saat ini belum digunakan,” katanya. *wan
Kata dia, peternak hanya membayar premi hanya Rp 40 ribu per ekor dalam setahun, sapi milik peternak ini dilindungi dengan klaim asuransi Rp 10 juta per ekor. Sebenarnya premi yang harus dibayarkan Rp 200.000. Namun karena telah dibayarkan 80 persen oleh Kementan, maka peternak hanya membayar 20 persennya saja. Maka program ini menguntungkan peternak. “Kuota AUTS 400 ekor sapi ini untuk Klungkung hingga saat ini belum digunakan,” katanya. *wan
1
Komentar