Jelang Puasa, Menteri Perdagangan Pantau Pasar di Badung
Jelang bulan puasa Ramadhan, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memantau harga komoditas pangan di Pasar Kuta 2, di Jalan Blambangan, Kecamatan Kuta, dan Pasar Desa Adat Jimbaran di Jalan Uluwatu I, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Selasa (8/5).
MANGUPURA, NusaBali
Mendag tiba di Pasar Kuta 2 sekitar pukul 09.00 Wita dan langsung berinteraksi dengan para pedagang. Selanjutnya langsung menuju Pasar Adat Jimbaran pada pukul 10.00 Wita. Pada kunjungan ini Mendag didampingi oleh Direktur Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Widayanti, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Kadis Koperasi Badung Ketut Karpiana, Camat Kuta Selatan Made Widiana, Kasatpol PP IGAK Suryanegara, dan perangkat masing-masing kelurahan.
Mendag Enggartiasto Lukita mengaku dari hasil pantauannya di dua pasar tersebut semua harga terkendali. Komoditas yang harganya tak stabil adalah bawang putih. “Hari ini (kemarin) saya melakukan tinjauan pasar yakni Pasar Kuta 2 dan Pasar Desa Adat Jimbaran. Beras, gula, minyak goreng, dan lain-lain semuanya stabil. Dari pantauan saya, minyak goreng harga Rp 11.000 per liter, tetapi yang setengah liter Rp 6.500. Karena warung membeli dalam jumlah sedikit maka dijual Rp 6.500 (per setengah liter). Inilah yang menjadi persoalan,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu hal yang akan dilakukan pemerintah adalah mengangkat pedagang tradisional dan pedagang warung pada area yang sama, yaitu dari akses perolehan barang. Jadi barang bisa diperoleh dengan harga yang sama. Kalau hal itu tak teratasi maka pedagang kecil akan kalah bersaing.
“Ini secara bertahap kami akan lakukan. Nanti semua akan kami coba benahi, tetapi tentu tak bisa seketika. Itulah yang bapak Presiden mintakan, yakni ekonomi kerakyatan dan ekonomi yang berkeadilan. Nanti akan kami coba melakukanya secara bertahap,” paparnya.
Ditanya terkait strategi untuk menjaga harga komoditas saat Ramadhan nanti, dia mengaku dengan penjagaan suplai sehingga stok terjamin. Selain itu semua akan dikontrol.
“Saya minta para kadis di kabupaten/kota terus memantau. Nantinya kami akan menurunkan satgas pendamping dari kepolisian. Tidak dalam artian represif. Tetapi kalau memang terjadi kelangkaan akibat penimbunan, maka itu akan kami lakukan penindakan,” tegasnya.
Dia mengaku tinjauan pasar ini dilakukan di seluruh provinsi. Saat ini sudah dilakukan di 32 provinsi. “Kami tak hanya sekali turun. Tetapi akan terus turun pada saat yang ditentukan. Nanti ada safari Ramadhan. Ada 200 staf dari Kemendag akan turun ke daerah-daerah. Saat ini semuanya terjamin. Bulog terjamin. Kami yakin hingga lebaran terjamin. Apalagi saat ini dirut (Bulog) baru, polisi pula,” ungkapnya.
Wakil Bupati Ketut Suiasa mengatakan kunjungan Mendag Enggartiasto Lukita adalah untuk memonitor distribusi, suplai, ketersediaan bahan baku, dan kestabilan harga di pasar. Dia mengaku pemantauan ini dilakukan dalam rangka menyambut puasa dan Idul Fitri.
“Astungkara dari hasil pantauan semuanya masih dalam kondisi sangat baik. Dari segi ketersediaan bahan baku sudah tersedia. Bahkan untuk beras hingga 6 bulan ke depan Bulog sudah menyediakannya. Sementara bahan lain seperti cabai, beras, minyak goreng, cukup tersedia di pasar. Sementara harganya stabil. Tak terjadi peningkatan. Bahkan ada beberapa barang yang harganya turun,” tutur pejabat asal Pecatu, Kuta Selatan, ini.
Arahan dari Pak Menteri, menurut Wabup Suiasa, untuk menjaga kontinuitas kondisi. Pertama dari suplai terhadap barang-barang untuk dipastikan selalu terjamin. Bulog diminta untuk menjaga dan memastikan suplai beras medium. Sehingga harga dapat dikendalikan. “Jika terjadi gejolak harga, intervensi dari bulog harus segera dilakukan. Kami di Badung akan selalu melakukan monitoring bersama dengan tim TPID sehingga lonjakan harga tak berpengaruh terhadap inflasi ke depanya,” paparnya. *p
Mendag tiba di Pasar Kuta 2 sekitar pukul 09.00 Wita dan langsung berinteraksi dengan para pedagang. Selanjutnya langsung menuju Pasar Adat Jimbaran pada pukul 10.00 Wita. Pada kunjungan ini Mendag didampingi oleh Direktur Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Widayanti, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Kadis Koperasi Badung Ketut Karpiana, Camat Kuta Selatan Made Widiana, Kasatpol PP IGAK Suryanegara, dan perangkat masing-masing kelurahan.
Mendag Enggartiasto Lukita mengaku dari hasil pantauannya di dua pasar tersebut semua harga terkendali. Komoditas yang harganya tak stabil adalah bawang putih. “Hari ini (kemarin) saya melakukan tinjauan pasar yakni Pasar Kuta 2 dan Pasar Desa Adat Jimbaran. Beras, gula, minyak goreng, dan lain-lain semuanya stabil. Dari pantauan saya, minyak goreng harga Rp 11.000 per liter, tetapi yang setengah liter Rp 6.500. Karena warung membeli dalam jumlah sedikit maka dijual Rp 6.500 (per setengah liter). Inilah yang menjadi persoalan,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu hal yang akan dilakukan pemerintah adalah mengangkat pedagang tradisional dan pedagang warung pada area yang sama, yaitu dari akses perolehan barang. Jadi barang bisa diperoleh dengan harga yang sama. Kalau hal itu tak teratasi maka pedagang kecil akan kalah bersaing.
“Ini secara bertahap kami akan lakukan. Nanti semua akan kami coba benahi, tetapi tentu tak bisa seketika. Itulah yang bapak Presiden mintakan, yakni ekonomi kerakyatan dan ekonomi yang berkeadilan. Nanti akan kami coba melakukanya secara bertahap,” paparnya.
Ditanya terkait strategi untuk menjaga harga komoditas saat Ramadhan nanti, dia mengaku dengan penjagaan suplai sehingga stok terjamin. Selain itu semua akan dikontrol.
“Saya minta para kadis di kabupaten/kota terus memantau. Nantinya kami akan menurunkan satgas pendamping dari kepolisian. Tidak dalam artian represif. Tetapi kalau memang terjadi kelangkaan akibat penimbunan, maka itu akan kami lakukan penindakan,” tegasnya.
Dia mengaku tinjauan pasar ini dilakukan di seluruh provinsi. Saat ini sudah dilakukan di 32 provinsi. “Kami tak hanya sekali turun. Tetapi akan terus turun pada saat yang ditentukan. Nanti ada safari Ramadhan. Ada 200 staf dari Kemendag akan turun ke daerah-daerah. Saat ini semuanya terjamin. Bulog terjamin. Kami yakin hingga lebaran terjamin. Apalagi saat ini dirut (Bulog) baru, polisi pula,” ungkapnya.
Wakil Bupati Ketut Suiasa mengatakan kunjungan Mendag Enggartiasto Lukita adalah untuk memonitor distribusi, suplai, ketersediaan bahan baku, dan kestabilan harga di pasar. Dia mengaku pemantauan ini dilakukan dalam rangka menyambut puasa dan Idul Fitri.
“Astungkara dari hasil pantauan semuanya masih dalam kondisi sangat baik. Dari segi ketersediaan bahan baku sudah tersedia. Bahkan untuk beras hingga 6 bulan ke depan Bulog sudah menyediakannya. Sementara bahan lain seperti cabai, beras, minyak goreng, cukup tersedia di pasar. Sementara harganya stabil. Tak terjadi peningkatan. Bahkan ada beberapa barang yang harganya turun,” tutur pejabat asal Pecatu, Kuta Selatan, ini.
Arahan dari Pak Menteri, menurut Wabup Suiasa, untuk menjaga kontinuitas kondisi. Pertama dari suplai terhadap barang-barang untuk dipastikan selalu terjamin. Bulog diminta untuk menjaga dan memastikan suplai beras medium. Sehingga harga dapat dikendalikan. “Jika terjadi gejolak harga, intervensi dari bulog harus segera dilakukan. Kami di Badung akan selalu melakukan monitoring bersama dengan tim TPID sehingga lonjakan harga tak berpengaruh terhadap inflasi ke depanya,” paparnya. *p
Komentar