550-an Peserta Tidak Hadir
Sesuai jadwal, pengumuman kelulusan SBMPTN akan diumumkan serentak pada 3 Juli 2018 mendatang
SBMPTN Panlok 63 Denpasar
DENPASAR, NusaBali
Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) diikuti secara antusias oleh peserta di Panitia Lokal (Panlok) 63 Denpasar, Selasa (8/5). Salah seorang peserta, Putu Ayu Arista, 17, mengaku deg-degan mengikuti ujian SBMPTN agar bisa diterima kuliah di Universitas Udayana.
Pelaksanaan SBMPTN di Panlok 63 Denpasar dilakukan di tiga tempat, yakni Universitas Udayana Kampus Sudirman Denpasar dan Kampus Bukit Jimbaran, serta di kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Karena memilih mengikuti kelompok campuran antara Sosial Humaniora (Soshum) serta Sains dan Teknologi (Saintek), Putu Arista mendapat ruangan di ISI Denpasar.
Alumni SMAN 5 Denpasar itu mengaku agak grogi saat ujian berlangsung. Apalagi soal Matematika cukup sulit baginya. “Soal-soal Matematika cukup sulit. Terutama soal hitungannya banyak, meski waktunya cukup,” ceritanya saat ditemui di ISI Denpasar, kemarin.
Meski Putu Arista mengaku sudah mempersiapkan sejak jauh-jauh hari dengan mengikuti bimbingan belajar, tetap saja dia merasa deg-degan. Namun dia bersyukur, tatkala ujian bisa diselesaikan dengan baik. Dirinya mencari jurusan Manajemen di Unud, namun ikut tes pada kelompok campuran.
Sebelumnya, Panlok 63 Denpasar menerima sebanyak 10.493 peserta yang terbagi menjadi tiga kelompok. Sebanyak 4.101 peserta memilih jurusan dalam kelompok Sains dan Teknologi (Saintek), 5.017 yang memilih jurusan dalam kelompok Sosial dan Humaniora (Soshum) serta kelompok campuran antara Soshum dan Saintek sebanyak 1.375 orang. Namun, setelah pelaksanaan ujian SBMPTN kemarin, presentase kehadiran tidak mencapai 100 persen.
Menurut data dari Panitia Panlok 63 Denpasar, prosentase kehadiran kelompok ujian Saintek hampir 95 persen atau dari 4.101 peserta sebanyak 205 orang tidak hadir. Sementara pada kelompok ujian Soshum, sekitar 260 orang yang tidak hadir dari 5.017 peserta. Jika dipresentasikan kehadiran sebesar 94,5 persen. Kondisi ini juga tidak jauh berbeda dengan kelompok ujian campuran yang presentase kehadirannya sebesar 92 persen. Dari 1.375 peserta, 100-an orang tidak hadir.
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Udayana (Unud) yang juga panitia Panlok 63 Denpasar, Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara mengatakan, meski ada peserta yang tidak hadir, ujian berjalan lancar tanpa kendala yang berarti. “Semua berjalan seperti apa yang kita rencanakan. Sekarang sudah proses packing dan berkas akan segera dikirim lewat cargo udara,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa kemarin.
Selain SBMPTN, kemarin juga dilaksanakan daftar ulang bagi peserta yang lulus SNMPTN di Unud. Namun ternyata, dari 1.396 peserta yang lulus, kedatangan hanya 80 persen. Artinya ada 200 orang yang tidak datang untuk daftar ulang kemarin. Sehingga secara otomatis 200 orang itu langsung dinyatakan gugur. “Namun ada sekitar 70 orang yang datang namun menemui kendala, seperti tidak membawa raport asli dan beberapa kendala lainnya. Nah, kita ini kita diskusikan dengan pimpinan. Nah, penyetoran raport asli itu kami tunggu sampai 21 Mei,” katanya.
Dikatakan, sisa 200 peserta yang gugur itu akan dimasukkan dalam kuota daya tampung SBMPTN, sehingga dari kuota daya tampung SBMPTN yang ditetapkan sebelumnya sebanyak 1.295 orang akan ditambahkan sebanyak 200 orang. “Sekarang peraturan membenarkan demikian, karena kami mendapat arahan dari pusat seperti itu. Sehingga kami akan luluskan yang SBMPTN ditambahkan kuota lagi 200 orang,” terangnya.
Sesuai jadwal, pengumuman kelulusan SBMPTN akan diumumkan serentak pada 3 Juli 2018 mendatang. Namun sebelum pengumuman itu, Unud sendiri akan membuka pendaftaran jalur Mandiri yang saat ini sudah dirapatkan. “Kami sedang rapatkan dan sosialisasi ke adik-adik untuk pendaftaran jalur Mandiri. Jika ada peserta yang merasa tidak yakin lulus SBMPTN, bisa mendaftar lebih awal. Nantinya, kita akan adakan ujian tulis secara mandiri juga,” tandasnya. *ind
DENPASAR, NusaBali
Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) diikuti secara antusias oleh peserta di Panitia Lokal (Panlok) 63 Denpasar, Selasa (8/5). Salah seorang peserta, Putu Ayu Arista, 17, mengaku deg-degan mengikuti ujian SBMPTN agar bisa diterima kuliah di Universitas Udayana.
Pelaksanaan SBMPTN di Panlok 63 Denpasar dilakukan di tiga tempat, yakni Universitas Udayana Kampus Sudirman Denpasar dan Kampus Bukit Jimbaran, serta di kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Karena memilih mengikuti kelompok campuran antara Sosial Humaniora (Soshum) serta Sains dan Teknologi (Saintek), Putu Arista mendapat ruangan di ISI Denpasar.
Alumni SMAN 5 Denpasar itu mengaku agak grogi saat ujian berlangsung. Apalagi soal Matematika cukup sulit baginya. “Soal-soal Matematika cukup sulit. Terutama soal hitungannya banyak, meski waktunya cukup,” ceritanya saat ditemui di ISI Denpasar, kemarin.
Meski Putu Arista mengaku sudah mempersiapkan sejak jauh-jauh hari dengan mengikuti bimbingan belajar, tetap saja dia merasa deg-degan. Namun dia bersyukur, tatkala ujian bisa diselesaikan dengan baik. Dirinya mencari jurusan Manajemen di Unud, namun ikut tes pada kelompok campuran.
Sebelumnya, Panlok 63 Denpasar menerima sebanyak 10.493 peserta yang terbagi menjadi tiga kelompok. Sebanyak 4.101 peserta memilih jurusan dalam kelompok Sains dan Teknologi (Saintek), 5.017 yang memilih jurusan dalam kelompok Sosial dan Humaniora (Soshum) serta kelompok campuran antara Soshum dan Saintek sebanyak 1.375 orang. Namun, setelah pelaksanaan ujian SBMPTN kemarin, presentase kehadiran tidak mencapai 100 persen.
Menurut data dari Panitia Panlok 63 Denpasar, prosentase kehadiran kelompok ujian Saintek hampir 95 persen atau dari 4.101 peserta sebanyak 205 orang tidak hadir. Sementara pada kelompok ujian Soshum, sekitar 260 orang yang tidak hadir dari 5.017 peserta. Jika dipresentasikan kehadiran sebesar 94,5 persen. Kondisi ini juga tidak jauh berbeda dengan kelompok ujian campuran yang presentase kehadirannya sebesar 92 persen. Dari 1.375 peserta, 100-an orang tidak hadir.
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Udayana (Unud) yang juga panitia Panlok 63 Denpasar, Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara mengatakan, meski ada peserta yang tidak hadir, ujian berjalan lancar tanpa kendala yang berarti. “Semua berjalan seperti apa yang kita rencanakan. Sekarang sudah proses packing dan berkas akan segera dikirim lewat cargo udara,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa kemarin.
Selain SBMPTN, kemarin juga dilaksanakan daftar ulang bagi peserta yang lulus SNMPTN di Unud. Namun ternyata, dari 1.396 peserta yang lulus, kedatangan hanya 80 persen. Artinya ada 200 orang yang tidak datang untuk daftar ulang kemarin. Sehingga secara otomatis 200 orang itu langsung dinyatakan gugur. “Namun ada sekitar 70 orang yang datang namun menemui kendala, seperti tidak membawa raport asli dan beberapa kendala lainnya. Nah, kita ini kita diskusikan dengan pimpinan. Nah, penyetoran raport asli itu kami tunggu sampai 21 Mei,” katanya.
Dikatakan, sisa 200 peserta yang gugur itu akan dimasukkan dalam kuota daya tampung SBMPTN, sehingga dari kuota daya tampung SBMPTN yang ditetapkan sebelumnya sebanyak 1.295 orang akan ditambahkan sebanyak 200 orang. “Sekarang peraturan membenarkan demikian, karena kami mendapat arahan dari pusat seperti itu. Sehingga kami akan luluskan yang SBMPTN ditambahkan kuota lagi 200 orang,” terangnya.
Sesuai jadwal, pengumuman kelulusan SBMPTN akan diumumkan serentak pada 3 Juli 2018 mendatang. Namun sebelum pengumuman itu, Unud sendiri akan membuka pendaftaran jalur Mandiri yang saat ini sudah dirapatkan. “Kami sedang rapatkan dan sosialisasi ke adik-adik untuk pendaftaran jalur Mandiri. Jika ada peserta yang merasa tidak yakin lulus SBMPTN, bisa mendaftar lebih awal. Nantinya, kita akan adakan ujian tulis secara mandiri juga,” tandasnya. *ind
Komentar