Pola Satu Jalur Bakal Percepat Pembangunan di Klungkung
Pola Satu Jalur Bakal Percepat Pembangunan di Klungkung
DENPASAR, NusaBali
Hadir di pertemuan yang digelar di Balai Subak Desa Pakraman Lepang, di antaranya pasangan Cabup-Cawabup Klungkung nomor urut 1, Tjokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia (Bagia), Sekretaris Tim Pemenangan KBS-Ace Provinsi Bali, IGN Alit Kesuma Kelakan, anggota Fraksi PDIP DPRD Klungkung, anggota Fraksi PDIP DPRD Bali dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Pada kesempatan itu, Koster alias Koster Bali Satu (KBS) memaparkan pentingnya pola satu jalur kepemimpinan untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Klungkung. Untuk itu, ia menekankan pentingnya memilih Gubernur Bali pada Pilkada 27 Juni 2018 yang mampu menyatukan seluruh kekuatan dan potensi yang ada di Bali.
"Baik tatanan masyarakatnya, maupun struktur politik dan pemerintahannya di seluruh Bali," kata KBS. Saat ini, KBS melanjutkan, masing-masing kabupaten/kota di Bali jalan sendiri-sendiri membangun daerahnya. Sementara kemampuan finansial dan masalah yang dihadapi juga berbeda-beda. Oleh karenanya, ada kabupaten yang dengan cepat mengatasi persoalan yang dihadapinya. Namun, ada pula kabupaten/kota yang lambat menyelesaikan persoalannya.
Salah satunya adalah Kabupaten Klungkung. "Klungkung ini PAD-nya (Pendapatan Asli Daerah) kecil, hanya Rp 150 miliar. Maka dibutuhkan dukungan finansial dari pemerintah di atasnya seperti provinsi dan pusat agar pembangunan di Klungkung bisa dipercepat," ujarnya.
Jika perbedaan potensi mengurus wilayahnya tak dipersatukan, Koster menyebut bukan tak mungkin timbul persoalan baru seperti ketimpangan dan perbedaan pembangunan, baik dalam hal infrastruktur, kebudayaan, pertanian, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Selama ini, kondisi itu yang terjadi lantaran tak ada yang menyeimbangkan dan menjadi jembatan persoalan tersebut.
Menurut Koster, luas wilayah Klungkung yang tak terlalu luas membuatnya tak begitu rumit menuntaskan persoalan infrastruktur jalan. "Di Klungkung ini kan wilayahnya kecil, Klungkung daratan dan Nusa Penida. Dengan melihat luasan wilayah ini, 2019 jalan desa se-Bali itu hotmix semua. Itu target saya dan Klungkung jadi prioritas, baik di daratan maupun Nusa Penida," kata Koster di hadapan ratusan warga. *
Hadir di pertemuan yang digelar di Balai Subak Desa Pakraman Lepang, di antaranya pasangan Cabup-Cawabup Klungkung nomor urut 1, Tjokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia (Bagia), Sekretaris Tim Pemenangan KBS-Ace Provinsi Bali, IGN Alit Kesuma Kelakan, anggota Fraksi PDIP DPRD Klungkung, anggota Fraksi PDIP DPRD Bali dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Pada kesempatan itu, Koster alias Koster Bali Satu (KBS) memaparkan pentingnya pola satu jalur kepemimpinan untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Klungkung. Untuk itu, ia menekankan pentingnya memilih Gubernur Bali pada Pilkada 27 Juni 2018 yang mampu menyatukan seluruh kekuatan dan potensi yang ada di Bali.
"Baik tatanan masyarakatnya, maupun struktur politik dan pemerintahannya di seluruh Bali," kata KBS. Saat ini, KBS melanjutkan, masing-masing kabupaten/kota di Bali jalan sendiri-sendiri membangun daerahnya. Sementara kemampuan finansial dan masalah yang dihadapi juga berbeda-beda. Oleh karenanya, ada kabupaten yang dengan cepat mengatasi persoalan yang dihadapinya. Namun, ada pula kabupaten/kota yang lambat menyelesaikan persoalannya.
Salah satunya adalah Kabupaten Klungkung. "Klungkung ini PAD-nya (Pendapatan Asli Daerah) kecil, hanya Rp 150 miliar. Maka dibutuhkan dukungan finansial dari pemerintah di atasnya seperti provinsi dan pusat agar pembangunan di Klungkung bisa dipercepat," ujarnya.
Jika perbedaan potensi mengurus wilayahnya tak dipersatukan, Koster menyebut bukan tak mungkin timbul persoalan baru seperti ketimpangan dan perbedaan pembangunan, baik dalam hal infrastruktur, kebudayaan, pertanian, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Selama ini, kondisi itu yang terjadi lantaran tak ada yang menyeimbangkan dan menjadi jembatan persoalan tersebut.
Menurut Koster, luas wilayah Klungkung yang tak terlalu luas membuatnya tak begitu rumit menuntaskan persoalan infrastruktur jalan. "Di Klungkung ini kan wilayahnya kecil, Klungkung daratan dan Nusa Penida. Dengan melihat luasan wilayah ini, 2019 jalan desa se-Bali itu hotmix semua. Itu target saya dan Klungkung jadi prioritas, baik di daratan maupun Nusa Penida," kata Koster di hadapan ratusan warga. *
1
Komentar