155 Teroris Dibawa ke Nusakambangan
Pasca bunuh 5 polisi, 145 napi teroris menyerahkan diri tanpa syarat, sementara 10 lainnya menyerah setelag diserbu petugas
Operasi Penanganan Rusuh di Mako Brimob Berakhir Setelah 36 Jam
DEPOK, NusaBali
Operasi penanganan napi teroris yang bikin rusuh di Rutan Cabang Salemba Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat berakhir, Kamis (10/5) pagi pukul 07.15 WIB, setelah berlangsung selama 36 jam. Pasca rusuh, 155 napi teroris yang membunuh secara sadis 5 polisi dipindahkan penahanannya ke LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Wakapolri Komjen Syafruddin menyebutkan, jumlah napi teroris yang menyandera polisi di Mako Brimob, sejak Rabu (9/5), berjumlah 156 orang. Total ada 9 polisi yang disandera napi teroris. Dari jumlah itu, 1 polisi dibebaskan Kamis dinihari pukul 02.00 WIB, setelah disandera selama 29 jam, yakni Bripka Iwan Sarjana. Sedangkan 5 polisi di antaranya tewas dibunuh napi teroris.
Polisi yang gugur saat melaksanakan tugasnya itu masing-masing Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Rospuji Siswanto, Aipda Luar Biasa Anumerta Denny Setiadi, Brigadir Luar Biasa Anumerta Fandy Setyo Nugroho, Briptu Luar Biasa Anumerta Syukron Fadhli, dan Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas.
"Lima anggota Polri gugur dengan cara pembunuhan sadis. Anda bisa melihat langsung hasil visum at repertum dan penjelasan dokter," ujar Komjen Syafruddin dalam jumpa pers di Markas Direktorat Polisi Satwa Baharkam Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis kemarin.
Empat (4) polisi yang disandera lainnya luka-luka, termasuk Bripka Iwan Sarjana. Dari 4 polisi yang terluka ini, 3 orang di antaranya keluar duluan dari penyanderaan napi teroris. "Jadi, yang melakukan (penyanderaan) terhadap 9 anggota Polri adalah seluruh tahanan yang jumlahnya 156 orang," tandas Komjen Syafrudin.
Sementara, dari total 156 napi teroris di Mako Brimbob, 1 orang di antaranya tewas. Sedangkan 155 napi teroris itu telah menyerahkan diri. Dari jumlah itu, 10 orang di antaranya menyerah paling akhir setelah petugas melakukan penyerbuan ke Rutan Mako Brimob.
"Seluruh tahanan yang telah menyerahkan diri sudah diambil langkah-langkah untuk pemindahan penahanan," jelas Komjen Syafruddin. "Tidak lagi ditahan di Rutan Cabang Salemba di Mako Brimob," sambungnya seraya menyebut mereka kemarin ditempatkan di Ruang Isolasi, sebelum dipindahkan ke kawasan seberang Nusakambangan.
Sedangkan Dirjen Permasyarakatan Kemenkum HAM, Sri Puguh Utami, menyatakan sebanyak 145 tahanan terorisme sudah dipindahkan dari Rutan Mako Brimob ke Lapas Nusakambangan. Mereka akan menempati masing-masing 1 sel.
"Sebanyak 145 napiter (napi teroris) sudah dalam perjalanan ke Nusakambangan," ungkap Dirjen Permasyarakatan Kemenkum HAM, Sri Puguh Utami, saat dihubungi detikcom, Kami kemarin. Menurut Sri Puguh, teroris perusuh Mako Brimob ini akan ditempatkan di dua LP di Nusakambangan. Setiap napi akan menempati 1 sel tersendiri. "Cukup, kapasitasnya ada. Sudah disiapkan, nanti ditempatkan di dua Lapas," jelas Sri Puguh.
Polda Jawa Tengah menerjunkan 1.000 personel lebih untuk mengamankan rute pemin-dahan para napi teroris dari Mako Brimob ke Nusakambangan. Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Agus Triatmaja mengatakan, personel tersebut sebanyak 500 orang dari Polres Cilacap, 495 orang dari Polres Banyumas, dan 100 orang dari Polres Brebes.
"Selain itu, juga 2 satuan setara kompi (SSK) dari Brimob," kata Kombes Agus. Bantuan dari Polda Jateng itu, kata Kombes Agus, dilakukan estafet di jalur yang dilalui dan pengamanan di LP Nusakambangan. "Polda Jateng memberikan bantuan pengamanan secara estafet terhadap jalur yang akan dilewati dan pengamanan di lokasi LP Nusakambangan," katanya.
Secara terpisah, Menko Polhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto menyebutkan ada 155 tahanan perusuh Mako Brimob dipindahkan ke Nusakambangan. Yang sudah dipindahkan kemarin baru 145 napi teroris yang menyerahkan diri lebih awal.
Wiranto menyebutkan, para napi teroris dipindahkan ke Nusakambangan, karena Rutan mako Brimob Kelapa Dua mengalami kerusakan saat polisi melakukan penyerbuan untuk menindak para napi teroris, dinihari kemarin. "Dari Kementerian Hukum dan HAM sudah menyiapkan lokasi baru untuk napi teroris di Nusakambangan. Sudah dipersiapkan," kata Wiranto dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis kemarin. Wiranto menegaskan, seluruh napi teroris yang melakukan pemberontakan nantinya akan dibawa ke Nusakambangan.
Menurut Wiranto, ada dua jenis penanganan yang dilakukan polisi dalam menangani kasus penyanderaan di Rutan Mako Brimob. Pendekatan halus dilakukan untuk 145 napi teroris, yang akhirnya mau menyerahkan diri tanpa syarat. Sedangkan serangan (penyerbuan) harus dilakukan untuk 10 nai teroris yang masih bertahan dan akhirnya baru menyerah Kamis pagi.
"Pada fajar hari ini (kemarin) adalah batas yang kita tentukan dan mereka menyerah tanpa syarat sebanyak 145 tahanan," ujar Wiranto yang dalam jumpa pers kemarin didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Wakapolri Komjen Syafruddin, Kepala BIN Komjen Pol (Purn) Budi Gunawan, Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius, dan Komandan Korps Brimob Irjen Rudy Sufahriadi.
Disebutkan, 145 napi teroris yang menyerah tanpa syarat keluar satu per satu dari kompleks Rutan Mako Brimob. Masih ada 10 napi teroris terakhir yang bertahan dan memegang senjata api. "Yang 145 napi teroris menyerah tanpa syarat dengan meninggalkan pucuk senjata. Padahal, ada 36 pucuk senjata," jelas Wiranto.
Sedangkan bagi 10 teroris yang tidak mau menyerah, maka aparat melakukan serbuan yang terencana dan cermat. “Makanya, tadi sempat terdengar bunyi bom. Kemudian, 10 napi teroris yang ada di dalam akhirnya menyerah," tegas Wiranto. *
Operasi penanganan napi teroris yang bikin rusuh di Rutan Cabang Salemba Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat berakhir, Kamis (10/5) pagi pukul 07.15 WIB, setelah berlangsung selama 36 jam. Pasca rusuh, 155 napi teroris yang membunuh secara sadis 5 polisi dipindahkan penahanannya ke LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Wakapolri Komjen Syafruddin menyebutkan, jumlah napi teroris yang menyandera polisi di Mako Brimob, sejak Rabu (9/5), berjumlah 156 orang. Total ada 9 polisi yang disandera napi teroris. Dari jumlah itu, 1 polisi dibebaskan Kamis dinihari pukul 02.00 WIB, setelah disandera selama 29 jam, yakni Bripka Iwan Sarjana. Sedangkan 5 polisi di antaranya tewas dibunuh napi teroris.
Polisi yang gugur saat melaksanakan tugasnya itu masing-masing Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Rospuji Siswanto, Aipda Luar Biasa Anumerta Denny Setiadi, Brigadir Luar Biasa Anumerta Fandy Setyo Nugroho, Briptu Luar Biasa Anumerta Syukron Fadhli, dan Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas.
"Lima anggota Polri gugur dengan cara pembunuhan sadis. Anda bisa melihat langsung hasil visum at repertum dan penjelasan dokter," ujar Komjen Syafruddin dalam jumpa pers di Markas Direktorat Polisi Satwa Baharkam Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis kemarin.
Empat (4) polisi yang disandera lainnya luka-luka, termasuk Bripka Iwan Sarjana. Dari 4 polisi yang terluka ini, 3 orang di antaranya keluar duluan dari penyanderaan napi teroris. "Jadi, yang melakukan (penyanderaan) terhadap 9 anggota Polri adalah seluruh tahanan yang jumlahnya 156 orang," tandas Komjen Syafrudin.
Sementara, dari total 156 napi teroris di Mako Brimbob, 1 orang di antaranya tewas. Sedangkan 155 napi teroris itu telah menyerahkan diri. Dari jumlah itu, 10 orang di antaranya menyerah paling akhir setelah petugas melakukan penyerbuan ke Rutan Mako Brimob.
"Seluruh tahanan yang telah menyerahkan diri sudah diambil langkah-langkah untuk pemindahan penahanan," jelas Komjen Syafruddin. "Tidak lagi ditahan di Rutan Cabang Salemba di Mako Brimob," sambungnya seraya menyebut mereka kemarin ditempatkan di Ruang Isolasi, sebelum dipindahkan ke kawasan seberang Nusakambangan.
Sedangkan Dirjen Permasyarakatan Kemenkum HAM, Sri Puguh Utami, menyatakan sebanyak 145 tahanan terorisme sudah dipindahkan dari Rutan Mako Brimob ke Lapas Nusakambangan. Mereka akan menempati masing-masing 1 sel.
"Sebanyak 145 napiter (napi teroris) sudah dalam perjalanan ke Nusakambangan," ungkap Dirjen Permasyarakatan Kemenkum HAM, Sri Puguh Utami, saat dihubungi detikcom, Kami kemarin. Menurut Sri Puguh, teroris perusuh Mako Brimob ini akan ditempatkan di dua LP di Nusakambangan. Setiap napi akan menempati 1 sel tersendiri. "Cukup, kapasitasnya ada. Sudah disiapkan, nanti ditempatkan di dua Lapas," jelas Sri Puguh.
Polda Jawa Tengah menerjunkan 1.000 personel lebih untuk mengamankan rute pemin-dahan para napi teroris dari Mako Brimob ke Nusakambangan. Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Agus Triatmaja mengatakan, personel tersebut sebanyak 500 orang dari Polres Cilacap, 495 orang dari Polres Banyumas, dan 100 orang dari Polres Brebes.
"Selain itu, juga 2 satuan setara kompi (SSK) dari Brimob," kata Kombes Agus. Bantuan dari Polda Jateng itu, kata Kombes Agus, dilakukan estafet di jalur yang dilalui dan pengamanan di LP Nusakambangan. "Polda Jateng memberikan bantuan pengamanan secara estafet terhadap jalur yang akan dilewati dan pengamanan di lokasi LP Nusakambangan," katanya.
Secara terpisah, Menko Polhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto menyebutkan ada 155 tahanan perusuh Mako Brimob dipindahkan ke Nusakambangan. Yang sudah dipindahkan kemarin baru 145 napi teroris yang menyerahkan diri lebih awal.
Wiranto menyebutkan, para napi teroris dipindahkan ke Nusakambangan, karena Rutan mako Brimob Kelapa Dua mengalami kerusakan saat polisi melakukan penyerbuan untuk menindak para napi teroris, dinihari kemarin. "Dari Kementerian Hukum dan HAM sudah menyiapkan lokasi baru untuk napi teroris di Nusakambangan. Sudah dipersiapkan," kata Wiranto dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis kemarin. Wiranto menegaskan, seluruh napi teroris yang melakukan pemberontakan nantinya akan dibawa ke Nusakambangan.
Menurut Wiranto, ada dua jenis penanganan yang dilakukan polisi dalam menangani kasus penyanderaan di Rutan Mako Brimob. Pendekatan halus dilakukan untuk 145 napi teroris, yang akhirnya mau menyerahkan diri tanpa syarat. Sedangkan serangan (penyerbuan) harus dilakukan untuk 10 nai teroris yang masih bertahan dan akhirnya baru menyerah Kamis pagi.
"Pada fajar hari ini (kemarin) adalah batas yang kita tentukan dan mereka menyerah tanpa syarat sebanyak 145 tahanan," ujar Wiranto yang dalam jumpa pers kemarin didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Wakapolri Komjen Syafruddin, Kepala BIN Komjen Pol (Purn) Budi Gunawan, Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius, dan Komandan Korps Brimob Irjen Rudy Sufahriadi.
Disebutkan, 145 napi teroris yang menyerah tanpa syarat keluar satu per satu dari kompleks Rutan Mako Brimob. Masih ada 10 napi teroris terakhir yang bertahan dan memegang senjata api. "Yang 145 napi teroris menyerah tanpa syarat dengan meninggalkan pucuk senjata. Padahal, ada 36 pucuk senjata," jelas Wiranto.
Sedangkan bagi 10 teroris yang tidak mau menyerah, maka aparat melakukan serbuan yang terencana dan cermat. “Makanya, tadi sempat terdengar bunyi bom. Kemudian, 10 napi teroris yang ada di dalam akhirnya menyerah," tegas Wiranto. *
Komentar