Ada Sinyal Proyek Pelabuhan Dilanjut
Irjen cukup optimis proyek pelabuhan ini akan dilanjutkan. Karena akan sayang sekali kalau investasi cukup besar ini menjadi sia-sia.
Irjen Kemenhub Tinjau Pelabuhan Gunaksa Terbengkalai
SEMARAPURA, NusaBali
Pelabuhan antar provinsi di eks Galian C, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, yang sangat didambakan masyarakat Klungkung, semakin memprihatinkan. Akses jalan ke pelabuhan putus, padmasana tergerus, dan bangunan penunjangnya yang nyaris roboh.
Guna memastikan pelabuhan itu akan dilanjutkan atau tidak, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Perhubungan RI Wahju Satrio Utomo, turun untuk melihat kondisi Pelabuhan Gunaksa, Kamis (10/5) pagi. Tamu Pusat ini langsung menggelar rapat membahas hasil pemantauan itu. Mereka menerima masukan dari pelbagai pihak, mulai dari dinas terkait, pengusaha dan lainnya. Kesimpulannya, proyek pelabuhan ini optimis akan dilanjutkan.
Irjen Utomo didampingi Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali Gusti Agung Ngurah Sudarsana, Kepala Dishub Klungkung I Nyoman Sucitra, Ketua DPRD Klungkung I Wayan Baru, bersama Komisi II DPRD Klungkung, dan pihak terkait lainnya.
Pantauan NusaBali, rombongan Irjen Kementerian Perhubungan RI Wahju Satrio Utomo, memasuki jalan eksisting (darurat) menuju Pelabuhan Gunaksa sekitar pukul 09.00 Wita. Setelah menempuh perjalanan 300 meter rombongan terhenti. Karena jalur itu sudah putus akibat terjangan air muara Tukad Unda. Mereka pun mengambil jalur alternatif dari sisi timur lewat Pantai Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan. Mereka harus berjalan kaki hingga 800 meter di pesisir Pantai Karangdadi. Kemudian untuk sampai di pelabuhan harus menggunakan rubber boat karena lokasi itu diputus oleh loloan (muara) Tukad Unda.
Setelah meninjau Pelabuhan Gunaksa, mereka menggelar rapat koordinasi di sebuah rumah makan di Jalan Rama, Klungkung. Untuk meminta masukan dari berbagai pihak dan termasuk dari pihak pengusaha. Intinya, pelabuhan itu layak untuk dilanjutkan, mengingat sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama di Nusa Penida. Selain itu, anggaran yang telah dihabiskan cukup besar sekitar Rp 230 miliar. Untuk melanjutkan proyek ini, terlebih dahulu akses jalan akan dibangun dan Tukad Unda dinormalisasi, kepemilikan alih fungsi lahan juga harus jelas. “Saya akan membuat laporan lengkap terbaru hasil kunjungan ini. Namun sekali lagi saya juga perlu didukung,” ujar Irjen Utomo.
Pihaknya juga meminta pihak Provinsi Bali membuat surat ke Menhub dan ke Menteri PUPR mengenai pentingnya melanjutkan pembangunan dan optimalkan aset Pelabuhan Gunaksa ini. Bagitu pula dari pihak Pemkab Klungkung juga membuat surat resmi ke Menhub dan Menteri PUPR, dengan data-data yang memang betul memberikan gambaran bahwa ini prospeknya bagus ke depan. “Tentunya ini akan dipertimbangkan nanti, sehingga akan sampai ke tahap kabinet,” ujarnya.
Kata dia, kalau melihat di lapangan, Irjen cukup optimis proyek pelabuhan ini akan dilanjutkan. Karena akan sayang sekali kalau investasi cukup besar ini menjadi sia-sia. “Kalau dialihfungsikan saya tidak melihat ada kegunaan lain,” ujarnya. Di samping itu Nusa Penida yang memiliki potensi objek wisata mempunyai peran yang sangat penting. Bagaimana pun kalau transportasinya tidak berjalan dengan baik tentu berpengaruh, yakni harga menjadi tidak stabil, akses transportasi.
Sebelum rapat itu, Irjen Kementerian Perhubungan RI Wahju Satrio Utomo mengatakan, setelah melihat kondisi Pelabuhan Gunaksa secara langsung tentunya harus ada pembicaraan. Karena proyek ini tidak bisa diselesaikan sendiri oleh Kementerian Perhubungan. Di antaranya, akses jalan dengan PUPR ini harus terpadu. “Percuma juga kalau pelabuhan ini diselesaikan jika akses jalannya tidak ada. Intinya akan kami kaji ulang pelabuhan ini,” ujarnya.
Pihaknya melihat ada beberapa hal yang kondisinya sudah tidak layak antara lain pintu masuk pelabuhan langsung berhadapan dengan gelombang air laut. Maka perlu tim teknis yang turun untuk menilai lebih jauh idealnya seperti apa pelabuhan dengan kontur alam seperti ini.
Ketua DPRD Kabupaten Klungkung I Wayan Baru sangat mengharapkan agar Klungkung daratan bisa memiliki pelabuhan yang mapan. Karena Kapal Roro (roll on-roll off) Nusa Jaya Abdi, milik Pemkab Klungkung, hanya mendapat jatah satu trip per hari dan ekstra per minggu. Idealnya, trip Kapal Roro dua kali trip dalam sehari. “Kondisi ini berpengaruh terhadap harga barang dan kebutuhan pokok di Nusa Penida,” ujarnya.*wan
SEMARAPURA, NusaBali
Pelabuhan antar provinsi di eks Galian C, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, yang sangat didambakan masyarakat Klungkung, semakin memprihatinkan. Akses jalan ke pelabuhan putus, padmasana tergerus, dan bangunan penunjangnya yang nyaris roboh.
Guna memastikan pelabuhan itu akan dilanjutkan atau tidak, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Perhubungan RI Wahju Satrio Utomo, turun untuk melihat kondisi Pelabuhan Gunaksa, Kamis (10/5) pagi. Tamu Pusat ini langsung menggelar rapat membahas hasil pemantauan itu. Mereka menerima masukan dari pelbagai pihak, mulai dari dinas terkait, pengusaha dan lainnya. Kesimpulannya, proyek pelabuhan ini optimis akan dilanjutkan.
Irjen Utomo didampingi Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali Gusti Agung Ngurah Sudarsana, Kepala Dishub Klungkung I Nyoman Sucitra, Ketua DPRD Klungkung I Wayan Baru, bersama Komisi II DPRD Klungkung, dan pihak terkait lainnya.
Pantauan NusaBali, rombongan Irjen Kementerian Perhubungan RI Wahju Satrio Utomo, memasuki jalan eksisting (darurat) menuju Pelabuhan Gunaksa sekitar pukul 09.00 Wita. Setelah menempuh perjalanan 300 meter rombongan terhenti. Karena jalur itu sudah putus akibat terjangan air muara Tukad Unda. Mereka pun mengambil jalur alternatif dari sisi timur lewat Pantai Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan. Mereka harus berjalan kaki hingga 800 meter di pesisir Pantai Karangdadi. Kemudian untuk sampai di pelabuhan harus menggunakan rubber boat karena lokasi itu diputus oleh loloan (muara) Tukad Unda.
Setelah meninjau Pelabuhan Gunaksa, mereka menggelar rapat koordinasi di sebuah rumah makan di Jalan Rama, Klungkung. Untuk meminta masukan dari berbagai pihak dan termasuk dari pihak pengusaha. Intinya, pelabuhan itu layak untuk dilanjutkan, mengingat sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama di Nusa Penida. Selain itu, anggaran yang telah dihabiskan cukup besar sekitar Rp 230 miliar. Untuk melanjutkan proyek ini, terlebih dahulu akses jalan akan dibangun dan Tukad Unda dinormalisasi, kepemilikan alih fungsi lahan juga harus jelas. “Saya akan membuat laporan lengkap terbaru hasil kunjungan ini. Namun sekali lagi saya juga perlu didukung,” ujar Irjen Utomo.
Pihaknya juga meminta pihak Provinsi Bali membuat surat ke Menhub dan ke Menteri PUPR mengenai pentingnya melanjutkan pembangunan dan optimalkan aset Pelabuhan Gunaksa ini. Bagitu pula dari pihak Pemkab Klungkung juga membuat surat resmi ke Menhub dan Menteri PUPR, dengan data-data yang memang betul memberikan gambaran bahwa ini prospeknya bagus ke depan. “Tentunya ini akan dipertimbangkan nanti, sehingga akan sampai ke tahap kabinet,” ujarnya.
Kata dia, kalau melihat di lapangan, Irjen cukup optimis proyek pelabuhan ini akan dilanjutkan. Karena akan sayang sekali kalau investasi cukup besar ini menjadi sia-sia. “Kalau dialihfungsikan saya tidak melihat ada kegunaan lain,” ujarnya. Di samping itu Nusa Penida yang memiliki potensi objek wisata mempunyai peran yang sangat penting. Bagaimana pun kalau transportasinya tidak berjalan dengan baik tentu berpengaruh, yakni harga menjadi tidak stabil, akses transportasi.
Sebelum rapat itu, Irjen Kementerian Perhubungan RI Wahju Satrio Utomo mengatakan, setelah melihat kondisi Pelabuhan Gunaksa secara langsung tentunya harus ada pembicaraan. Karena proyek ini tidak bisa diselesaikan sendiri oleh Kementerian Perhubungan. Di antaranya, akses jalan dengan PUPR ini harus terpadu. “Percuma juga kalau pelabuhan ini diselesaikan jika akses jalannya tidak ada. Intinya akan kami kaji ulang pelabuhan ini,” ujarnya.
Pihaknya melihat ada beberapa hal yang kondisinya sudah tidak layak antara lain pintu masuk pelabuhan langsung berhadapan dengan gelombang air laut. Maka perlu tim teknis yang turun untuk menilai lebih jauh idealnya seperti apa pelabuhan dengan kontur alam seperti ini.
Ketua DPRD Kabupaten Klungkung I Wayan Baru sangat mengharapkan agar Klungkung daratan bisa memiliki pelabuhan yang mapan. Karena Kapal Roro (roll on-roll off) Nusa Jaya Abdi, milik Pemkab Klungkung, hanya mendapat jatah satu trip per hari dan ekstra per minggu. Idealnya, trip Kapal Roro dua kali trip dalam sehari. “Kondisi ini berpengaruh terhadap harga barang dan kebutuhan pokok di Nusa Penida,” ujarnya.*wan
Komentar