Satpol PP ‘Pulangkan’ Pegawai yang Belanja di Warung
Pegawai yang tak ikut upacara beralasan dikeluarkan dari barisan karena pesertanya sudah penuh
Tak Ikut Upacara Peringatan HUT 814 Kota Bangli
BANGLI, NusaBali
Sejumlah pegawai di lingkungan Pemkab Bangli tak mengikuti upacara peringatan HUT ke 814 Kota Bangli di lapangan Kapten Mudita, Kamis (10/5). Mirisnya, mereka yang tak ikut upacara malah berbelanja di warung seputaran lapangan Kapten Mudita. Sekretaris Satpol PP dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Bangli, I Dewa Agung Suryadharma, yang melihat pegawai berbelanja langsung berikan teguran. Mereka disarankan pulang daripada datang ke lapangan namun tak ikut upacara.
Dewa Suryadharma menceritakan, saat upacara peringatan HUT ke 814 Kota Bangli berlangsung ia duduk di podium, barat lapangan. Saat itulah Dewa Suryadharma melihat di sisi timur lapangan banyak pegawaii berada di luar barisan peserta upacara. Ia pun bangun dari podium dan menuju ke arah pegawai yang tidak ikut upacara. Para pegawai itu pun disarankan pulang. “Daripada mereka berseliweran di lapangan, lebih baik kami arahkan keluar lapangan dan menyuruh mereka pulang,” tegas Dewa Suryadharma.
Tindakan tegas itu diambil agar tak mempengaruhi peserta upacara lainnya. Apalagi upacara peringatan HUT ke 813 Bangli tahun lalu, banyak peserta upacara keluar barisan karena terpengaruh pegawai yang duduk-duduk di pinggir lapangan. Dewa Suryadharma inginkan upacara peringatan HUT Bangli berjalan lancar dan tertib. Dikatakan, peserta upacara merupakan perwakilan dari masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). “Memang tidak seluruh pewagai diikutkan, hanya perwakilan yang ditunjuk di masing-masing OPD. Harapannya, mereka yang mewakili ini bisa mengikuti seluruh rangkaian upacara dengan tertib,” imbuhnya.
Salah seorang pegawai saat dikonfirmasi mengaku disuruh keluar barisan karena barisan sudah penuh. Pegawai ini mengaku datang ke lapangan Kapten Mudita karena mendapat undangan mengikuti upacara peringatan HUT ke 814 Bangli. “Saya datang untuk ikut apel HUT Kota Bangli. Barisan sudah penuh katanya, makanya saya di luar,” aku sumber yang namanya tak ingin dikorankan ini. *e
BANGLI, NusaBali
Sejumlah pegawai di lingkungan Pemkab Bangli tak mengikuti upacara peringatan HUT ke 814 Kota Bangli di lapangan Kapten Mudita, Kamis (10/5). Mirisnya, mereka yang tak ikut upacara malah berbelanja di warung seputaran lapangan Kapten Mudita. Sekretaris Satpol PP dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Bangli, I Dewa Agung Suryadharma, yang melihat pegawai berbelanja langsung berikan teguran. Mereka disarankan pulang daripada datang ke lapangan namun tak ikut upacara.
Dewa Suryadharma menceritakan, saat upacara peringatan HUT ke 814 Kota Bangli berlangsung ia duduk di podium, barat lapangan. Saat itulah Dewa Suryadharma melihat di sisi timur lapangan banyak pegawaii berada di luar barisan peserta upacara. Ia pun bangun dari podium dan menuju ke arah pegawai yang tidak ikut upacara. Para pegawai itu pun disarankan pulang. “Daripada mereka berseliweran di lapangan, lebih baik kami arahkan keluar lapangan dan menyuruh mereka pulang,” tegas Dewa Suryadharma.
Tindakan tegas itu diambil agar tak mempengaruhi peserta upacara lainnya. Apalagi upacara peringatan HUT ke 813 Bangli tahun lalu, banyak peserta upacara keluar barisan karena terpengaruh pegawai yang duduk-duduk di pinggir lapangan. Dewa Suryadharma inginkan upacara peringatan HUT Bangli berjalan lancar dan tertib. Dikatakan, peserta upacara merupakan perwakilan dari masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). “Memang tidak seluruh pewagai diikutkan, hanya perwakilan yang ditunjuk di masing-masing OPD. Harapannya, mereka yang mewakili ini bisa mengikuti seluruh rangkaian upacara dengan tertib,” imbuhnya.
Salah seorang pegawai saat dikonfirmasi mengaku disuruh keluar barisan karena barisan sudah penuh. Pegawai ini mengaku datang ke lapangan Kapten Mudita karena mendapat undangan mengikuti upacara peringatan HUT ke 814 Bangli. “Saya datang untuk ikut apel HUT Kota Bangli. Barisan sudah penuh katanya, makanya saya di luar,” aku sumber yang namanya tak ingin dikorankan ini. *e
Komentar