Kunjungan ke Jatiluwih Didominasi Wisman
Dari Januari-April 2018, sebanyak 57.606 wisatawan berkunjung ke DTW Jatiluwih. Sebanyak 46.345 wisman dan 11.261 wisatawan domestik.
TABANAN, NusaBali
Selain Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, Kabupaten Tabanan juga mempunyai DTW Jatiluwih yang terletak di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel. Kunjungan ke kawasan wisata yang menyuguhkan hamparan sawah terasiring bahkan masuk sebagai warisan budaya dunia ini, didominasi oleh wisatawan manca negara (wisman).
Manajer DTW Jatiluwih I Nengah Sutirtayasa, mengatakan wisatawan yang dominan ke Jatiluwih adalah dari Eropa seperti Prancis. “Kalau domestik ada, hanya saja kalah dengan manca negara,” ujarnya, Kamis (10/5).
Kata dia, sesuai dengan data, kunjungan ke DTW Jatiluwih dari Januari hingga April 2018 mencapai 57.606 pengunjung. Wisatawan manca negara dewasa sebanyak 45.407 orang, wisatawan manca negara anak sebanyak 938 orang, kemudian wisatawan domestik dewasa sebanyak 11.261 orang. “Total kunjungan dari awal tahun sampai April 2018 yakni sebanyak 57.606 orang,” tuturnya.
Jumlah ini menurut Sutirtayasa akan bertambah hingga akhir tahun 2018. Seiring dengan datangnya hari libur Galungan dan Kuningan maupun libur Idul Fitri. “Kalau di tahun 2017 total mencapai 250.953 pengunjung. Mayoritas wisatawan Prancis,” imbuhnya.
Hal ini juga dipengaruhi oleh terobosan manajemen sebelumnya yang membuat beberapa program baru, di antaranya atraksi membajak sawah yang bisa diikuti pengunjung. “Program bajak sawah ini menarik minat wisatawan, karena pengunjung bisa ikut membajak dan bermain di lumpur,” katanya.
Untuk mendongkrak kunjungan, pada November mendatang pihaknya akan membuat Festival Jatiluwih. Pada 2017 Festival Jatiluwih mengambil tema ‘Memica Manik Galih’. “Sebelumnya kami libatkan seniman dari desa penyangga Jatiluwih. Dan untuk festival mendatang, kami mulai persiapan,” tandasnya. *d
Selain Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, Kabupaten Tabanan juga mempunyai DTW Jatiluwih yang terletak di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel. Kunjungan ke kawasan wisata yang menyuguhkan hamparan sawah terasiring bahkan masuk sebagai warisan budaya dunia ini, didominasi oleh wisatawan manca negara (wisman).
Manajer DTW Jatiluwih I Nengah Sutirtayasa, mengatakan wisatawan yang dominan ke Jatiluwih adalah dari Eropa seperti Prancis. “Kalau domestik ada, hanya saja kalah dengan manca negara,” ujarnya, Kamis (10/5).
Kata dia, sesuai dengan data, kunjungan ke DTW Jatiluwih dari Januari hingga April 2018 mencapai 57.606 pengunjung. Wisatawan manca negara dewasa sebanyak 45.407 orang, wisatawan manca negara anak sebanyak 938 orang, kemudian wisatawan domestik dewasa sebanyak 11.261 orang. “Total kunjungan dari awal tahun sampai April 2018 yakni sebanyak 57.606 orang,” tuturnya.
Jumlah ini menurut Sutirtayasa akan bertambah hingga akhir tahun 2018. Seiring dengan datangnya hari libur Galungan dan Kuningan maupun libur Idul Fitri. “Kalau di tahun 2017 total mencapai 250.953 pengunjung. Mayoritas wisatawan Prancis,” imbuhnya.
Hal ini juga dipengaruhi oleh terobosan manajemen sebelumnya yang membuat beberapa program baru, di antaranya atraksi membajak sawah yang bisa diikuti pengunjung. “Program bajak sawah ini menarik minat wisatawan, karena pengunjung bisa ikut membajak dan bermain di lumpur,” katanya.
Untuk mendongkrak kunjungan, pada November mendatang pihaknya akan membuat Festival Jatiluwih. Pada 2017 Festival Jatiluwih mengambil tema ‘Memica Manik Galih’. “Sebelumnya kami libatkan seniman dari desa penyangga Jatiluwih. Dan untuk festival mendatang, kami mulai persiapan,” tandasnya. *d
1
Komentar