Seorang Pedagang Rugi Rp 1,9 M
Bak sudah jatuh tertimpa tangga, begitulah yang dialami Siti Nurjanah, 40, salah satu pedagang korban musibah kebakaran Pasar Badung, Jalan Gajah Mada Denpasar.
Kiosnya Dibongkar Orang, Barang Pun Dijarah
DENPASAR, NusaBali
Berniat hendak mengambil barang dagangannya yang masih bisa diselamatkan, Rabu (2/3), Siti Nurjanah justru harus gigit jari karena kiosnya sudah dibongkar orang, sementara barang-barangnya dijarah.
Gara-gara barang dagangannya yang diduga masih utuh dijarah oprang tak dikenal, Siti Nurjanah mengaku derita kerugian mencapai Rp 1,9 miliar. Kepada NusaBali, Nurjanah mengatakan dirinya memiliki 8 kios di Lantai III Pasar Badung. Sebagian besar kiosnya ini menjual bedcover berharga mahal.
“Barang-barang saya agak mahal, bedcover berharga kisaran Rp 400.000 hingga Rp 500.000 per lembar. Tadi pagi (kemarin) saya dapati kios saya sudah dibongkar orang. Nggak kenal lagi siapa orang yang bongkar dan ambil barang-barang saya," keluh Nurjanah.
Nurjanah mengaku tak bisa berbuat banyak selain bersabar dan pasrah atas musibah yang menimpanya. “Saya menderita kerugian hampir Rp 1,9 miliar. Padahal, kemarin (Selasa atau sehari pasca musibah kebakaran) kios saya masih utuh. Niatnya sekarang saya mau ambil barang-barang, tapi nalah sudah diambil orang," sesal perempuan berusia 40 tahun yang sudah bertahun-tahun jualan di Pasar Badung ini.
Sedangkan para pedagang korban kebakaran Pasar Badung lainnya, berusaha menyelamatkan barang-barang dagangannya di tengah penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian. Mereka takut, semakin lama barang dagangannya tidak diambil, kian kemungkinan untuk dijarah orang. “saya tak mau menderita dua kali,” ujar salah seorang pedagang, Rabu kemarin.
Dikonfirmasi terpisah, Rabu kemarin, Kabag Pengawasan dan Keamanan PD Pasar Denpasar, AA Ngurah Yuliarta, mengatakan pihaknya belum ada menerima laporan dari pedagang terkait barang dagangan yang dijarah. Menurut Ngurah Yuliarta, kemarin banyak pedagang korban musibah yang masuk hendak menyelamatkan barangnya.
Meski belum terima laporan ada barang dagangan korban dijareah orang, kata Ngurah Yuliarta, pihaknya tetap berkoordinasi dengan kepolisian dan pihak terkait dalam hal pengawasan di Pasar Badung. “Kami sudah awasi dengan berkoordinasi dengan pihak terkait. Di setiap sudut Pasar Badung kini dijaga petugas kepolisian. Ada juga petugas Satpol PP Kota Denpasar," terang Ngurah Yuliarta.
Sementara itu, jajaran Polresta Denpasar bersama Tim Puslabfor Mabes Polri Cabang Denpasar sudah terjun melakukan olah TKP ke Pasar Badung, Rabu kemarin. Petugas melakukan pengecekan secara rinci untuk mengetahui penyebab musibah kebakaran Pasar Badung yang terjadi Senin (29/2) petang pukul 18.30 Wita.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan, hingga kemarin pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran Pasar Badung. "Kami masih melakukan olah TKP, mudah-mudahan penyebab kebakaran bisa secepatnya terungkap," tandas Reinhard saat terjun ke lokasi TKP kemarin.
Reinhard menyatakan, selain melakukan olah TKP, kepolisian juga telah memeriksa empat saksi terkait musibah terbakarnya Pasar Badung. Empat saksi yang diperiksa itu termasuk di antaranya pedagang dan petugas keamanan pasar. Ini dilakukan untuk melengkapi data penyelidikan terhadap penyebab kebakaran.
Ditegaskan Reinhard, selama proses olah TKP, police line yang sempat dipasang petugas jepilisian, dilepas sejenak. Nah, begitu olah TKP selesai, garis polisi kembali dipasang. Hal ini untuk mencegah segala kemungkinan, termasuk penjarahan barang. 7 i
1
Komentar