Bali Pasar Empuk Bisnis Asuransi
Secara nasional, Bali berkontribusi cukup tinggi di perusahaan internasional itu, yakni 28 persen premi baru dari produk keseluruhan selama tahun 2015.
Perusahaan Asuransi Dunia Berlomba Masuk
DENPASAR, NusaBali
Indonesia merupakan pangsa pasar asuransi jiwa yang sangat potensial bila mampu dikelola secara maksimal. Di Provinsi Bali misalnya meski dikenal sebagai daerah pariwisata dunia yang potensial menumbuhkan industri asuransi, namun tingkat kesadaran memiliki asuransi masih rendah. Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan yang mengungkapkan bahwa baru 20 persen penduduk di Bali memiliki asuransi.
Tak heran dengan masih terbvuka lebarnya pasar ini, perusahaan asuransi dunia seperrti Sun Life Financial ikut mebidiknya. Mereka mengembangkan pasarnya di Indonesia dengan menginvestasikan sekitar 40 juta dolar AS tahun ini salah satunya untuk mendidik agen guna mendongkrak penetrasi asuransi.
"Jumlah populasi yang besar, GDP dan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia yang terus bertumbuh membuat kami sangat tertarik dengan potensi Indonesia," kata Presiden Sun Life Financial Asia, Kevin Strain di Denpasar, Kamis (3/3) dilansir Antara.
Meski ekonomi dunia mengalami pelambatan, namun potensi di Indonesia yang besar dan keberadaan di industri asuransi tersebut selama hampir 120 tahun di Asia dan 20 tahun di Indonesia membuat perusahan yang berbasis di Kanada itu optimistis dengan pasar di Tanah Air. "Justru saat ekonomi melemah, nasabah perlu proteksi," ucap pria yang mengagumi budaya Bali itu.
Presiden Direktur Sun Life Indonesia, Elin Waty menambahkan bahwa jumlah agen asuransi dari perusahaan tersebut saat ini mencapai 10 ribu orang atau melonjak 11 persen dibandingkan tahun lalu. Meski jumlah agen melonjak, namun pertumbuhan literasi asuransi di masyarakat masih tergolong rendah.
Di Provinsi Bali misalnya meski dikenal sebagai daerah pariwisata dunia yang potensial menumbuhkan industri asuransi, namun tingkat kesadaran memiliki asuransi masih rendah. Elin mengutip data Otoritas Jasa Keuangan yang mengungkapkan bahwa baru 20 persen penduduk di Bali memiliki asuransi.
"Minimnya jumlah agen asuransi yang berkualitas tinggi disinyalir sebagai salah satu penyebab rendahnya penetrasi asuransi," ujar Elin. Untuk itu, pihaknya membuka pusat pengembangan dan rekrutmen agen asuransi (ARDC) yang berlokasi di Jalan Puputan Renon, Denpasar. Lebih dari tiga ribu agen akan dibekali dengan pelatihan khusus dalam memberikan saran keuangan di kantor yang baru diresmikan tersebut.
Secara nasional, Elin lebih lanjut mengungkapkan bahwa Bali berkontribusi cukup tinggi di perusahaan tersebut yakni 28 persen premi baru dari produk keseluruhan selama tahun 2015.
Hal serupa dikatakan Direktur Lembaga Riset di bidang Asuransi LIMRA, Gary R Aluise. Menurutnya Indonesia merupakan pangsa pasar asuransi jiwa yang sangat potensial bila mampu dikelola secara maksimal, kata "Namun, saat ini posisinya secara kuantitas masih jauh dibanding negara China dan India," katanya beberapa waktu lalu.
Menurutnya ketertinggalan Indonesia bukan hal yang buruk. Karena perusahaan asuransi di sini memiliki fokus pada kualitas pelayanan, sedangkan di China dan India lebih ekspansif mengejar kuantitas. Di Indonesia, kata dia, pasar akan tumbuh perlahan dengan komitmen dari pemerintah sebagai regulator. Fokusnya masih pada persoalan profesionalisme.
Ia mengatakan, jumlah pemegang polis asuransi di Indonesia sendiri baru mencapai 10 juta jiwa. Sangat jauh dibandingkan potensi yang bisa diraih dimana dari kalangan pekerja saja sedikitnya berjumlah 80 juta jiwa.
Sebelumnya, tahun lalu yang sudah masuk Bali adalah Zurich Topas Life meramaikan persaingan asuransi jiwa di Bali dengan meluncurkan paket Srikandi Protection yang dipasarkan untuk wanita usia produktif 25-49 tahun di Pulau Dewata.
Head of Propotion Management Zurich Topas Life Ade Bungsu mengatakan paket terbaru tersebut diharapkan membantu meningkatkan penetrasi asuransi secara nasional dan khususnya Bali.
Jumlah agen asuransi Zurich yang ada di Bali diklaim mencapai 1.000 orang dari total 7.000 tenaga pemasar di seluruh Indonesia. Selain itu, sebagai kawasan pariwisata dengan citranya yang mendunia, Bali memiliki potensi pasar yang sangat menjanjikan bagi industri asuransi. 7 tio, berbagai sumber
1
Komentar