Ratusan Pedagang Datangi Kantor Bupati
800 pedagang akan dipindah ke pasar sementara di Lapangan Sutasoma, sekitar 700 meter utara Pasar Seni.
Tolak Direlokasi Jelang Rehab Pasar Seni Sukawati
GIANYAR, NusaBali
Ratusan pedagang Pasar Seni Sukawati, di Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, mendatangi Kantor Bupati, Kamis (3/3) sekitar pukul 11.45 Wita. Mereka ingin bertemu Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata agar langsung mendengarkan penolakan para pedagang karena akan direlokasi ke tempat lain.
Relokasi itu, karena Pemkab Gianyar melalui tim telah menyosialisasikan rencana pembanguan Pasar Seni Sukawati berlantai 4, 2 lantai ke atas dan 2 lantai base camp. Pemkab berencana memindahkan 800 pedagang ke pasar sementara di Lapangan Sutasoma, sekitar 700 meter utara Pasar Seni Sukawati.
Kedatangan ratusan pedagang dijaga ketat aparat kepolisian dan Satpol PP. Karena hujan lebat, para pedagang yang mayoritas ibu-ibu itu dimasukkan ke dalam ruang kaca bangunan pameran produk kerajinan di areal Kantor Bupati itu. Sementara itu, Koordinator para pedagang, Made Sumadi bersama beberapa perwakilan diterima Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata di ruang kerjanya.
Usai pertemuan itu, Bupati Agung Bharata menemui langsung para pedagang yang duduk lesehan di lantai ruang kaca itu. Di hadapan para pedagang, Bupati Agung Bharata mengaku memaklumi masalah yang dihadapi para pedagang, sebagaimana disampaikan perwakilan pedagang. Pihaknya akan melobi-lobi pihak lain agar masalah ini bisa selesai.
‘’Saya akan carikan para pedagang tempat yang baik. Saya berani mati kalau saya tidak berbuat untuk kebaikan,’’ jelasnya. Bupati asal Puri Agung Gianyar ini juga minta kepada para pedagang ikut memikirkan masalah ini. ‘’Saya akan datang nanti ke Sukawati, untuk melihat langsung di lapangan,’’ janjinya. Tak ada dialog tanya-jawab, antara pedagang dan Bupati. Hanya beberapa menit menemui para pedagang, Bupati Agung Bharata kembali ke ruang kerja.
Kepada NusaBali, Made Sumadi mengaku, para pedagang sangat keberatan jika renovasi total Pasar Seni ini berakibat para pedagang harus dibedol ke tempat yang jauh dari titik pasar seni. ‘’Jika itu terjadi, kami pasti akan kehilangan pembeli. Tamu (wisatawan/pembeli, Red) pasti akan enggan ke pasar sementara itu, apalagi jauhnya sampai di Lapangan Sutasoma itu,’’ jelasnya.
Kata dia, layaknya pasar sementara dibuat di sekitar pasar seni sekarang atau di lantai bawah Pasar Umum Sukawati, timur jalan Pasar Seni.
Ditanya cara itu rentan berakibat gesekan dengan para pedagang di pasar umum, kata Sumadi, hal itu terserah pemerintah yang mengatur. Kata dia, para pedagang juga menolak pengeluaran dana partisipatif untuk pembangunan pasar sementara di Lapangan Sutasoma. ‘’Karena kami tak yakin dapat berjualan di pasar itu,’’ ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ir I Wayan Suamba mengatakan rehab total pasar seni ini merupkana proyek besar. Proyek ini dengan dana perencanaan Rp 650 juta, pengawasan Rp 500 juta, operasional/administrasi Rp 260 juta, dana fisik Rp 58.60 miliar. Pembangunan fisik pada Juni - 25 Desember 2016. Dengan proyek sebesar itu, kata dia, mustahil ada pedagang di samping proyek. Karena banyak truk dan alat berat akan lalu-lalang. "Tak apa, jika saya sebagai petugas menyosialisasikan ini, ada pihak yang menyalahkan saya,’’ jelasnya. 7 lsa
Komentar