Bali Perlu Tambah Bendungan
Pulau Bali dengan luas wilayah relatif kecil, 5.633 km2, masih rentan didera kekeringan karena kemarau.
GIANYAR, NusaBali
Oleh karena itu, Bali perlu lebih banyak punya bendungan, embung, empang, dan sejenisnya untuk menampung air. Hal itu dijelaskan Sekretaris Pengurus Daerah (PD) Perpamsi (Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia) Provinsi Bali Made Lestariana, di sela-sela kegiatan penghijauan di Desa Sidan, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Jumat (11/5).
Kata dia, ancaman krisis air khususnya air tanah di Bali makin sulit dihindari. Karena makin banyak vegetasi alam rusak akibat penebangan pohon-pohon besar yang menyangga dan memproduksi air. Bali juga makin banyak ditenggeri bangunan berbeton, termasuk halamanya. Akibatnya, daya serap tanah terhadap air hujan dan air permukaan sangat lemah. ‘’Langkah terbaik yang mesti dilakukan ke depan, memperbanyak membangun bendungan, empang, embung, atau sejenisnya. Hanya bangunan ini yang sanggup menahan air. Selain itu, perbanyak gerakan penghijauan,’’ jelas laki-laki asal Buleleng ini.
Kata dia, fungsi bendungan untuk menampung air hujan dan menahan air permukaan agar tak terbuang percuma ke laut. Penghijauan, lanjut Lestariana, untuk meningkatkan resapan air ke tanah, mengganti pepohonan mati menua atau ditebang untuk kebutuhan kayu bangunan. Dia menambahkan, pada musim kemarau pada bulan-bulan ini mengakibatkan debit air tanah yang masih dipakai PDAM di Bali mengalami penurunan bervariasi 20 - 25 persen.
Direktur Teknik PDAM Gianyar I Wayan Suastika menambahkan, krisis air makin jadi ancaman terutama saat musim kemarau yang mulai berlangsung kini. Karena PDAM di Bali umumnya, termasuk di Gianyar masih memakai air tanah hingga rata-rata 70 persen. Senada Suastika, Lestariana menyatakan, ancaman krisis air tanah telah terjadi di Bali selatan, barat, utara, dan timur. Hanya Bali bagian tengah, persediaan air tanah agak stabil karena ada Danau Beratan, Buyan, dan Tamblingan. Hal serupa juga ada di wilayah Kintamani, Bangli karena Danau Batur.
Kegiatan penghijauan itu melibatkan karyawan PDAM se Bali, menanam 100 pohon cempaka dan 600 pohon jenis tanaman lain. Kegiatan dari Perpamsi Bali ini rutin setiap tahun sejak 10 tahun lalu. Penghijauan dibuka Pj Bupati Gianyar diwakili Asisten I I Wayan Suardana. ‘’Dengan seringya ada penghijaaun, maka ekosistem air akan makin terjaga,’’ jelas Suardana.*lsa
Oleh karena itu, Bali perlu lebih banyak punya bendungan, embung, empang, dan sejenisnya untuk menampung air. Hal itu dijelaskan Sekretaris Pengurus Daerah (PD) Perpamsi (Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia) Provinsi Bali Made Lestariana, di sela-sela kegiatan penghijauan di Desa Sidan, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Jumat (11/5).
Kata dia, ancaman krisis air khususnya air tanah di Bali makin sulit dihindari. Karena makin banyak vegetasi alam rusak akibat penebangan pohon-pohon besar yang menyangga dan memproduksi air. Bali juga makin banyak ditenggeri bangunan berbeton, termasuk halamanya. Akibatnya, daya serap tanah terhadap air hujan dan air permukaan sangat lemah. ‘’Langkah terbaik yang mesti dilakukan ke depan, memperbanyak membangun bendungan, empang, embung, atau sejenisnya. Hanya bangunan ini yang sanggup menahan air. Selain itu, perbanyak gerakan penghijauan,’’ jelas laki-laki asal Buleleng ini.
Kata dia, fungsi bendungan untuk menampung air hujan dan menahan air permukaan agar tak terbuang percuma ke laut. Penghijauan, lanjut Lestariana, untuk meningkatkan resapan air ke tanah, mengganti pepohonan mati menua atau ditebang untuk kebutuhan kayu bangunan. Dia menambahkan, pada musim kemarau pada bulan-bulan ini mengakibatkan debit air tanah yang masih dipakai PDAM di Bali mengalami penurunan bervariasi 20 - 25 persen.
Direktur Teknik PDAM Gianyar I Wayan Suastika menambahkan, krisis air makin jadi ancaman terutama saat musim kemarau yang mulai berlangsung kini. Karena PDAM di Bali umumnya, termasuk di Gianyar masih memakai air tanah hingga rata-rata 70 persen. Senada Suastika, Lestariana menyatakan, ancaman krisis air tanah telah terjadi di Bali selatan, barat, utara, dan timur. Hanya Bali bagian tengah, persediaan air tanah agak stabil karena ada Danau Beratan, Buyan, dan Tamblingan. Hal serupa juga ada di wilayah Kintamani, Bangli karena Danau Batur.
Kegiatan penghijauan itu melibatkan karyawan PDAM se Bali, menanam 100 pohon cempaka dan 600 pohon jenis tanaman lain. Kegiatan dari Perpamsi Bali ini rutin setiap tahun sejak 10 tahun lalu. Penghijauan dibuka Pj Bupati Gianyar diwakili Asisten I I Wayan Suardana. ‘’Dengan seringya ada penghijaaun, maka ekosistem air akan makin terjaga,’’ jelas Suardana.*lsa
Komentar